- Maia Shibutani menjalani operasi pengangkatan tumor, bulan lalu.
- Hasil patologi memperlihatkan tumornya tersebut jenis ganas.
- Kini, atlet dansa es AS itu sudah diizinkan berjalan-jalan di luar ruangan.
SKOR.id - Atlet dansa es asal Amerika Serikat (AS), Maia Shibutani, berbagi tentang kondisi kesehatannya melalui Instagram, belum lama ini.
Tepatnya satu bulan usai melakukan pengangkatan tumor ganas yang bersarang di salah satu ginjalnya. Maia Shibutani sudah diperbolehkan jalan-jalan.
Namun, bukan jarak jauh. "Melakukan sesuatu yang lebih baik. Akan lebih banyak foto dari jalan-jalan saya,” ujar atlet 25 tahun tersebut.
Pada kesempatan ini, Maia Shibutani juga mengunggah dua foto: burung-burung yang terbang di langit dan sinar matahari yang mengenai bebatuan.
Awal 2020, Maia Shibutani juga memajang serangkaian foto hitam putih saat berjalan-jalan. "Langkah kecil. Sungguh nyaman bisa berada di luar lagi."
Baca Juga: Australia Open 2020: Naomi Osaka Belum Menemui Hambatan
Masih melalui unggahan di Instagram, bulan lalu, Maia dengan jujur mengungkapkan kepada para penggemar bahwa dokter telah menemukan massa di ginjal.
Ini setelah dirinya menjalani serangkaian perawatan di ruang gawat darurat, Oktober 2019. Ketika itu, Maia Shibutani terserang virus perut.
Wanita berdarah Jepang tersebut kemudian menjalani operasi untuk menyingkirkan tumor. Tepatnya beberapa saat sebelum Hari Natal.
"Operasi berjalan sukses dan saya bisa menjaga sisa ginjal saya," kata anak kedua dari pasangan musisi, Chris Shibutani dan Naomi Uyemura, itu.
Lima hari kemudian, Maia membagikan berita buruk bahwa laporan yang diterimanya dari patologi mengungkapkan tumor yang berhasil diangkat itu berjenis ganas.
"Ini bukan berita yang saya harapkan, tetapi saya sangat bersyukur bahwa kanker ini terdeteksi lebih awal dan operasi berjalan dengan baik," ujarnya.
"Saat ini, tidak diperlukan perawatan lebih lanjut dan langkah selanjutnya adalah saya terus fokus pada (fase) pemulihan dan penyembuhan."
Baca Juga: George Russell: Semua Pembalap Akan Menerima Tawaran Mercedes
Malam pergantian tahun yang lalu, Maia pun berbagi tentang beberapa refleksinya sepanjang 2019 dan satu dekade terakhir melalui media sosial.
"Ini adalah tahun yang luar biasa, memuaskan, sekaligus menakutkan dalam hidup saya. Tahun yang indah dan dekade dengan akhir yang rumit," katanya.
"Saat matahari terbenam pada 2019 dan terbit 2020, saya masih dipacu oleh hasrat, didorong oleh hasrat, dan terinspirasi oleh dunia."
Dukungan untuk peraih medali perunggu Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang, Korea Selatan, 2018 itu memang besar. Tidak terkecuali dari keluarga.
Kakak laki-laki yang juga mitranya dalam berlomba, Alex Shibutani, mengomentari unggahan itu dengan serangkaian emoji hati merah.
Maia dan Alex yang dikenal sebagai Shib Sibs, membantu Tim Amerika Serikat meraih peringkat ketiga di nomor tarian bebas berpasangan.
Kakak beradik ini juga berhasil membawa pulang medali perunggu cabang olahraga dansa di atas es dalam sebuah turnamen, 2018 lalu.