- Guncangan akibat gempa bumi masih bisa diredam oleh sistem suspensi mobil, kecuali gempa skala besar.
- Jangan panik saat mobil bergoyang tanpa kendali dan tetap fokus pada kondisi jalan di depan.
- Segera angkat kaki Anda dari pedal gas dan kurangi kecepatan secara gradual.
SKOR.id – Gempa bumi menimpa beberapa daerah di Indonesia pada akhir tahun ini, mulai dari wilayah Cianjur, Garut, hingga Maluku Tenggara.
BMKG mengingatkan Indonesia berada di daerah lempeng aktif gempa bumi, sehingga potensi-potensi gempa tersebut memungkinkan terjadi.
Lalu, apa yang harus kita lakukan jika gempa terjadi saat sedang mengendarai mobil?
Berikut penjelasan singkat cara menghadapi gempa bumi saat mengemudi mobil yang terbagi atas dua tahapan, dikutip dari Auto2000:
Saat Gempa Bumi Terjadi
Guncangan akibat gempa bumi masih bisa diredam oleh sistem suspensi mobil, kecuali dalam skala besar baru akan terasa.
Anda bisa melihat dari kondisi sekitar, seperti pohon bergoyang secara tidak wajar atau orang-orang berhamburan keluar dari rumah atau gedung.
Jangan panik saat mobil bergoyang tanpa kendali dan tetap fokus pada kondisi jalan di depan, mengingat ada risiko pohon atau bangunan roboh, jalan retak, dan tanah longsor.
Segera angkat kaki dari pedal gas dan kurangi kecepatan secara gradual. Jangan mengerem mendadak karena akan membahayakan pengemudi di belakang.
Amati situasi, kalau tidak ada masalah yang berbahaya, Anda boleh meneruskan perjalanan.
Namun sebaiknya berhenti sejenak untuk mengecek kondisi mobil dan jalan yang akan dilewati.
Nyalakan lampu hazard, tunggu sampai situasi tenang dan terkendali. Pastikan seluruh penumpang dalam kondisi baik.
Perhatikan kondisi kendaraan, mungkin saja ada kerusakan yang tidak terlihat karena panik.
Jika ternyata ada peringatan tsunami, jangan panik dan segera menjauh dari area pantai.
Utamakan safety driving dan kendalikan emosi agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kecelakaan. Segera tinggalkan mobil dan cari bangunan tinggi yang masih aman.
Evakuasi Mobil Setelah Gempa Bumi
Jangan mendekat ke mobil bila kondisi belum sepenuhnya aman. Apalagi kalau masih banyak terjadi gempa susulan.
Ada risiko bangunan rubuh yang bisa membahayakan keselamatan. Lakukan perhitungan kerusakan pada mobil.
Kalau hanya rusak ringan dan mobil bisa dijalankan, segera bawa pulang atau ke bengkel untuk pengecekan lebih jauh.
Lain ceritanya bila mobil dalam posisi tertimpa pohon atau bangunan. Jangan paksakan mengevakuasi mobil karena ada risiko bahaya.
Tunggu sampai tim evakuasi datang dan biarkan para ahli yang mengerjakan ketimbang membahayakan keselamatan diri dan orang lain.
Setelah dievakuasi, Anda dapat menghubungi Emergency Roadside Assistance (ERA) Astraworld di nomor 1500898.
Semua skenario di atas bisa berjalan dengan syarat kondisi aman dan lokasi bencana tidak lumpuh.
Bila rusak parah, sebaiknya Anda fokus menyelamatkan diri dan anggota keluarga terlebih dahulu.
Tinggalkan mobil di tempat yang aman seperti kantor polisi, tempat ibadah, atau kelurahan.
Ambil semua barang berharga yang tertinggal, kunci semua pintu, lanjut selamatkan diri dan keluarga.
Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000, mengatakan, bencana alam seperti gempa bumi dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.
“Utamakan keselamatan. Perlu diketahui juga cara praktis selamatkan diri dan kendaraan agar terhindar dari masalah seperti kecelakaan atau tertimpa obyek yang roboh.”
“Bila terjadi sesuatu pada mobil Toyota, Anda dapat menghubungi armada Emergency Roadside Assistance (ERA) AstraWorld.”
“ERA merupakan layanan darurat gratis selama 5 tahun khusus bagi pembelian mobil di Auto2000,” Imansyah menuturkan.
Berita Terkait Lainnya:
Tujuh Tips Merayakan Natal Tanpa Menambah Berat Badan
Makan dan Olahraga: 5 Tips untuk Memaksimalkan Latihan Anda
Makan Sebelum Lari 10K, Ini 3 Tips dari Nutrisionis