- Dede Sulaiman mulai menjadi kiper utama Persipura pada musim 2018.
- Musim ini jadi tahun ketujuh Dede Sulaiman membela Mutiara Hitam.
- Mancing dan masak nasi uduk jadi kegiatan Dede Sulaiman di Jayapura.
SKOR.id - Dede Sulaiman kiranya sosok yang sagat sabar. Pasalnya, untuk menjadi pilihan utama Persipura Jayapura, ia harus menanti sampai empat tahun.
Dede Sulaiman cukup lama berada di bawah bayang-bayang Yoo Jae-hoon (Korea Selatan) dan Ferdiansyah pada musim 2014 hingga 2017.
Penantian panjang itu akhirnya berakhir dalam Liga 1 2018. Bahkan, musim lalu, pemain kelahiran Jakarta ini ia masuk daftar tim terbaik Liga 1 2019.
Musim ini, Dede kembali dipercaya menjadi kiper utama. Ia pun catatatkan nirbobol atau clean sheet saat Persipura kalahkan PSIS dengan skor 2-0.
Seperti apa cerita dan harapan pemain yang baru merayakan ulang tahun ke-34 tersebut akan keriernya? Berikut wawancara eksklusifnya bersama TopSkor:
Selamat ulang tahun yaa...
Aamin... Aamin... Terima kasih.
Anda sudah tujuh musim bersama Persipura. Tak berpikir klub lain?
Alhamdulillah hati saya sampai detik kini masih ingin bersama Persipura. Belum terlintas ke klub lain. Apalagi manajemen tim ini begitu setiap kompetisi sebelum-sebelumnya selesai selalu bilang ke saya, "Jangan kemana-mana, tetap di Persipura Jayapura musim depan."
Apa yang buat Anda betah?
Pertama, saya merasa sangat nyaman dengan kekeluargaan yang sangat hangat dan saling respek di Persipura, dengan pemain, manajemen, ofisial, dan suporter. Kedua, saya jatuh cinta tinggal di Jayapura dan menyatu dengan masyarakat di sini.
Apa yang buat Anda sabar (selama empat musim) menunggu jadi kiper utama Persipura?
Saya selalu optimistis dan percaya dengan siklus hidup. Tak ada yang abadi, tak selamanya saya di bawah atau cadangan terus. Kesempatan di atas atau menjadi kiper utama selalu terbuka dan alhamdulillah 2018 hingga saat ini rezeki itu menghampiri saya.
Siapa yang pertama mengajak Anda bermain sepak bola?
Tahun 1995 yang pertama ajak bermain sepak bola dan arahkan menjadi penjaga gawang adalah abang saya, Mamat Kurniady. Beliau juga tahun 1996 ajak saya masuk SSB Jagra Sporty Jakarta Barat, agar latihan saya lebih terarah dan rutin.
Apa artinya nomor punggung 27?
Nomor 27 itu pemberian dari salah seorang manajemen Persipura (Bapak Berrat), saat itu saya bingung mau pilih nomor berapa. Saya kelahiran 1986, inginnya nomor 86, tapi sudah menjadi milik Boaz Solossa. Akhirnya Pak Berrat lah yang memilihkan nomor 27 dan beliau bilang itu lucky numbers untuk karier sepak bola saya. Bismillah saja.
Nama Anda apa ada kaitannya dengan mantan penyerang timnas era 1980-an Dede Sulaiman?
Ya betul, nama Dede Sulaiman ini yang memberikan ayah ketika saya lahir. Ayah saya sangat mengidolakan striker timnas, Dede Sulaiman.
Jauh dari keluarga, apa yang Anda lakukan saat libur?
Aktivitas saya kalau libur ya mancing, itu hobi saya selama di Jayapura. Laut dan sungai di Papua, ikannya banyak dan besar-besar, mungkin karena alam di sana jauh lebih terjaga dan terawat. Kalau tidak mancing, ya saya masak di mes. Masak nasi uduk kesukaan saya, karena jarang yang menjual di Jayapura.
Target Anda bersama Persipura pada Liga 1 2020?
Insya Allah juara dan Persipura kembali ke level Asia musim 2021. (Noval Luthfianto)
Biodata Dede Sulaiman
Lahir: Jakarta, 3 Maret 1986
Tinggi: 182 cm
Breta: 80 kg
Posisi : Penjaga gawang
Istri: Rini NH
Anak : Diara Trayan Sulaiman dan Dialova Kimmy Sulaiman
Orangtua: H. Kudit (ayah) dan Hj. Saianah (ibu/alm)
Pendidikan: Alumni SMEA APPIPSU Medan (2002)
Pemain idola: Peter Schmeichel dan Kurnia Sandi
Klub favorit: AC Milan dan Persipura
Makanan/Minuman Favorit: Nasi Uduk/Es Teh
Hobi: Mancing
Karier Klub
1996 SSB Jagra Sporty Jakarta Barat
2003-2006 Persiba Bantul
2006-2007 PSDS Deli Serdang
2007-2009 Sriwijaya FC
2009-2011 PSPS Pekanbaru
2011-2013 Arema Indonesia (IPL)
2013-sekarang Persipura Jayapura
Karier Timnas
2005 Timnas Indonesia U-20
2007-2009 Timnas Indonesia U-23