- Timnas basket putra Indonesia mengalami perkembangan pesat selama menjalani training camp (TC) di Australia.
- Manajer timnas, Jeremy Imanuel Santoso, menyebut para pemain Indonesia terbiasa mengatasi postur lawan yang lebih besar.
- Mentalitas para pemain timnas juga diklaim makin solid.
SKOR.id - Perkembangan pesat dialami para pemain timnas basket putra Indonesia selama menjalani training camp (TC) di Australia.
Manajer timnas, Jeremy Imanuel Santoso, menyebut para pemain mulai terbiasa untuk mengatasi postur lawan yang lebih besar.
Hal ini cukup membanggakan mengingat TC yang diadakan jelang Piala Asia FIBA 2022 tersebut baru berlangsung setengah jalan.
"Sejauh ini sudah banyak pelajaran yang diambil pemain dan coaching staff," ujar Jeremy, dikutip dari Antara.
"Termasuk di antaranya bagaimana menjaga dan melawan pemain berpostur lebih besar yang secara fisik lebih dominan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Jeremy mengungkap yang menjadi fokus pemain saat ini adalah bagaimana mengatasi press defense dengan lawan yang berpostur lebih besar.
Situasi tersebut menjadi pelajaran berharga bagi tim sebab kelebihan postur lawan tidak bisa disiasati selain dengan membiasakan diri.
Lihat postingan ini di Instagram
"Tidak bisa dimungkiri bahwa kelebihan postur itu tidak bisa dibeli. Jadi memang harus dipaksakan melawan tim dengan kondisi fisik di atas kita," tuturnya.
Menurut Jeremy, progres pemain yang mulai terbiasa melawan tim dengan kelebihan postur tersebut menunjukkan bahwa mentalitas pemain makin bagus.
Hal itu terbukti saat mereka sempat kalah dua digit dalam sebuh pertandingan. Tapi, Arki Dikania Wisnu dan kawan-kawan tetap tenang dan bisa mengejar.
"Tim menunjukkan mentalitas baik. Kami pernah kalah 2 digit dalam pertandingan dan bisa mengejar, bahkan menang," Jeremy menjelaskan.
Meski mengalami banyak kemajuan, Jeremy mengakui timnas masih punya pekerjaan rumah, terutama turn over dan personal foul.
"Ini evaluasi yang penting karena kita bisa rentan membuat turn over dan personal foul. Soalnya, (postur) lawan tinggi dan kuat," ujarnya.
"Jika ini sering terjadi, bisa menyakitkan untuk tim sendiri. Kami mohon dukungan pada pertandingan sisa dan selanjutnya fokus kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023, lalu lanjut ke Piala Asia FIAB," pungkasnya.
Berita basket lainnya:
3 Srikandi Basket Diundang ke Australia, Wakil Indonesia di Basketball Without Borders
Cuaca Jadi Salah Satu Tantangan Timnas Basket Indonesia Saat TC di Australia
Raih Kemenangan di TC Australia, Timnas Basket Indonesia Makin Percaya Diri