- Tiga pemain Persita Tangerang kini telah resmi menyandang gelar sarjana setelah menjalani sidang skripsi pada waktu yang hampir bersamaan.
- Ketiga pemain Persita Tangerang itu yakni Edo Febriansyah, Taufiq Febriyanto, dan Ricky Kayame.
- Edo Febriansyah dan Taufik Febriyanto lulus dari Universitas Negeri Jakarta, sedangkan Ricky Kayame kini jadi alumni Universitas Yapis Papua.
SKOR.id - Kabar membanggakan datang dari tim Persita Tangerang. Tiga pemain mereka kini telah resmi menyandang gelar sarjana.
Ketiga pemain tersebut yakni Edo Febriansyah, Taufiq Febriyanto, serta Ricky Kayame. Uniknya, mereka sama-sama lulus pada pekan pertama pada Agustus tahun ini.
Ricky telah dinyatakan lulus sidang skripsi pada Selasa (4/8/2020) dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Yapis Papua, dengan gelar S.Pi.
Dalam tugas akhirnya tersebut, Ricky melahirkan karya ilmiah berjudul "Komposisi Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Teluk Youtefa Kota Jayapura".
Penyerang berusia 26 tahun itu sempat merasa gugup saat melayani pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh dosen penguji.
"Deg-degan rasanya. Pastilah. Karena waktu sidang juga, saya penasaran dengan pertanyaan yang diajukan dosen penguji," kata Ricky, dikutip dari laman resmi Persita.
Ia juga bersyukur bisa mendapat banyak dukungan selama proses menyelesaikan tugas akhirnya tersebut.
"Istri sangat mendukung, memotivasi, dan juga membantu saya," ujar eks-pemain Arema FC itu.
Sementara itu, Taufiq dinyatakan lulus setelah mempertahankan skripsinya pada Rabu (5/8/2020). Adapun Edo menghadapi sidang pada Kamis (6/8/2020).
Keduanya sama-sama lulus dari Fakultas Ilmu Keolahragaan, Unviersitas Negeri Jakarta, dengan gelar S.Or.
Perasaan gugup juga dialami oleh Taufiq saat mempertahankan skripsinya di hadapan jajaran dewan penguji.
Dalam tugas akhirnya itu, Taufiq mengambil topik penelitian yang berkaitan dengan sepak bola.
Eks-pemain Persik Kediri inipun kini bisa bernafas lega setelah dinyatakan lulus meski harus melakukan sejumlah revisi.
Dance Kambu, Bakat Muda yang Mencoba Peruntungan di Bali Unitedhttps://t.co/siMpRC3Mye— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 7, 2020
"Walaupun sidangnya online, tetapi tetap deg-degan juga. Karena jarang-jarang berhadapan dengan dosen yang langsung memberikan pertanyaan seperti ini," kata Taufiq
Sedangkan Edo harus melewati proses yang cukup berdarah-darah selama mengerjakan tugas akhirnya.
Maklum, pada masa pandemi seperti ini, dia cukup kewalahan melewati perkuliahan dan bimbingan skripsi secara daring.
"Selama mengerjakan skripsi, saya tidak bisa ketemu dosen pembimbing langsung. Kalau bertemu langsung kan enak, jadi langsung ketahuan apa yang harus diperbaiki, di bagian mana," kata Edo.
"Kadang kalau daring, saya kurang tepat mengartikan kesalahannya di bagian mana," Edo menambahkan.
Menariknya, Taufiq dan Edo sama-sama menghadapi dosen penguji yang akrab mereka jumpai di Persita Tangerang.
Ia adalah Muchtar Hasibuan, yang menjabat sebagai pelatih fisik di tim berjulukan Pendekar Cisadane tersebut.
Saat ini, Muchtar memang berstatus sebagai staf pengajar aktif di Universitas Negeri Jakarta.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Persita Tangerang lainnya:
PT LIB Gelar Managers Meeting, Persita Membawa Dua Usulan
Siasat Bek Persita Memajukan Bisnis di Tengah Menggeliatnya Kedai Kopi