SKOR.id – Beberapa pekan lalu, Real Madrid takluk dalam laga derby di Stadion Civitas Metropolitano. Tidak tanggung-tanggung, Los Blancos menyerah 1-3 di kandang rival sekota Atletico Madrid pada laga pekan keenam La Liga 2023-2024, 24 September lalu.
Salah satu yang paling menonjol dari Carlo Ancelotti adalah pendekatan dan manajemen permainannya tidak meyakinkan. Yang benar adalah bahwa di luar elemen taktis, pelatih Italia itu sekali lagi tersandung batu yang sudah dikenalnya.
Faktanya, Atletico Madrid dan dua klub La Liga lainnya sering memberikan hasil negatif untuk Real Madrid selama ditangani Ancelotti.
Colchoneros, si Pembawa Mimpi Buruk
Total, Carlo Ancelotti sudah menghadapi Colchoneros — julukan Atletico Madrid — sebanyak sembilan kali di Liga Spanyol. Dari jumlah itu, ia hanya dua kali menang, dua imbang, dan lima kali kalah.
Salah satu yang membuatnya khawatir, Ancelotti selalu menghadapi pelatih Diego Pablo Simeone saat melawan Atletico. Keduanya pertama bertemu pada 2013.
Pelatih Madrid tersebut mengalami masa buruk saat menghadapi Atletico pada tahap awal, yakni musim 2013-2014 dan 2014-2015. Saat itu, di Liga ia dikalahkan tiga kali, salah satunya dengan skor 0-4.
Sebagai balasannya, pada musim 2021-2022, Ancelotti meraih satu kemenangan dan satu kekalahan, meskipun kekalahan tersebut terjadi dalam pertandingan saat Madrid tidak lagi mempertaruhkan apa pun. Terakhir, sebelum kalah pada pekan lalu, musim lalu Madrid berhasil meraih kemenangan dan hasil imbang melawan Los Rojiblancos.
FC Barcelona, Lawan Rumit Lainnya
Klub lain yang memaksa Ancelotti menelan rekor negatif di La Liga adalah FC Barcelona. Ia telah menghadapi tim Catalan itu delapan kali, empat di periode pertama dan empat lainnya di tahap kedua.
Namun, ia hanya mampu menang tiga kali, menderita lima kekalahan. Beberapa di antaranya, yang sangat menyakitkan, seperti skor 0-4 musim 2021-2022 di Santiago Bernabeu.
Dalam dua tahun pertamanya di Real Madrid, Ancelotti kalah dalam dua pertandingan di Camp Nou dengan skor 1-2, kalah di Bernabeu melawan Blaugrana dengan skor 3-4, korban tiga gol dari Lionel Messi, hingga akhirnya mengalahkan Barcelona dengan skor 3-1 di kandang dalam pertandingan hebat.
Setelah kembali ke Madrid pada tahun 2021, Ancelotti mampu memenangi musim pertamanya di Camp Nou, 2-1, dan kembali melakukannya pada musim lalu di kandang Madrid.
Namun, ia menerima dua pukulan telak dari Blaugrana: kalah 0-4 di kandang musim lalu dan menyerah 1-2 di kandang Barca sehingga tidak ada peluang bagi Madrid untuk menjuarai La Liga.
Tim Kecil Bikin Real Madrid Tidak Nyaman
Tim ketiga yang membuat Ancelotti menelan kekalahan lebih banyak daripada kemenangan saat berduel di liga, mungkin yang paling mengejutkan. Tim itu adalah Girona FC.
Dalam hal ini, data direduksi menjadi hanya tahun lalu. Di paruh pertama musim, tim Catalan itu menahan Madrid di Santiago Bernabeu, 1-1, hingga mengejutkan semua orang.
Di paruh kedua, fokus Real Madrid yang saat itu lebih memikirkan Liga Champions daripada La Liga, mampu dimanfaatkan skuad merah-putih (rojiblancos) itu berhasil mengambil keuntungan untuk memenangi pertandingan dengan skor 4-2.
Anehnya, kutukan Girona untuk Madrid di La Liga tidak hanya terbatas pada Ancelotti saja, melainkan bersifat umum. Dari enam pertandingan yang mereka hadapi di kategori tertinggi sepak bola Spanyol, Girona mampu menang tiga kali sedangkan El Real hanya dua.
Carlo Ancelotti berkesempatan mengubah statistik buruknya melawan Girona saat menjalani laga pekan ke-8 La Liga dengan berkunjung ke Stadion Montilivi pada Sabtu (30/9/2023) malam ini.
Statistik Carlo Ancelotti di La Liga Spanyol
158 pertandingan
112 menang
22 imbang
24 kalah
388 gol
149 gol kemasukan
2,27 poin per laga