- Berikut ini wawancara eksklusif Skor.id dengan pelatih Persiraja Banda Aceh, Hendri Susilo.
- Hendri Susilo mengakui Persiraja memiliki kendala pada persiapan menghadapi Liga 1 2021-2022.
- Kepada Skor.id, Hendri Susilo juga bicara soal pemain asing yang segera gabung, target di Liga 1, pelatih idola, hingga loyalitas di Persiraja.
SKOR.id - Pelatih Persiraja Banda Aceh, Hendri Susilo mengungkapkan memiliki kendala pada persiapan timnya menuju Liga 1 2021-2022.
Hendri Susilo mengaku, persiapan Persiraja guna menghadapi Liga 1 2021-2022 tidak berjalan sempurna karena banyak ditinggal pemainnya.
Menurut Hendri Susilo, hingga saat ini belum genap 20 pemain yang mengikuti sesi latihan Persiraja, sehingga target di Liga 1 2021-2022 pun tak akan tinggi.
Ini merupakan tahun ketiga Hendri Susilo menangani Laskar Rencong, julukan Persiraja, sehingga memiliki banyak kenangan.
Semua dituangkan dalam wawancara dengan Skor.id, bahkan hingga siapa sosok pelatih yang diidolakan pelatih berusia 55 tahun itu.
berikut ini wawancara eksklusif Hendri Susilo bersama Skor.id yang baru saja dilakukan hari ini, Selasa (1/6/2021):
Liga 1 sudah mendapatkan izin dari Polri?
Kalau masalah izin (yang sudah keluar) saya kira semua klub, pelatih, dan pemain ini merupakan berita gembira dari masyarakat pula juga ini berita gembira. Alhamdulillah akan bergulir lagi.
Bagaimana persiapan Persiraja sejauh ini?
Nah ini yang menjadi masalah. Kalau persiapan Persiraja ini banyak terhambat. Karena sampai saat ini pemain belum lengkap.
Kami sekarang masih menunggu pemain. Artinya baru 60 persen pemain yang berkumpul dan berlatih.
Sudah ada berapa pemain yang ikut berlatih?
Sekarang baru ada 18 pemain yang masuk skuad Persiraja.
Pemain asing bagaimana?
Kami juga sedang menunggu empat pemain asing, yang saat ini baru dalam tahap proses. Saya berharap empat pemain asing ini cepat bergabung. Saya pikir negosiasi sudah selesai, satu yang belum, tiga pemain sudah selesai.
Saya juga mendapatkan info bahwa mereka sedang dikarantina di Jakarta dua orang. Yang satu orang Jepang, itu mungkin besok sudah bergabung karena sudah lepas karantina.
Banyak pemain andalan Persiraja yang keluar, tanggapan Anda?
Saya pikir begini, kalau di sepak bola itu profesional saja. Itu tidak salah (mereka keluar). Pemain-pemain sepak bola profesional itu kan ingin hidup lebih baik, ingin mendapatkan penghasilan yang baik.
Fasilitas juga. Itu mereka sudah mendapatkan momen. Kami juga tidak menahan, ujung-ujungnya finansial. Persiraja ini kan klub yang biasa-biasa saja, tau sendiri lah.
Bagaimana Anda menyusun komposisi tim di waktu yang mepet?
Bukan saya saja, staf pelatih juga termauk saya juga agak sedikit bermasalah, sedangkan waktu sudah tidak ada lagi, terlepas dari situasi kondisi ini.
Mau tidak mau ya yang ada dulu kami jalani saja. Saya tidak mau berandai-andai. Jadi kami juga mau buat plan tidak bisa 100 persen karena pemain kunci kami ini yang belum datang.
Liga 1 tetap menggunakan sistem degradasi. Seberapa besar keyakinan Anda membawa Persiraja bertahan ataupun meraih hasil baik musim ini?
Saya setuju yang namanya kompetisi itu harus ada degradasi. Kalau tidak ada degradasi bukan kompetisi namanya. Jadi yang realistis saja menurut saya.
Kalau target pribadi saya untuk bertahan saja itu sudah bagus, melihat situasi saat ini. Dan tidak muluk-muluk, bisa mengimbangi lawan dan bertahan di Liga 1 musim ini saya pikir itu sudah bagus.
Persaingan untuk musim ini luar biasa. Dari bawah sampai atas itu tidak ada yang ringan, berat semua. Karena saya sudah menggambar saat di Piala Menpora. Bagus ini persaingan.
Tiga tahun bersama Persiraja, apa yang membuat Anda betah?
Ini tahun ketiga bersama Persiraja. Kalau dulu saya waktu masuk sini saya punya cita-cita, kan di sini banyak pemain putra daerah yang bagus-bagus.
Jadi saya punya misi untuk mengorbitkan pemain-pemain putra daerah Aceh. Itupun sudah terjadi pada tahun kedua, mayortias pemain Persiraja adalah dari Aceh.
Dan ternyata, sekarang banyak diminati oleh pelatih-pelatih lain, berarti kan bagus.
Momen yang paling berkesean ketika melatih Persiraja?
Momen yang paling berkesan itu saat kami lolos ke Liga 1, itu sangat luar biasa. Waktu itu orang belum memandang Persiraja. Karena Persiraja itu klub kecil yang mencoba besar.
Luar biasanya lagi, kami bisa melewati masalah internal dan yang lain yang ada di Persiraja waktu itu. Perjuangannya memang luar biasa.
Siapa pelatih idola Anda?
Saya sebetulnya suka dengan pelatih dari Belanda. Pelatih Ajax dulu, Wim Volkers.
Apa harapan Anda terahadap pemain yang akan membela Persiraja musim ini?
Saya berharap untuk pemain Persiraja yang membela tim di Liga 1 musim ini bisa mengikuti pelatihan dari tim pelatih kami, kerja keras, artinya tunjukkan bahwa bukan pemain buangan, bukan pemain akhiran.
Saya ingin mereka kerja keras, berkemauan tinggi, loyalitas dan komitmen ingin menunjukkan yang terbaik untuk Persiraja.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Baca Juga Berita Persiraja Lainnya:
Persiraja Datangkan Empat Pemain Asing dari Serbia, Bosnia, Brasil dan Jepang
Persiraja Kedatangan Dua Eks Pemain Sriwijaya FC, Termasuk M Robby