- Juara Ultramarathon Tambora Challenge 2015, Alan Maulana mengaku perangkat ini sangat menunjang aktivitas pecinta olahraga lari.
- Selain olahraga lari, perangkat baru Suunto itu juga sangat berguna juga saat berolahraga sepeda.
- Sementara, Bayu Noer, mengatakan perangkat ini mempunyai estetika tampilan yang modern dan sporty.
Skor.id – Penerapan pola hidup sehat dan menjaga imunitas, merupakan salah satu upaya pencegahan dari penularan virus, termasuk virus corona yang tengah marak.
Terkadang beberapa masyarakat yang gemar dengan olahraga merasa kepo atau ingin tahu sampai berapa lama dan seberapa jauh mereka membakar lemak.
Kini para pencinta olahraga di Indonesia bisa mendapatkan kemudahan mengetahui hal itu lewat teknologi terbaru jam tangan dari Suunto.
Ada dua tipe yang diluncurkan, Suunto 7 dan Suunto 3 dilengkapi sejumlah menu penunjang olahraga yang lengkap.
Mulai pemindai detak jantung (heart beat), GPS, dan mode lain yang terintegritas dengan OS Google.
Baca Juga: All England 2020: Kalah di Final, Minions Mengaku Terburu-buru
Menurut pelari juara Ultramarathon Tambora Challenge 2015, Alan Maulana perangkat ini tak hanya memiliki daya tahan kuat, namun sangat menunjang aktivitas berlarinya.
"Mode juga dilengkapi dengan akurasi yang sempurna untuk melacak trek berlari. Serta baterai yang kuat selama 12 jam saat mengaktifkan mode GPS," Alan menuturkan.
Baca Juga: Proliga 2020: Atasi Juara Bertahan, BNI 46 Tak Ingin Dianggap Pelengkap Final Four
Sementara, Brand Manager Suunto, Bayu Noer, mengatakan jam pintar ini menjadi instrumen wajib para olahragawan.
Itu tidak terlepas dari banyaknya fungsi dan manfaat bagi seorang petualang dan olahragawan, dengan estetika tampilan yang modern dan sporty.
"Dengan dukungan teknologi, aktivitas kegiatan ruang alam akan jadi semakin mengasyikkan," kata Bayu Noer.
"Ini merupakan momentum bagi para pencinta tantangan untuk mengenal dan mengetahui kebutuhan dari fungsi teknologi yang mendukung aktivitas mereka," Bayu memungkasi.