- Istilah your idols become your rivals tampaknya tengah dirasakan oleh pembalap Petronas Yamaha Fabio Quartararo kepada Valentino Rossi.
- Valentino Rossi adalah idola masa kecil Fabio Quartararo yang kini menjelma menjadi rival di lintasan balap MotoGP sejak 2019.
- Penampilan Valentino Rossi yang sudah malang melintang di MotoGP sejak tahun 2000 menjadi motivasi Quartararo menjadi pembalap.
SKOR.id - Istilah your idols become your rivals tampaknya tengah dirasakan oleh pembalap Petronas Yamaha Fabio Quartararo kepada Valentino Rossi.
Fabio Quartararo mengakui jika dirinya sangat mengagumi pembalap 41 tahun tersebut sejak masa kanak-kanak.
Valentino Rossi adalah idola masa kecil Fabio Quartararo yang kini menjelma menjadi rival di lintasan balap MotoGP sejak 2019.
"Saya bisa di sini salah satunya karena dia (Valentino Rossi) menginspirasi saya," ujar Fabio Quartararo seperti dilansir dari tuttomotoriweb.com.
"Saya tumbuh dengan menontonnya di depan televisi dan memajang posternya di seluruh dinding kamar," kata Fabio Quartararo.
Baca Juga: Valentino Rossi: Jorge Lorenzo seperti Pelatih Tambahan bagi Saya
Penampilan Valentino Rossi yang sudah malang melintang di kelas MotoGP sejak tahun 2000 menjadi motivasi Quartararo menjadi pembalap.
Dia ingin menjadi juara dunia dan legenda seperti yang diraih oleh Rossi yang masih kompetitif meski telah dua dekade balapan di MotoGP.
"Saya selalu mengulang-ulang dalam diri saya bahwa suatu hari akan menjadi seperti dia," kata Quartararo.
"Coba bayangkan seberapa berpengaruh hal tersebut untuk saya sampai hari ini. Setiap hari Minggu saya selalu menyadari apa mimpi saya," ujar Quartararo.
Dan ketika Quartararo mulai mengikuti Moto3 tahun 2015 maka cita-citanya untuk balapan bersama Rossi semakin dekat.
Baca Juga: GP Americas Terancam, Sirkuit Sepang Buka Opsi Gelar Dua Putaran MotoGP 2020
Hanya butuh empat tahun bagi Quartararo untuk terus naik kasta dari Moto3 (2015-2016), Moto2 (2017-2018), dan akhirnya satu lintasan dengan sang idola di kelas MotoGP.
"Dia memanggil saya ''bega''. Saya tidak tahu apa artinya dan saya juga tidak menanyakan apa maksudnya," ucap Quartararo.
"Mungkin artinya ''tidak masuk akal''. Saya anggap itu sebagai sebuah pujian," kata Quartararo.
Mungkin jika Quartararo bisa satu tim dengan Rossi maka lengkap sudah cita-cita masa kecilnya, yaitu dari idola menjadi rekan satu tim sekaligus rival di kelas tertinggi MotoGP.
Namun, peluang tersebut tampaknya mustahil untuk waktu dekat karena musim ini Quartararo bersama Petronas Yamaha, sedangkan Rossi di Monster Energy Yamaha, walaupun sama-sama berada di bawah payung Yamaha.
Pada MotoGP musim depan, Quartararo justru menggeser posisi Rossi di Monster Energy Yamaha sedangkan sang idola turun ke tim satelit Petronas Yamaha.