- WTA Tour Wuhan Open 2020 siap digelar pada 19-25 Oktober mendatang.
- Co-director Brenda Perry mengatakan bahwa Wuhan Open 2020 menjadi momen kebangkitan episentrum pertama Covid-19.
- Eks-petenis Selandia Baru tersebut siap bertanggung jawab jika Wuhan Open 2020 ternyata belum aman digelar.
SKOR.id - Turnamen tenis putri Wuhan Open 2020 akan digelar pada 19-25 Oktober sebagai wujud kebangkitan Cina dari pandemi Covid-19.
Wuhan Open 2020 akan menjadi bagian WTA Tour 2020 yang menurut rencana kembali berlanjut mulai 3 Agustus 2020 di Palermo, Italia.
Co-director Wuhan Open 2020, Brenda Perry, optimistis rencana turnamen tenis di Wuhan, Cina, adalah pilihan yang tepat.
Berita Tenis Lainnya: ATP Tour Segera Kembali, Japan Open 2020 Justru Umumkan Pembatalan
Kota Wuhan adalah daerah awal kemunculan pandemi virus corona.
Itu sebabnya, Wuhan Open 2020 bisa menjadi salah satu indikator kebangkitan kota tersebut setelah "berperang" melawan virus corona selama enam bulan lebih.
"(Wuhan Open) akan menjadi simbol kesuksesan melewati kondisi krisis (pasca-Covid-19). Mereka berupaya untuk pulih (dari wabah)," ujar Brenda Perri kepada AFP, Jumat (19/6/2020).
"Mereka (Wuhan) telah melewati lockdown paling ketat di dunia. Bisa melewati masa berat itu dan kemudian menggelar turnamen tenis internasional adalah pencapaian luar biasa," katanya.
Meski demikian, mantan petenis Selandia Baru tersebut tidak menyangkal bahwa kontroversi akan terjadi dengan penyelenggaraan Wuhan Open.
Kemungkinan besar para petenis internasional masih enggan melakukan perjalanan ke Cina karena Covid-19 belum sepenuhnya lenyap dari muka Bumi.
"Kami mungkin perlu mengedukasi bahwa kondisi Wuhan saat ini berbeda dari kota-kota lain di dunia," ujar Perry yang masih bermukim di Selandia Baru.
Perry memberi jaminan bahwa Wuhan saat ini sudah pulih dan aman dari penyebaran Covid-19 secara lokal.
"Mereka telah melakukan lockdown ketat dan proses pemulihan terus berjalan hingga saat ini dengan berbagai protokol yang diterapkan," katanya menerangkan.
"Saya akan menjadi orang pertama yang akan bertanggung jawab jika kondisi di sana (Wuhan) dinilai belum aman."
Berdasarkan kabar yang beredar, Cina saat ini tengah menghadapi kasus baru Covid-19 di Ibu Kota Beijing.
Untuk menghentikan laju kasus impor Covid-19, pemerintah Cina pun menutup seluruh perbatasan dan melarang orang asing memasuki wilayahnya.
Seputar jaminan yang bisa diberikan bahwa Wuhan Open 2020 pada Oktober nanti sudah aman, Perry menjawab semua tergantung waktu.
Menurutnya, segalanya bisa terjadi dalam waktu yang drastis sehingga kondisi Cina saat ini kemungkinan besar akan jauh lebih membaik ketika Wuhan Open 2020 digelar empat bulan lagi.
"Turnamennya masih empat bulan lagi. Coba kita lihat kondisi empat bulan lalu (Februari) yang telah berubah drastis menjadi baik atau buruk ke seluruh dunia," Perry berdalih.
"Empat bulan itu masih sangat lama untuk sebuah perubahan serta mengetahui dengan pasti apa yang akan terjadi nanti."
Uniknya, ATP Tour Japan Open 2020 pada 5-11 Oktober memilih batal.
Penyelenggara mewaspadai gelombang kedua wabah Covid-19 di Jepang dan juga dunia yang berpeluang lebih luas pandemi pertama sehingga tak akan meniru langkah Wuhan Open 2020.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Sudah Keluarkan Rp1,4 Triliun, Belanja Chelsea Belum Usaihttps://t.co/ZwYZCybHSq— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 21, 2020
Berita Tenis Lainnya: