SKOR.id – Kontingen Indonesia gagal memenuhi target di Asian Games 2022 Hangzhou, 23 September–8 Oktober 2023. Capaian ini pun menuai reaksi dari warganet.
Tak sedikit komentar jahat kepada atlet maupun induk organisasi cabang olahraga yang disuarakan masyarakat di media sosial dalam beberapa hari terakhir.
Di antara Cabor yang gagal memenuhi ekspektasi di Asian Games 2022, bulu tangkis dan sepak bola menjadi yang paling banyak disorot oleh warganet.
Salah satu pemain Timnas sepak bola putra U-24 Indonesia, Hugo Samir, bahkan sempat mendapatkan ujaran kebencian yang berbau rasisme di media sosialnya.
Putra dari Jacksen F Tiago tersebut dianggap sebagai salah satu penyebab gagalnya Indonesia ke babak perempat final Asian Games 2022 Hangzhou.
Kala itu, Hugo Samir mendapat kartu merah setelah tampak terpancing emosi di babak tambahan waktu laga babak 16 besar kontra Uzbekistan.
Kartu merah tersebut jelas merugikan Indonesia yang tengah tertinggal 0-1. Pada akhirnya, skuad Merah Putih harus kalah 0-2 dan gagal melaju ke perempat final.
Hujatan juga banyak dialamatkan kepada atlet-atlet bulu tangkis Indonesia yang gagal memenuhi target tiga medali emas pada Asian Games 2022.
Publik makin geram karena bulu tangkis tak meraih satupun medali. Padahal, olahraga tepok bulu ini rutin menyumbangkan medali alias jadi andalan Indonesia.
Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, pun meminta warganet untuk berhenti melakukan perundungan secara daring karena bisa menjatuhkan mental atlet.
“Saya atas nama pribadi dan NOC Indonesia, mengecam warganet yang tidak bertanggung jawab yang menganggu konsentrasi atlet,” katanya dalam rilis Minggu (8/10/2023).
“Sebab, atlet adalah aset bangsa. Atlet sudah berjuang untuk kita semua, sehingga tidak layak mendapat perlakuan yang tidak baik,” Raja Sapta Oktohari menambahkan.
Meski begitu, dirinya setuju adanya perbaikan demi meminimalisasi kegagalan di masa depan. Tidak terkecuali Design Besar Olahraga Nasional (DBON).
“Kita juga beruntung, di Asian Games 2022 kali ini, Pak Bas (Basuki Hadimuljono) yang jadi CdM (Chef de Mission),” ujarnya.
“Sebab, beliau adalah Menteri PUPR yang sekaligus bisa memberi input terhadap olahraga kita, mulai dari venue latihan dan keperluan bertanding para atlet.”