- Jefri Kurniawan menyadari betul peran besar suporter bagi tim PSS Sleman.
- Sebab, Jefri Kurniawan pernah merasakan bermain bersama PSS Sleman di kandang tanpa dukungan suporter.
- Hal itu akan kembali terulang karena laga tak bisa dihadiri suporter PSS Sleman demi kesehatan dan keselamatan bersama.
SKOR.id - Pemain sayap PSS Sleman, Jefri Kurniawan, berharap pertandingan lanjutan Liga 1 2020 yang digelar tanpa suporter tak berpengaruh besar pada performa timnya.
Pasalnya, Jefri Kurniawan menyadari betul bahwa dukungan suporter yang hadir di Stadion Maguwoharjo bisa memberikan suntikan motivasi bagi pemain PSS Sleman.
Akan tetapi, tim berjulukan Elang Jawa itu dipastikan tak mendapat dukungan serupa pada lanjutan kompetisi ini.
Itu karena pandemi Covid-19 memaksa PT LIB untuk menggelar laga tanpa penonton demi mengurangi risiko penyebaran virus.
Namun demikian, di sisi lain, Jefri menyebut bahwa keputusan PT LIB untuk memusatkan gelaran Liga 1 di Pulau Jawa memberikan keuntungan bagi timnya.
Sebab, PSS Sleman tak perlu bepergian jauh untuk melakoni laga tandang karena seluruh tim bermarkas di Pulau Jawa.
"Sebetulnya kami merasa dilema juga di tengah pandemi seperti ini. Meski bermain di Sleman, tapi tetap tanpa suporter," kata Jefri.
"Padahal, dukungan Slemania dan BCS memiliki pengaruh yang besar terhadap motivasi pemain PSS Sleman," ia menambahkan.
Jefri sebetulnya sudah merasakan dampak ketidakhadiran salah satu kelompok suporter yang setia mendukung PSS Sleman, yakni Brigata Curva Sud (BCS).
Suporter yang biasanya menduduki tribune selatan Stadion Maguwoharjo itu sempat memboikot laga PSS Sleman vs Tira Persikabo.
Menurut Jefri, hasil kurang maksimal yang diraih PSS dalam laga itu merupakan efek dari "hilangnya" BCS dari tribune selatan akibat aksi boikot tersebut.
"Sedikit banyak pasti berpengaruh, laga sebelum pandemi (melawan Tira Persikabo) kan ada boikot dari BCS dan itu bisa dilihat bagaimana kami bermain," katanya.
Meskipun demikian, pemain asal Malang, Jawa Timur, itu menyadari sepenuhnya bahwa menggelar laga tanpa penonton adalah upaya keputusan terbaik.
Sebab, keselamatan dan kesehatan semua pihak harus tetap menjadi pertimbangan utama di masa pandemi seperti ini.
Pemain barusia 29 tahun itu pun meminta suporter untuk tetap mendukung PSS Sleman dari rumah dan mengirimkan doa untuk Bagus Nirwanto dan kawan-kawan.
"Dengan doa teman-teman suporter semua dan juga usaha kami di lapangan yang semaksimal mungkin untuk nama PSS Sleman, semoga bisa mendapat hasil terbaik di lanjutan Liga 1," ia menambahkan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita PSS Sleman lainnya:
3 Pemain PSS Sleman yang Cedera Alami Perkembangan Positif
Masuk Investor Baru, Manajemen PSS Sleman Pastikan Timnya Tak Pindah Markas