- Untuk kali pertama sejak 2016, MotoGP tak lagi memiliki pabrikan berstatus konsesi.
- Posisi Aprilia kini sejajar dengan empat pabrikan lainnya.
- Mereka bisa berkaca dari apa yang dialami KTM.
SKOR.id – Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 bakal berbeda dibanding musim-musim sebelumnya. Itu karena untuk kali pertama sejak sistem ini diperkenalkan pada 2016, tidak ada lagi pabrikan yang terbantu sistem konsesi, menyusul rangkaian sukses Aprilia pada MotoGP 2022 lalu.
Konsesi memang terbukti mampu membantu pabrikan untuk mendapatkan keuntungan, jika mereka tengah kesulitan untuk merebut hasil-hasil bagus di MotoGP. Maklum, dengan status konsesi, pabrikan bisa mendapatkan segudang keuntungan yang tak bisa diperoleh pabrikan non-konsesi.
Sebut saja pemakaian maksimal sembilan mesin sepanjang musim, berbanding tujuh pabrikan non-konsesi. Pabrikan konsesi juga diizinkan tidak menyegel mesin mereka sebelum musim dimulai.
Pabrikan konsesi juga miliki jatah wildcard lebih banyak, enam, dibanding non-konsesi yang hanya tiga. Mereka juga diperbolehkan melakukan tes lebih banyak, serta pembalap reguler bisa mengikuti tes tidak resmi.
Dalam dua tahun terakhir MotoGP, satu-satunya pabrikan yang diuntungkan dengan status konsesi ini adalah Aprilia. Sementara, pada MotoGP 2021, Aprilia masih ditemani KTM.
Musim 2022 lalu, usai Aleix Espargaro dan rekan setimnya di Aprilia Racing Maverick Vinales mempersembahkan total sembilan finis podium – termasuk kemenangan perdana Espargaro dan Aprilia di kelas MotoGP, pabrikan asal Noale, Italia, itu pun resmi kehilangan konsesi mulai MotoGP 2023.
Apa yang ditorehkan Aprilia, dan juga KTM, membuktikan penerapan konsesi sudah tepat. Konsesi membantu pabrikan yang sebelumnya tidak kompetitif menjadi mampu mendekati pabrikan lain sehingga persaingan mampu lebih ketat.
Musim lalu, walau akhirnya gagal, Aprilia membuktikan mampu bersaing dengan pabrikan sekelas Yamaha dan Ducati untuk merebut gelar. Upaya tak kenal lelah para teknisi Noale telah membuat Aprilia RS-GP menjadi salah satu motor yang ditakuti di grid MotoGP.
Apa yang dialami Aprilia musim ini, serupa dengan KTM yang kehilangan konsesi usai hasil-hasil impresif mereka pada musim 2020.
Dua kemenangan lewat Miguel Oliveira (kini membela RNF MotoGP Team) dan satu dari Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing), plus lima finis podium dari Pol Espargaro (kini GasGas Factory Racing Tech3) membantu KTM finis hanya tertinggal 26 poin dari juara konstruktor dan ketiga di klasemen akhir tim.
Dan, meskipun performa KTM tidak konsisten musim lalu, Red Bull KTM Factory Racing masih mampu finis P2 pada kejuaraaan tim MotoGP 2022.
Tahun pertama tanpa konsesi untuk Aprilia akan menjadi tontonan yang menarik. Rasanya tidak butuh beberapa balapan awal untuk mengetahui bakal seperti apa Aprilia tanpa konsesi.
Jika tes resmi MotoGP di Sepang lalu menjadi satu-satunya indikator (karena masih ada tes terakhir di Portugal, 11-12 Maret), maka publik dapat mengharapkan tahun yang kuat untuk pasukan dari Noale.
Hasil-hasil tes KTM di Malaysia memang tidak berjalan mulus. Namun, pabrikan asal Mattighofen, Austria, itu tetap patut diwaspadai pada MotoGP 2023 nanti.