SKOR.id - Federasi Judo Ukraina (UJF) mengumumkan tidak akan mengambil bagian dalam Kejuaraan Dunia Judo 2023 menyusul keputusan Federasi Judo Internasional (IJF) yang mengikutsertakan Rusia dan Belarus sebagai atlet netral dalam event tersebut.
Kejuaraan Dunia Judo 2023 sendiri akan berlangsung di Ali Bin Hamad al-Attiyah Arena, Doha, Qatar, mulai 7-14 Mei mendatang.
Pada Maret lalu, Komite Olimpiade Internasional (IOC) merekomendasikan agar atlet dari Rusia dan Belarus diizinkan kembali ke kompetisi internasional dengan syarat tampil sebagai atlet netral.
Jadi, atlet dari kedua negara tersebut dapat bertanding tanpa menampilkan simbol, warna, bendera, atau lagu kebangsaan.
IOC telah menarik ‘hukuman’ mereka terhadap Rusia dan Belarus yang sebelumnya melarang kedua negara ambil bagian dalam kompetisi internasional menyusul invasi militer yang dilakukan ke Ukraina sejak tahun lalu.
Menanggapi rekomendasi IOC, IJF akhirnya pada pekan lalu mengumumkan akan mengizinkan judoka dari Rusia dan Belarusia untuk berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia 2023.
Keputusan itu juga dapat membuka peluang bagi Rusia dan Belarus untuk berpartisipasi dalam kualifikasi Olimpiade 2024 di Paris.
Dalam rekomendasi IOC, atlet yang yang ketahuan mendukung perang atau dikontrak oleh militer atau badan keamanan nasional tetap dilarang bertanding.
Oleh karena itu, IJF mengatakan telah meminta perusahaan independen untuk melakukan pemeriksaan latar belakang dan mengidentifikasi atlet Rusia dan Belarus yang akan bertanding.
Namun, federasi Ukraina menuduh sejumlah judoka Rusia yang terdaftar untuk kejuaraan tersebut adalah "prajurit aktif".
“Kami tidak melihat di sini netralitas, kondisi yang setara, dan ‘jembatan menuju perdamaian’, sebagaimana dinyatakan dalam Resolusi IJF tentang partisipasi tim Rusia dan Belarusia di Kejuaraan Dunia di Doha,” bunyi pernyataan UJF.
“Kami melihat di sini keputusan yang bertentangan dengan rekomendasi terbaru dari Komite Olimpiade Internasional.”
“Kami kecewa dengan keputusan Federasi Judo Internasional. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia di Doha,” lanjut pernyataan tersebut.
Sejauh ini belum ada tanggapan lebih lanjut dari pihak IJF maupun Federasi Judo Rusia terkait pernyataan dan keputusan UJF.
IJF sendiri sebelumnya telah mengambil langkah besar dalam upaya merespon invasi militer yang dilakukan Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 lalu dengan mencoret nama Presiden Rusia Vladimir Putin dari seluruh jabatan dan posisi penting dalam kepengurusan
Tak hanya itu, IJF juga membatalkan kejuaraan judo Kazan Grand Slam 2022 yang harusnya berlangsung di Kazan, Rusia pada Mei tahun lalu.