SKOR.id - Tim voli putri Filipina mempersiapkan diri dengan serius untuk menghadapi Thailand, Vietnam, dan Indonesia dalam ajang SEA V.League 2024.
Sebelum tampil di SEA V.League 2024, tim voli putri Filipina mampu menunjukkan performa impresif dalam ajang AVC Challenge Cup 2024 pada 22–29 Mei lalu.
Tampil di hadapan publik sendiri, tim asuhan Jorge De Brito sukses finis ketiga usai menang 3-0 atas Australia dalam laga perebutan medali perunggu.
Sejumlah pevoli Filipina pun sukses meraih gelar individu berkat performa apiknya dalam ajang AVC Challenge Cup 2024.
Sang kapten, Jia De Guzman, dinobatkan sebagai setter terbaik. Sedangkan Angel Canino meraih penghargaan best opposite hitter.
Usai menuntaskan aksinya di AVC Challenge Cup 2024, tim voli putri Filipina ambil bagian dalam FIVB Challenger Cup 2024 yang digelar di Manila pada 4–7 Juli lalu.
Dalam kompetisi yang memperebutkan tiket promosi ke VNL 2025 itu, Jia De Guzman cs langsung tersisih usai kalah tiga set langsung saat bersua Vietnam di perempat final.
Tim voli putri Filipina pun tak punya banyak waktu untuk meratapi kekalahan maupun bersantai selepas gelaran FIVB Challenger Cup 2024.
Sebab, Jorge De Brito langsung membawa 18 pevoli putri Filipina terpilih untuk menjalani latihan terpusat di Jepang pada 14–25 Juli 2024.
Jorge De Brito menyebut rangkaian kompetisi dan pemusatan latihan ini adalah bagian dari program jangka panjang yang sudah disiapkan untuk tim voli putri Filipina.
Lantaran bersifat jangka panjang, pelatih asal Brasil itu lebih banyak melibatkan pevoli muda dalam tim meski sejumlah pemain berpengalaman tetap dilibatkan.
Jorge De Brito pun berharap tim voli putri Filipina secara bertahap dapat meningkatkan kemampuan dalam beberapa tahun yang akan datang.
Sebagai langkah awal, ia ingin Jia De Guzman dkk bisa mendekati level Indonesia yang dianggapnya sebagai tim voli putri nomor tiga di Asia Tenggara.
“Pada saat ini, Vietnam adalah tim nomor dua (di Asia Tenggara, Indonesia ketiga, dan tentu saja Thailand adalah yang pertama,” kata De Brito usai tersisih dari FIVB Challenger Cup 2024.
“Mereka selalu menghadirkan tantangan bagi kami tetapi kami juga terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan.”
“Yang harus kami lakukan adalah berjuang lebih keras dan memangkas gap antara peringkat empat dengan tiga sebelum akhirnya mampu mengalahkan mereka,” tuturnya.
“Ini bukan merupakan perjalanan yang jauh tetapi pasti akan sulit melakukannya. Setiap Langkah akan sangat sulit.”
Jorge De Brito sendiri saat ini terikat kontrak sebagai kepala pelatih tim voli putri Filipina hingga SEA Games 2025 yang akan digelar di Thailand pada Desember tahun depan.
Ia mengaku belum memiliki bayangan apakah tim voli putri Filipina sudah bisa menembus tiga besar sekaligus meraih medali di SEA Games 2025.
Yang jelas, De Brito ingin memanfaatkan waktu yang dimiliki untuk terus meningkatkan kemampuan tim voli putri Filipina.
“Itu (medali di SEA Games 2025) adalah sesuatu yang jauh untuk dipikirkan. Namun, saya masih punya Waktu untuk bekerja,” kata De Brito optimistis.
“Kami punya waktu satu setengah tahun lagi untuk mewujudkannya. Itu waktu yang cukup jika kami terus dapat dukungan dari klub dan sekolah.”
Pada sisi lain, SEA V.League 2024 yang akan bergulir akhir pekan nanti bisa dimanfaatkan Jorge De Brito untuk melihat posisi terkini Filipina dalam persaingan voli putri Asia Tenggara.
Dalam dua leg pertama SEA V.League (dulu bermana ASEAN Grand Prix) yang dihelat pada 2019, skuad Alas Pilipinas selalu finis ketiga di belakang Thailand dan Indonesia.
Akan tetapi, kebangkitan Vietnam dalam dua tahun terakhir turut memengaruhi pergeseran peta persaingan voli putri di kawasan Asia Tenggara.
Dalam tiga leg terakhir yang dihelat pada 2022 dan 2023, Thailand masih berstatus ratu voli Asia Tenggara. Namun, Vietnam mencuri perhatian dengan selalu jadi runner up.
Tim voli putri Indonesia pun harus rela tergeser ke peringkat tiga sedangkan Filipina selalu finis di posisi keempat.
Kompetisi SEA V.League 2024 untuk sektor putri sendiri bakal bergulir di Vinh Phuc, Vietnam (2–4 Agustus) untuk seri pertama dan Nakhon Ratchasima, Thailand (9–11 Agustus) untuk seri kedua.