- Gim besutan Riot Games, Valorant, resmi telah menutup masa closed beta.
- Rencananya, Valorant akan diluncurkan secara global pada 2 Juni 2020.
- Namun ada beberapa negara yang tak akan kebagian merasakan pengalaman bermain Valorant pada saat peluncurannya.
SKOR.id - Valorant akhirnya mengeluarkan pengumuman resmi untuk mengakhiri waktu closed beta.
Selama hampir dua bulan pemain yang beruntung telah mendapatkan kesempatan untuk mencoba gim first-person shooter (FPS) terbaru milik Riot Games tersebut.
Selama masa closed beta, Riot Games selaku pengembang Valorant mengaku telah banyak belajar dari sejumlah data yang didapatkan dari para pemain.
Diantaranya adalah perbaikan sejumlah bug, penyeimbangan karakter, serta beberapa peningkatan salah satunya adalah di sistem anti-cheat.
Berita Valorant lainnya: ForZe Resmi Bentuk Tim Valorant
Berita Valorant lainnya: Valorant Ban 8.000 Lebih Akun yang Diduga Merupakan Cheater
Sebelumnya, Valorant memang sempat mendapatkan serangan dari para cheater yang berhasil menjebol sistem keamanan gim tersebut yang diberi nama Vanguard.
Oleh sebab itu, Vanguard akan mendapatkan sejumlah peningkatan yang cukup signifikan sebelum Valorant resmi diluncurkan.
Tak hanya soal kemampuannya mendeteksi para pemain curang, tetapi juga dalam memberikan pengalaman optimal kepada seluruh pemain Valorant.
Pasalnya para pemain sempat mengeluhkan gim yang kurang lancar saat dimainkan akibat Vanguard.
Berita Valorant lainnya: Satu Pro Player CS:GO Kembali Beralih ke Valorant
Rencananya, Valorant akan resmi diluncurkan secara global pada 2 Juni 2020.
Sayangnya, Valorant dipastikan tak akan bisa diakses di sejumlah negara.
Total, terdapat tiga wilayah dikabarkan belum bisa mengakses Valorant saat pertama kali diluncurkan.
Ketiga wilayah tersebut adalah Vietnam, India, dan region Timur Tengah.