- MotoGP 2015 menjadi noda hitam bagi legenda MotoGP, Valentino Rossi.
- Rossi, yang kala itu memiliki peluang untuk meraih gelar kesepuluh mesti mengalami persaingan "kotor" dengan Marc Marquez di Sirkuit Sepang.
- Sejak Sepang Clash, Rossi mengaku bahwa semuanya tak lagi sama.
SKOR.id - MotoGP 2015 akan selalu dikenang sebagai momen kegagalan Valentino Rossi menyabet gelar kesepuluh.
The Doctor, julukan Rossi, urung menambah gelar akibat kalah lima poin di penghujung musim dari rekan setimnya di Yamaha, Jorge Lorenzo.
Salah satu penyebab kegagalan tersebut adalah Marc Marquez, yang dinilainya ikut campur dalam perebutan titel melawan Lorenzo.
Sebelum penentuan di seri pamungkas Valencia, bahkan Rossi dan Marquez terlibat insiden kontroversial Sepang Clash.
Marquez terjatuh di Tikungan 14, yang diduga lantaran Rossi menyenggolnya dengan menggunakan lutut.
Namun demikian, Rossi membantah hal ini. Dia menegaskan hanya ingin mengetahui apa maksud The Baby Alien selalu membuntutinya dari jarak dekat.
Dilansir dari Motorsport, Rossi menuturkan kembali kejadian yang membuatnya sulit move on tersbeut.
"Jika Marquez tak melakukan tindakan yang buruk pada 2015, saya bisa saja ikut dalam pertarungan gelar hingga balapan terakhir dengan Lorenzo," ucapnya.
"Pada tahun berikutnya, saya berusia 36 tahun. Sejak 2016 segalanya menjadi lebih sulit, tapi saya merasa masih bisa meraih kemenangan."
"Jika saya masih bisa memperjuangkan kemenangan, maka saya akan tetap berkendara. Tetapi sejak saat itu segalanya tidak lagi sama," ujar kekasih Francesca Sofia Novello tersebut.
Sejak insiden Sepang Clash, Rossi dan Marquez tidak lagi saling bertegur sapa meski keduanya beberapa kali berjabat tangan ketika berada di podium.
Lain halnya dengan Lorenzo. Walau muncul dugaan Marquez membantunya dalam meraih titel MotoGP 2015, tapi Rossi tak menaruh dendam kepada X-Fuera.
"Jika harus memiliki satu pembalap yang akan saya hadapi untuk bersenang-senang, saya akan memilih Lorenzo," ujarnya.
"Pada awal karier, saya senang bertarung dengan (Max) Biaggi. Saya tidak selalu mengalahkannya di balapan, tapi di klasemen keseluruhan saya selalu berada di atasnya."
"Tapi, dengan Lorenzo situasinya berbeda. Dia mengalahkan saya, saya mengalahkan dia. Saya meninggalkan Yamama karena dia, lalu kembali dan dia masih di sana."
"Kami saling menyukai, kami juga saling kesal, tapi kami selalu berdamai. Kami memiliki tempat tersendiri di hati masing-masing," pungkas The Doctor.
Artikel ini telah tayang di Motorsport Indonesia dengan judul "Valentino Rossi Belum Bisa Move On MotoGP 2015".
Berita MotoGP lainnya:
Tanpa Marc Marquez, Gelar SachsenKing di MotoGP Jerman Takkan Terganti
Hasil FP3 MotoGP Jerman 2022: Francesco Bagnaia Tak Terbendung, Aleix Espargaro Tebar Ancaman