SKOR.id - Pembalap kawakan Rene Rast menetapkan target realistis untuk Jakarta E-Prix II, di Jakarta International ePrix Circuit (JIEC), Minggu (4/6/2023), setelah tergelincir pada seri sebelumnya.
Pada seri kesembilan, pembalap NEOM McLaren Formula E Team tersebut memulai dari urutan kedelapan. Dalam perjalanannya, ia melintir sehingga kehilangan banyak tempat.
Pada akhirnya, Rast berakhir di peringkat ke-15 dan gagal memperoleh poin untuk McLaren. Ketika ditanya penyebab mobilnya spin, ia mengaku belum tahu.
"Ini bukan balapan terbaik saya, tapi tidak terlalu bagus. Namun, saya mulai bergerak dari P8, P9. Akan sangat bagus kalau bisa finis di zona poin," ucapnya.
"Melintir? Saya tidak tahu kenapa itu bisa terjadi. Kami memeriksa data, tidak bisa melihat perbedaan apa pun dengan lap sebelumnya. Saya juga tidak mengerem mendadak. Saya tak bisa menambah kecepatan."
"Itu hanya spin tapi sangat kurang beruntung. Tetap saja, saya kira kami menunjukkan bahwa kami bisa kompetitif."
Kondisi panas dengan kelembaban tinggi di Jakarta membuat tim-tim dan pembalap harus cerdik mengelola ban dan baterai.
Sebagai informasi, dalam setiap akhir pekan balapan, setiap tim hanya memperoleh 12 ban yang dipakai untuk segala kondisi. Dalam Formula E juga tidak ada pit stop layaknya Formula 1.
"Tidak mudah mengelola ban. Banyak yang ada di batas, sering tergelincir tapi tidak terlalu buruk. Saya mengira akan lebih buruk," tuturnya.
Rast menekankan Jakarta E-Prix II akan lebih berat karena berlangsung lebih panjang dari balapan sebelumnya.
Untuk itu, mantan rekan setim Sean Gelael dalam balap ketahanan tersebut hanya ingin mengelola ban dan baterai agar bisa finis lebih baik.
"Saya hanya perlu mengeksekusi lebih baik untuk seri selanjutnya. Saya kira mengeksekusi balapan untuk paruh kedua seharusnya lebih baik.
"Menghemat ban dan energi sangat penting untuk besok. Tapi besok akan jadi balapan yang berbeda. Besok, lebih panjang dua lap, yang artinya ada lebih sedikit energi di setiap lap."