SKOR.id – Terry Crews terkenal karena karier aktingnya di Hollywood. Pria berusia 54 tahun itu dikenal publik sebagai Julius Rock dalam drama sitkom Everybody Hates Chris yang tayang di UPN/CW dari 2005 sampai 2009.
Crews juga membintangi serial reality berjudul The Family Crews (2010–2011) di BET dan pembawa acara permainan Who Wants to Be a Millionaire versi Amerika Serikat dari 2014 sampai 2015.
Crews juga terkenal karena bermain sebagai Sersan Terry Jeffords dalam sitkom Brooklyn Nine-Nine di NBC (2013-2021).
Ia mulai menjadi host acara America's Got Talent pada 2019, menyusul keterlibatannya dengan peran yang sama untuk program spin-off seri America's Got Talent: The Champions.
Di layar lebar, Terry Crews muncul dalam sejumlah film, di antaranya Friday After Next (2002), White Chicks (2004), Idiocracy (2006), Blended (2014), seri The Expendables (2010–2014), dan Rumble (2021).
Namun, jauh sebelum itu, Terry Crews berkarier sebagai defensive end dan linebacker liga American football, National Football League (NFL), tepatnya pada 1991 sampai 1996.
Crews menempati urutan 281 pada putaran ke-11 Draf NFL 1991 saat dipilih Los Angeles Rams dari Western Michigan University.
Total 32 pertandingan diikuti Crews bersama Rams, Green Bay Packers, San Diego Chargers, Washington Redskins, dan Philadelphia Eagles. Dari jumlah itu, 16 dilakukan bersama Washington dan 10 untuk Chargers. Ia juga bermain di 6 laga untuk Rams.
Crews juga sempat turun di World League of American Football (WLAF) untuk tim Rhein Fire dan liga level mahasiswa untuk Western Michigan University.
Pada tahun 1997, di usia yang baru 29 tahun, Crews memutuskan pensiun dari olahraga paling populer di AS itu dan pindah ke Los Angeles untuk mengejar karier di dunia akting.
Terry Crews menjelaskan bahwa dia biasa bereaksi dengan amarah dalam banyak situasi saat menjadi bagian dari NFL. Ia mengungkapkan amarah adalah sesuatu yang membuat pemain NFL sukses, semakin banyak amarah seseorang semakin mereka dapat dipukul.
Crews menjelaskan bahwa istrinya adalah alasan dia melatih dirinya untuk tidak bereaksi dengan amarah.
Pada 1997, Crews tengah mengikuti tes untuk masuk San Francesco 49ers. Namun, klub tersebut, menurut Crews, memperlakukannya seperti kotoran, sampah.
“Saya sedang tes untuk (bergabung ke) 49ers, saat pelatih yang seperti sedang marah, melemparkan bola ke arah saya dan jari saya terkilir. Jari saya menjadi seperti huruf L dan merasa tidak suka ini lagi. Mengapa saya bermain? Saya tidak menyukainya,” kata Crews di acara Late Night.
“Ini hal yang memukul saya. Saya menyadari bahwa saya hanya suka bermain di luar sepanjang hari dengan teman-teman saya. Itu saja.”
Crews menekankan bahwa atlet adalah orang yang membutuhkan pengakuan dan penghargaan dari orang lain, baik dari pelatih, pemain lain, dan penggemar. Meskipun Crews mengaku menerima semua itu, ia menyadari bahwa olahraga itu sendiri tidak berharga baginya untuk jangka panjang.
Terry Crews juga sudah menerbitkan dua buku, masing-masing berjudul Manhood: How to be a Better Man - or Just Live with One serta Tough: My Journey to True Power pada 26 April 2022 lalu.
Menurut penerbitnya, Penguin Random House, pada buku keduanya Terry Crews “meneliti arena kehidupan di mana dia mati-matian mencari kontrol — kejantanan, rasa malu, seks, pengalaman dengan rasisme, dan hubungan — dan menceritakan kemunduran dan kemenangan yang dia hadapi saat mencabut maskulinitas beracun yang tertanam dalam dan akhirnya menghadapi rasa tidak amannya, kenangan menyakitkan, dan keyakinan yang membatasi.”
Meskipun bermain bertahun-tahun di NFL, Terry Crews terkenal karena karyanya di Hollywood dan merupakan salah satu bintang paling terkenal di planet ini.