- Valentino Rossi kembali mengungkap salah satu penyesalannya saat masih membalap di MotoGP.
- Rossi menyesal meninggalkan Ducati pada 2012, tepat semusim sebelum kedatangan Gigi Dall'Igna.
- Dall'Igna menjadi salah satu sosok kunci kebangkitan Ducati beberapa musim belakangan.
SKOR.id - Sebagai pembalap MotoGP, Valentino Rossi dikenal memiliki karier yang cemerlang. Hal itu terbukti dari sembilan gelar juara dunia (125cc 1997; 250cc 1999, 500cc 2001; MotoGP 2002-2005, 2008, 2009) yang dikantongi The Doctor.
Namun, perjalanan karier pembalap yang gantung helm pada akhir MotoGP 2021 itu sempat diwarnai periode kelam. Utamanya, saat membela Ducati pada 2011-2012.
Selama dua tahun menunggangi Desmosedici GP, The Doctor tak mampu mempersembahkan satu pun kemenangan. Ia pun kembali ke pelukan Yamaha pada pengujung 2012.
Tak disangka-sangka, tahun 2013 menjadi awal mula kebangkitan Ducati lewat Gigi Dall'Igna.
Dall'Igna memimpin proyek pengembangan Desmosedici hingga akhirnya merebut kembali gelar juara dunia pembalap pada MotoGP 2022 lewat Francesco Bagnaia, setelah gelar perdana pada 2007 lewat Casey Stoner.
"Kami hampir saja bertemu. Saya meninggalkan Ducati di pengujung 2012, dan dia bergabung dengan Ducati setahun setelahnya," ujar Rossi, dikutip dari Tuttomotoriweb.
"Saat itu, saya sudah cukup tua, jadi tidak punya waktu untuk menunggu. Tapi, pada 2015, mereka sudah mulai mampu merebut kemenangan," tuturnya menambahkan.
Kini, impian Rossi mengeluarkan potensi bersama Ducati diteruskan oleh anak-anak didiknya di Akademi Balap VR46.
Luca Marini dan Marco Bezzecchi kini meramaikan persaingan di kelas utama dengan penampilan mereka yang kadang mengejutkan.
"Kami memiliki motor yang sangat kompetitif. Kedua pembalap kami juga cukup kuat," Rossi menambahkan.
"Ada rivalitas yang kental anatara Bez (sapaan Bezzecchi) dan Marini. Ini membantu mereka untuk menjadi lebih kuat dan solid.
"Rasanya menyenangkan bisa membangun tim dengan orang-orang kami sendiri. Kami ingin sebuah tim VR, dan kini harapan itu terwujud."
Berita MotoGP Lainnya:
Livio Suppo Tolak Keras Sprint Race di MotoGP, Ini Alasannya
Francesco Bagnaia Ungkap 'Si Kuda Hitam' di MotoGP 2023, Siapa Dia
Latihan Sepeda Jadi Cara Aleix Espargaro Atasi Rasa Frustrasi di MotoGP