- Vita Marissa menyebut bahwa Dejan/Gloria masih memiliki berbagai pekerjaan rumah sebagai pasangan ganda campuran.
- Konsistensi masih menjadi satu hal yang harus diperbaiki oleh Dejan/Gloria.
- Vita Marissa berharap agar anak didiknya tidak cepat puas dengan pencapaian saat ini.
SKOR.id - Vita Marissa menyebut bahwa Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja masih memiliki pekerjaan rumah yang banyak untuk menjadi ganda campuran top dunia.
Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja adalah ganda campuran profesional didikan PB Djarum yang saat ini menduduki peringkat ke-17 dunia.
Mereka menjadi ganda campuran terbaik ketiga Indonesia setelah Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (#9) dan Rehan Naufal Kurharjanto/Lisa Ayu Kusumawati (#13) hanya dalam satu tahun bersama.
Vita Marissa sebagai pelatih melihat bahwa Dejan/Gloria masih memiliki pekerjaan rumah untuk dievaluasi meskipun telah menembus 20 besar dunia.
"Masih banyak yang perlu mereka perbaiki, apalagi untuk Dejan. Dejan kan tidak pernah ada di level ini," kata Vita dilansir dari Antara.
"Jadi ini kan tiba-tiba semua. Masih banyak sekali evaluasinya, sangat banyak yang harus dipelajari lagi untuk ke depannya," lanjutnya.
Menyambut tur Eropa yang dimulai dari German Open (7-12 Maret), All England (14-19 Maret), dan Swiss Open (21-26 Maret), Vita berpesan agar Dejan/Gloria bermain tanpa beban.
Eks pemain ganda nasional itu bertekad untuk menempa anak didiknya agar mampu menembus persaingan di level tertinggi.
"Seperti kemarin kita bisa lihat di Malaysia Open, bisa tembus semifinal Super 1000," kata Vita menjelaskan.
"Habis itu sudah mulai ada beban, sudah mulai ada tekanan. Semua kan datang dari diri dia sendiri. Jadi tidak gampang. Masih banyak yang harus diperbaiki."
Vita melihat bahwa pengalaman Gloria Emanuelle Widjaja akan mampu menempa Dejan Ferdinansyah untuk semakin menunjukkan performanya di lapangan.
Pasalnya, pertandingan bulu tangkis tidak hanya perkara teknis dan keahlian tetapi juga faktor nonteknis seperti dana, popularitas, dan sebagainya.
"Kami banyak berkomunikasi, banyak memberi tahu ke Dejan akan begini rasanya, ke Gloria juga. Dia pernah di atas, dia pernah juga di bawah," kata Vita menjelaskan.
"Dia pernah juga mau lolos kualifikasi Olimpiade tapi tidak jadi. Gloria kan banyak sekali pengalamannya. Dejan yang saya tinggal push. Tapi ya memang kalau saya pribadi melihat dia memang punya kualitas itu."