- Perjalanan PSS Sleman dalam tiga laga awal Liga 1 2020 belum memberikan hasil maksimal.
- Dalam tiga laga awal Liga 1 2020, PSS Sleman mendapatkan dua kekalahan dan sekali seri.
- Hasil kurang baik PSS Sleman didiagnosis karena beradaptasi dengan situasi Liga 1 2020.
SKOR.id - Perjalanan PSS Sleman dalam tiga awal laga Liga 1 2020, sebelum pandemi virus corona melanda, belum memberikan hasil yang maksimal.
Jika mengulas kebelakang, Elang Jawa, julukan PSS Sleman, pada tiga laga awal Liga 1 2020, belum mendapatkan satu kemenangan pun.
Dari tiga laga tersebut, anak asuh Dejan Antonic ini menelan dua kekalahan, yakni melawan takluk 1-2 dari PSM Makassar dan menyerah 1-2 dari Persib Bandung.
Sedangkan satu-satunya pertandingan yang berakhir dengan poin adalah pertandingan melawan Tira Persikabo, dengan skor 0-0 saat laga kandang.
Dalam statistik yang diolah Statoskop, pemain dari lini pertahanan hingga lini serang PSS mendapatkan nilai atau data yang cukup baik.
Penyerang PSS Sleman, Yevhen Bokhashvili, setidaknya sudah memberi sinyal peringatan bagi klub-klub Liga 1 2020 lainnya bahwa ia patut diwaspadai.
Bokhashvili baru melesakkan satu gol untuk PSS lewat pinalti. Itu tercipta dalam laga tandang melawan PSM yang berakhir 1-2, pada 3 Maret 2020.
Namun, dalam tiga laga awal, pemain asal Ukraina tersebut memberikan satu assist dan enam tembakan ke arah gawang lawan. Ini jumlah terbanyak di PSS.
Pemain lain yang patut diapresiasi adalah Aaron Evans. Pemain dengan posisi bertahan itu juga mempunyai andil yang cukup baik untuk tiga laga awal PSS Sleman.
Mantan pemain PSM tersebut, menyumbang satu gol saat PSS dikalahkan Persib dengan skor 1-2 di Stadiom Si Jalak Harupat pada 15 Maret 2020.
Sebagai jangkar PSS, Evans berusaha dengan maksimal menetralisir serangan dan tekanan lawan dengan 16 sapuan dan juga dua kali memenangkan duel udara.
Jika berbicara lini pertahanan, statistik kapten PSS Sleman, Bagus Nirwanto, pun tajam. Sebagai bek sayap kanan, Bagus bermain cukup disiplin dan lugas.
Dalam tiga laga Liga 1 2020, Bagus melakukan 20 tekel sukses. Ini tertinggi dibanding pemain PSS lainnya, meski juga kerap kedodoran saat overlapping.
Masalah alur permainan, tempo, dan kombinasi serangan, Guilherme Batata, Jefri Kurniawan, dan Irfan Bachdim memiliki statistik menonjol.
Batata bisa dibilang menjadi otak dari serangan PSS. Itu dibuktikannya dengan 118 kali umpan. Ini jadi jumlah umpan tertinggi dari pemain PSS lainnya.
Selain itu, lelaki berusia 28 tahun tersebut juga piawai dalam membaca arah serangan lawan. Terbukti, Batata berhasil mengintersep lawan sebanyak sembilan kali.
Sementara itu, dari sisi sayap, ada Jefri Kurniawan yang acap kali memberikan sodoran atau akselerasi kedalam barisan pertahanan lawan.
Mantan pemain Persija itu memberikan dribel terbanyak, yakni enam kali dan menghasilkan peluang untuk PSS walau tak melulu berhasil dikonversi menjadi gol.
Lalu, ada peran Irfan Bachdim sebagai penyerang bayangan dari Yevhen Bokhashvili, yang mampu memberikan empat umpan kunci terbanyak.
Terakhir, peran Ega Rizky sebagai pertahanan terakhir PSS Sleman di bawah mistar gawang, juga patut diacungi jempol.
Walau gawang Ega sudah kebobolan empat kali, namun lelaki asal Banyumas itu kerap berhasil memberikan penyelamatan terbaik dalam pertandingan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita PSS Sleman Lainnya:
Manajemen PSS Sleman Janjikan Bonus Besar asal Target Tercapai
Masuk Investor Baru, Manajemen PSS Sleman Pastikan Timnya Tak Pindah Markas
Barito Putera Jadi Tim Pertama yang Kulonuwun ke PSS Sleman