- Persib Bandung lepas dari biaya APBD saat mengarungi Liga Indonesia tahun 2008.
- Ketua Harian Persib, Edi Siswadi, mengatakan bahwa saat itu sudah waktunya Maung Bandung dikelola secara profesional.
- Berkoordinasi dengan panpel, manajemen Persib melakukan penyesuaian di berbagai aspek.
SKOR.id - Pada 1 Agustus 2008 menjadi tonggak awal Persib menjadi klub profesional.
Pasalnya, 12 tahun silam menjadi tahun pertama Persib harus berkompetisi tanpa mengandalkan lagi dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Karena itu pada musim perdananya, Persib mencanangkan tiga kesuksesan bisa dicapai pada Indonesia Super League 2008.
Yakni, sukses penyelenggaraan, sukses tim menuju juara, dan sukses meraih pendapatan.
Menurut Ketua Harian Persib, Edi Siswadi, saat itu Maung Bandung sudah tak lagi mendapat bantuan APBD.
Menurut Edi, Persib sudah saatnya dikelola secara profesional dengan berbagai cara terutama dalam penyelenggaraan pertandingan.
"Kami yakin kalau semuanya dikerjakan secara profesional pasti akan mendapatkan apa yang diharapkan," kata Edi saat menerima jajaran panitia pertandingan Persib 2008 di ruang kerjanya 12 tahun lalu.
Pengurus Persib pun tidak berharap panpel menaikkan harga tiket dari musim sebelumnya.
Ia menegaskan, untuk tiga kali pertandingan saja harga tiket harus tetap sama.
Jika prestasi Persib sudah agak membaik barulah pihak panpel bisa mempertimbangkan menaikkan harga tiket.
Sementara mengenai lapangan, Edi berharap pihak pengelola memberikan kenyamanan kepada penonton. Dituturkan Edi, ini merupakan timbal balik pengelola kepada panpel.
"Wajar kami saling membantu dan saya harap tak ada lagi tiket keriting untuk pertandingan demi pertandingan," Edi lagi.
Sementara itu, Ketua Panpel, Iwan Kartiwan, dalam audensi dengan Ketua Harian Persib, mengungkapkan 80 persen panitia sudah siap menggelar laga perdana Persib di Stadion Siliwangi musim ini.
Beberapa hal yang dilaporkan Panpel kepada Ketua Harian di antaranya segi pengamanan, penyebaran tiket, dan penyelenggaraan acara sebelum pertandingan dimulai.
Audensi tersebut dihadiri seluruh tim inti panpel mulai dari bidang tiket, keamanan, acara serta media. Bahkan, audensi tersebut dihadiri ketua Viking Persib Club, Heru Joko.
Pelaksanaan pertandingan Persib di musim itu pun memang agak berbeda dengan musim sebelumnya.
PT Sri Mulya Utama Group selaku pemenang tender kepanitiaan melakukan terobosan yang berani dalam menggelar pertandingan di Bandung sebanyak 17 kali pertandingan. Untuk segi peliputan juga disediakan jaringan hotspot bagi para wartawan.
Yang menjadi sorotan dan perhatian adalah segi keamananan. Menyesuaikan Manual Liga yang telah disebarkan BLI kepada beberapa klub, pihak Panpel Persib pun memperketat bidang yang satu ini.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Persib Lainnya:
1 Agustus Tujuh Tahun Lalu, Persib dan Sepak Bola Jabar Berduka
Persib Tetap Upayakan Bisa Gunakan Stadion GBLA sebagai Homebase
Umuh Muchtar: Ghozali Siregar Ikon Persib, Tak Mungkin Dilepas ke PSMS