- Toni Elias merasa bersalah karena pernah menggagalkan Valentino Rossi dalam meraih gelar juara dunia.
- Kejadian di Grand Prix Portugal 2006, membuat Toni Elias merasa tak pernah dimaafkan oleh Valentino Rossi.
- Toni Elias masih menganggap Valentino Rossi sebagai yang terbaik meski akan disusul oleh Marc Marquez.
SKOR.id – Toni Elias merasa dirinya menjadi musuh sepanjang masa Valentino Rossi karena insiden yang terjadi di Sirkuit Estoril, Portugal, pada 15 Oktober 2006.
Grand Prix (GP) Portugal merupakan seri ke-16 musim 2006 yang terdiri atas 17 balapan. Saat itu, Valentino Rossi sedang bersaing ketat dengan Nicky Hayden dalam perebutan gelar.
Perbedaan poin yang tipis membuat Valentino Rossi harus meraih kemenangan demi menjaga jarak dari Nicky Hayden pada lomba terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia.
Baca Juga: Jalan Panjang ITDC Dapat Lisensi MotoGP Mandalika
Akan tetapi, misi itu tidak mudah diwujudkan karena Valentino Rossi harus berjuang keras sejak awal perlombaan GP Portugal 2006, termasuk dengan menghadapi Toni Elias.
Valentino Rossi yang memimpin perlombaan sejak awal harus merelakan kemenangan kepada Toni Elias yang akhirnya menang dengan keunggulan 0,002 detik.
Meski kemenangan itu direbut dengan persaingan yang kompetitif, tetapi Toni Elias merasa Valentino Rossi sangat marah kepadanya dan tak akan memberikan maaf.
Sebab, The Doctor pada akhirnya tak bisa menjadi juara dunia 2006 setelah gagal finis podium pada balapan terakhir di Spanyol.
“Memenangkan perlombaan di MotoGP sangat penting. Namun mendapatkan kemenangan semacam itu sungguh luar biasa, terlebih saya bertarung dengan Valentino Rossi,” kata Elias.
“Itu merupakan kenangan yang sangat indah, itu akan selalu membekas di hati saya,” mantan pembalap Fortuna Honda ini menambahkan.
Meski GP Portugal 2006 menjadi kemenangan perdana Elias di kelas utama, tetapi ada hal yang mengganjal hatinya.
Pria asal Spanyol ini merasa merasa bersalah karena hubungannya dengan Valentino Rossi sejak saat itu tak sama lagi.
Menurut Elias, Rossi kerap menunjukkan sikap berbeda ketika dekat dengan seseorang yang pernah bermasalah dengannya atau tidak.
“Saya bertemu dengan Rossi di Austin setiap tahunnya dan menyadari dia masih mengingat momen itu. Dia tak pernah memaafkan saya,” ujar Elias yang kini tinggal di Amerika Serikat.
“Itu mengerikan, tetapi sudah waktunya melupakan dan berteman lagi. Namun itu tidak mungkin, dia tidak akan pernah memberikan maaf,” tuturnya.
Memiliki pertarungan dengan Valentino Rossi membuat Toni Elias menyadari kekuatan yang dimiliki pria asal Italia tersebut.
Baca Juga: Valentino Rossi Ingin Fan Patuhi Aturan Pemerintah
“Saya memang berhasil mengalahkannya, tetapi saya masih menganggapnya sebagai pembalap terbaik sepanjang masa,” kata Elias.
“Setidaknya sampai hari ini, karena sekarang yang terbaik adalah Marc Marquez dan ia akan segera menyamai pencapaiannya,” juara dunia Moto2 2010 itu memungkasi.