• Melalui rilis resmi, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menyebut MotoGP Indonesia masuk daftar reserved date.
• Pada rilis jadwal MotoGP 2021 terdapat seri Indonesia yang akan berlangsung di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
• Namun, Dorna Sports selaku penyelenggara kompetisi masih menaruh Indonesia pada daftar reserved list bersama Portugal dan Rusia.

SKOR.id - Dorna Sports sudah mengumumkan proyeksi jadwal untuk MotoGP musim 2021 pada Jumat (6/11/2020).

Pada rilis jadwal tersebut terdapat seri Indonesia yang akan berlangsung di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

Namun, Dorna Sports selaku penyelenggara kompetisi MotoGP masih menaruh Indonesia pada daftar reserved list bersama Portugal dan Rusia.

CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, belum menjamin apakah ketiga seri tersebut bisa dihelat musim depan.

“Kami punya dua seri cadangan di Eropa, Portimao dan Russia, kemudian ada Mandalika di Indonesia," ujar Carmelo Ezpeleta.

"Semua tergantung jarak yang ada dan kami akan memutuskan apakah perlu atau tidak memasukkan seri Grand Prix tersebut dalam kalender," ucapnya.

Namun, pernyataan Dorna justru berbanding terbalik dengan klaim Mandalika Grand Prix Association (MGPA).

Melalui rilis resmi, MGPA menyebut MotoGP Indonesia masuk daftar reserved date.

“Indonesia masuk dalam reserve date, di mana diberikan perlakuan khusus yaitu menentukan sendiri kapan waktu pelaksanaan yang terbaik menurut MGPA," tulis MGPA.

“Reserve date memang tidak umum dan hanya negara tertentu yang bisa mendapat perlakukan khusus ini," ungkapnya.

"Dengan adanya reserve date, Indonesia akan memiliki waktu yang fleksibel untuk melihat apakah tanggal tersebut nantinya akan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.”

Sirkuit Mandalika yang menjadi venue MotoGP Indonesia, sampai saat ini masih dalam tahap pembangunan.

Sebelum bisa digunakan, Sirkuit Mandalika perlu melakukan proses homologasi terlebih dahulu.

“Fokus kami tetap sama yaitu menyelesaikan konstruksi dan proses homologasi serta kesiapan operasional untuk 2021," kata CEO MGPA, Ricky Baheramsjah.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

MotoGP 2020 akan menyambangi Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia. Ada dua lomba yang bakal digelar di sini, masing-masing bertajuk Grand Prix (GP) Eropa dan Valencia. Dua lomba di Valencia menjadi sangat krusial bagi beberapa pembalap yang saat ini menghuni enam besar klasemen sementara MotoGP 2020. Pasalnya, kemenangan atau setidaknya bisa menjejak podium, memperbesar peluang mereka untuk menjuarai MotoGP yang menyisakan tiga putaran. Termasuk GP Eropa yang berlangsung 6-8 November 2020. Joan Mir (Suzuki Ecstar) jelas paling berpeluang karena saat ini memuncaki klasemen. Pun demikian Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT), Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha), dan Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT). Lalu, ada Andrea Dovizioso (Ducati) dan Alex Rins (Suzuki Ecstar) yang saat ini di urutan kelima dan keenam klasemen sementara MotoGP 2020. Maka, menekan gas sekencang-kencangnya di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, akhir pekan ini, menjadi wajib jika mereka tak ingin kehilangan kans juara. Apalagi, tak ada pembalap yang mendominasi MotoGP 2020. Sejauh ini, Fabio Quartararo jadi yang paling banyak, yakni 3 kali menang dari 11 lomba. Franco Morbidelli, rekan setimnya, dua kali menang. Tapi, posisi teratas klasemen justru dihuni Joan Mir yang belum pernah memenangi balapan. Joan Mir memimpin jalur perebutan gelar dengan 137 poin. Fabio Quartararo dan Maverick Vinales di urutan kedua dan ketiga dengan 123 dan 118 poin. Di sisi lain, Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha) belum bisa tampil alias absen di GP Eropa, akhir pekan ini, karena masih negatif Covid-19. Pun demikian dengan Marc Marquez (Repsol Honda), yang belum pulih dari cedera lengan kanan. Posisinya kembali digantikan Stefan Bradl.

A post shared by Skor Indonesia (@skorindonesia) on Nov 5, 2020 at 7:20pm PST

Berita MotoGP Lainnya:

Hadapi MotoGP 2021, Honda Samakan Mesin Tim Pabrikan dan Satelit

MotoGP Mandalika Dibayangi Kasus Sengketa Lahan dan Ketersediaan Hotel