- Berlatih di tengah PSBB, PABBSI melakukan lockdown bagi Pelatnas Angkat Besi di MES Kwini, Jakarta Pusat.
- Para lifter yang tergabung dalam Pelatnas Angkat Besi tidak boleh dijenguk oleh keluarganya selama lockdown.
- PABBSI menargetkan medali emas dan perunggu untuk cabang angkat besi pada Olimpiade tahun depan.
SKOR.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus corona di Ibu Kota.
Meski begitu, Pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Angkat Besi di MES Marinir, Kwini, Senen, Jakarta Pusat tetap berjalan seperti biasa.
Hanya saja, Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) memberlakukan kebijakan lockdown.
Jadi, Eko Yuli Irawan dan kawan-kawan benar-benar “dikurung” di MES Kwini. Mereka sama sekali tidak boleh keluar dari lingkungan Pelatnas Angkat Besi.
Berita Angkat Besi Lain: Ikut RDPU, Eko Yuli Irawan Sebut Persiapan Angkat Besi Sudah 95 Persen
Pihak keluarga juga dilarang menengok para lifter di lokasi pelatnas. Manajer Tim Angkat Besi Indonesia, Alamsyah Wijaya mengatakan, ini dilakukan demi melindungi mereka.
“Jadi untuk sekarang, keluarga sama sekali tidak boleh menjenguk atlet di pelatnas. Begitu juga para lifter tak boleh keluar-keluar,” ujar Alamsyah Wijaya, beberapa waktu lalu.
Kebijakan lockdown di MES Kwini ini tentu berpotensi memberikan dampak positif kepada para lifter Indonesia. Sebab, mereka benar-benar bisa fokus berlatih.
Seluruh atlet angkat besi Indonesia yang tergabung dalam pelatnas sebenarnya belum memiliki jadwal kejuaraan dalam waktu dekat.
Akibat pandemi global Covid-19 yang disebabkan virus corona, banyak kejuaraan ditunda, termasuk Olimpiade 2020 Tokyo yang diundur pada 23 Juli-8 Agustus 2021.
Namun, PABBSI jelas ingin agar atlet-atletnya mampu menjaga peak performance hingga Olimpiade Tokyo digelar pertengahan tahun depan.
Berita Angkat Besi Lain: PB PABBSI Berani Targetkan Medali Perunggu Olimpiade untuk Windy Cantika
Apalagi, target tinggi sudah dipancang oleh organisasi yang dipimpin oleh pengusaha Rosan Perkasa Roeslani tersebut.
Eko Yuli Irawan diharapkan mampu meraih emas pada nomor 61 kg putra. Sedangkan Windy Cantika Aisah ditargetkan sanggup mendapatkan perunggu dalam nomor 49 kg putri.
Sepanjang sejarah, tim angkat besi Tanah Air belum mampu meraih emas. Padahal, sejak Olimpiade 2002 Sydney, Indonesia rutin menempatkan lifternya di podium medali.
Prestasi terbaik Indonesia di angkat besi terjadi pada Olimpiade 2016 Rio de Janeriro. Kala itu, skuad Merah Putih menyabet dua perak melalui Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni.