SKOR.id – Dunia kehilangan salah satu artis legendaris ketika Tina Turner wafat pada Rabu (24/5/2023) lalu di rumahnya di Kusnacht dekat Zurich, Swiss.
Artis serba bisa yang lahir dengan nama Anna Mae Bullock itu meninggal dunia dalam usia 83 tahun usai lama menderita komplikasi stroke, kanker usus, dan gagal ginjal akut yang membutuhkan transplantasi.
Banyak karya musik masterpiece berupa lagu yang dilahirkan penyanyi berjulukan Queen of Rock ‘n’ Roll tersebut. Penyanyi yang lahir di Brownsville, Tennessee, Amerika Serikat dan menjadi warga negara Swiss sejak 2013 itu juga memiliki satu cerita unik terkait balap mobil Formula 1.
Dari sekian banyak lagu yang dibawakan Tina Turner, The Best – banyak yang salah dengan menyebutnya Simply The Best karena ini salah satu kalimat pada chorus lagu – kerap diidentikkan dengan pembalap Formula 1 legendaris Ayrton Senna.
Kisah ini berawal dari GP Australia 1993, balapan ke-16 atau yang terakhir di Kejuaraan Dunia Formula 1 musim tersebut. Balapan yang berlangsung di sirkuit jalan raya Adelaide pada 7 November 1993 itu memiliki banyak makna bagi dua pembalap terbaik saat itu.
Bagi Ayrton Senna, itulah balapan terakhirnya bersama Tim McLaren, yang membantunya merebut gelar juara dunia F1 (1988, 1990, 1991), sebelum pindah ke Tim Williams pada 1994.
Senna memang tampil sempurna pada GP Australia 1993 itu dengan merebut kemenangan – yang ke-41 sekaligus yang terakhir bersama McLaren – setelah sebelumnya menjadi yang tercepat di kualifikasi atau pole position ke-62.
GP Australia 1993 sekaligus menjadi akhir dari rivalitas sengit Senna dengan Alain Prost, yang saat itu menjalani Grand Prix terakhir (ke-199) sepanjang karier untuk empat gelar juara dunia F1 (1985, 1986, 1989, dan 1993).
Prost yang sudah memastikan gelar F1 1993 sejak dua balapan sebelum Adelaide (GP Portugal) finis di posisi kedua di GP Australia itu. Di podium, Senna mengangkat tangan Prost seolah mengisyaratkan bila rivalitasnya dengan pembalap asal Prancis itu sudah selesai.
Setelah selebrasi di podium, Ayrton Senna pun menyempatkan diri menonton konser Tina Turner yang saat itu kebetulan juga berlangsung di Adelaide.
Begitu mengetahui Ayrton Senna bersama kekasihnya Adriane Galisteu berada di sisi panggung, Tina Turner yang tengan menyanyikan lagu The Best pun secara spontan berhenti bernyanyi lalu menarik tangan pembalap asal Brasil tersebut untuk ikut ke panggung.
“Saya penggemar berat Anda, sungguh senang bisa bertemu dan melihat Anda!” kata Tina Turner yang tanpa ragu memeluk Senna di atas panggung.
“Anda semua mengenalnya? Dia Senna, pemenang Grand Prix (Australia). Yang terbaik. Apakah kita akan bernyanyi bersama-sama?” ucap Tina Turner bertanya kepada penonton seraya melanjutkan lagu The Best.
Queen of Rock ‘n Roll dan King of Speed akhirnya bertemu di atas panggung. Lagu The Best dari Tina Turner itu seolah menjadi penghormatan terakhir buat Senna karena enam bulan setelah itu ia meninggal dunia akibat kecelakaan di GP San Marino 1994.
GP Australia 1993 pun menjadi kemenangan terakhir Ayrton Senna dan Tina Turner lewat lagu The Best seolah ingin mengucapkan selamat tinggal sekaligus menegaskan bila sang pembalap memang yang terbaik.
Dengan pelukannyaa, Tina Turner ingin menunjukkan bila Ayrton Senna simply the best bukan hanya untuk sang penyanyi namun juga bagi jutaan penggemar di seluruh dunia.