- Mo Farah ubah pernyatan soal penggunaan suplemen L-Carnitine jelang London Marathon 2014.
- BBC Panorama akan menayangkan dokumenter yang membuktikan keterlibatan pelari Inggris itu.
- Alberto Salazar, sang pelatih, dilarang berkecimpung dalam atletik selama empat tahun.
SKOR.id – Mo Farah menghadapi tuduhan baru karena kedapatan mengubah pernyataan soal mengonsumsi suplemen via suntikan kepada Badan Anti-Doping Amerika Serikat (USADA).
USADA menyebut Mo Farah menerima suplemen penambah tenaga itu melalui suntikan jelang London Marathon 2014. Pelari asal Inggris itu selalu membantah tapi akhirnya membenarkan.
Tuduhan itu dialamatkan USADA kepada Mo Farah, menyusul klaim dari BBC Panorama yang mengaku punya bukti pemakaian L-Carnitine yang sebenarnya legal tapi dengan dosis tertentu.
Baca Juga: Fabio Quartararo Nilai Yamaha Petronas SRT Belum Siap Jelang MotoGP 2020
Rencananya, film dokumenter yang membahas keterlibatan Mo Farah dalam penggunaan zat terlarang tersebut bakal disiarkan Senin (24/2/2020) malam waktu Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan USADA dari BBC Panorama, kolektor empat emas Olimpiade itu menerima suntikan L-Carnitine pada April 2014 atau satu pekan sebelum turun dalam London Marathon.
Masih dikutip dari independent.co.uk, Mo Farah diduga menerima suntikan berisi suplemen itu dari Robin Chakraverty yang kala itu menjabat sebagai dokter tim nasional atletik Inggris.
Mo Farah beserta tim kemudian dipanggil oleh Komite Digital, Budaya, Media dan Olahraga untuk menghadiri penyelidikan dalam upaya memerangi doping dalam olahraga.
Baca Juga: Kembali Usai Cedera, Ini Komentar Chris Froome
Sunday Times menjadi media pertama yang mengungkapkan soal penggunaan L-Carnitine. Namun, Robin Chakraverty menegaskan kalau dosis yang digunakan hanya 13,5 ml.
Dengan kata lain, jauh di bawah batas legal yang disarankan yakni 50 ml. Robin Chakraverty menuturkan tak ada aturan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) yang mereka langgar.
Pada 2015, Mo Farah berkali-kali membantah menggunakan L-Carnitine saat dikonfirmasi USADA yang berada di London untuk berbicara dengan otoritas olahraga Inggris.
Kunjungan itu merupakan bagian dari penyelidikan USADA terhadap pelatih Mo Farah, Alberto Salazar, yang terbukti menggunakan doping serta memanipulasi data atlet didikannya.
Atas tindakan tak terpujinya itu, Alberto Salazar dilarang berkecimpung dalam olahraga atletik selama empat tahun.