- Stadion Nasional Bukit Jalil yang merupakan markas timnas Malaysia bakal dipasang VAR.
- Teknologi video assistant referee (VAR) mulai populer di Asia Tenggara.
- Isu pemakaian VAR dan implementasinya sudah berlaku di sejumlah kompetisi negara ASEAN.
SKOR.id - Malaysian Stadium Corporation (PSM) berencana melengkapi Stadion Nasional Bukit Jalil (SNBJ) dengan teknologi Video Assistant Referee (VAR) berspesifikasi lengkap.
Rencana besar yang segera dilaksanakan ini ditegaskan PSM untuk menjadikan markas kelas dunia bagi Harimau Malaya, julukan timnas Malaysia.
CEO PSM Mohd Faidz Sanusi mengatakan, penggunaan VAR yang dilengkapi minimal delapan kamera dinilai sudah sesuai dengan standar SNBJ sebagai stadion utama di Malaysia.
"Kami ada rencana pasang VAR, jadi (SNBJ) siap menghadapi turnamen internasional apapun dan tentunya juga untuk turnamen lokal," ujar Mohd Faidz Sanusi.
"Kalau ada bekal dan dana yang sesuai, kami ada rencana pasang VAR di SNBJ dalam waktu dekat," tuturnya menegaskan.
"Kami akan menggunakan spesifikasi tinggi dan kelas dunia. Makanya kalau mau berbuat sesuatu, langsung ikuti standar internasional, terutama aset di bawah PSM."
Mohd Faidz Sanusi mengatakan, pihaknya juga siap menggelar diskusi dengan jajaran direksi PSM dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (KBS).
Mereka akan membahas biaya penggunaan VAR yang disebut-sebut menelan biaya lebih dari setengah juta ringgit atau setara Rp1,7 miliar.
Menurut Mohd Faidz Sanusi, Stadion Nasional Bukit Jalil perlu menjadi venue terbaik, selain menjadi benchmark bagi stadion lain di Malaysia.
Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) sebelumnya mengonfirmasi bahwa VAR akan diperkenalkan tahun ini di Liga Malaysia (Liga M).
Piala FA Malaysia dan Piala Malaysia dipilih sebagai uji coba pemakaian VAR di Negeri Jiran.
Pekan lalu, pendekatan penggunaan VAR menjadi salah satu hal penting yang dibahas Presiden FAM Datuk Hamidin Mohd Amin.
Pertemuan antara Datuk Hamidin Mohd Amin dengan Ketua Komite FIFA Pierluigi Collina terjadi di Kigali, Rwanda. Mereka bersua dalam Kongres FIFA ke-73.
Dalam pertemuan tersebut, Pierluigi Collina menyarankan kepada Datuk Hamidin Mohd Amin untuk menggunakan Full VAR (minimal delapan kamera) atau Light VAR (kurang dari delapan kamera).