- Yuni Kartika dan PBSI mengungkapkan kronologi meninggalnya Syabda Perkasa Belawa pada Senin (20/3/2023).
- Syabda Perkasa Belawa dan sang ibu meninggal dunia ketika sedang dalam perjalanan menuju Sragen.
- Kesedihan mendalam menyelimuti PB Djarum, PBSI, dan segenap insan bulu tangkis Indonesia atas kepergian Syabda Perkasa Belawa.
SKOR.id - Yuni Kartika dan PBSI membeberkan kronologi awal tentang kabar meninggalnya pebulu tangkis Syabda Perkasa Belawa pada Senin (20/3/2023).
Yuni Kartika pertama kali mengetahui kabar meninggalnya Syabda Perkasa Belawa dari sang kakak, Diana Sakti Anistyawati, yang juga menjadi korban dalam kecelakaan itu.
Diana menjelaskan bahwa Syabda dan sang bunda, Anik Sulistyowati, meninggal dunia dalam perjalanan darat menuju Sragen.
"Pagi tadi, sekitar waktu subuh, saya dapat informasi kalau Syabda dan ibunya meninggal dunia saat perjalanan ke Sragen untuk berziarah ke neneknya yang baru meninggal."
"Kakaknya sendiri menderita patah tulang kaki sedangkan ayah Syabda yang juga ada dalam satu mobil itu saat ini sedang kritis di rumah sakit dekat dengan tempat kecelakaan," kata Yuni
Sedangkan dari rilis PBSI, lokasi kecelakaan mobil yang ditumpangi oleh Syabda dan keluarga adalah jalan tol Pemalang (Jawa Tengah).
Kronologi awal kecelakaan itu, menurut PBSI, karena mobil yang dikendarai oleh ayah Syabda bernama Muanis Hadi Sutamto menabrak kendaraan lain dari belakang di jalan tol.
Syabda dan sang ibunda pun meninggal dunia sementara sang ayah saat ini masih dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Islam Al Ikhlas, Pemalang.
Sementara itu, Diana Sakti Anistyawati dan sang adik bernama Tahta Bathari Cahyaloka mengalami luka-luka. Mereka dirawat di rumah sakit yang sama dengan sang ayah.
Kematian tunggal putra kelahiran 25 Agustus 2001 tersebut pun menjadi duka yang mendalam bagi PBSI dan seluruh insan bulu tangkis Indonesia.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Kami keluarga besar PP PBSI, insan bulu tangkis, dan para pecinta bulu tangkis tentu merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya Syabda, pemain yang memiliki talenta besar dan tangguh."
"Kami mengucapkan turut berduka cita yang mendalam. Untuk keluarga yang masih dirawat, semoga segera diberi kesembuhan dan kesehatan kembali seperti sedia kala," ucap Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna, dalam rilis resmi federasi.
Kesedihan mendalam juga dirasakan oleh Christian Adinata yang merupakan rekan sekamar Syabda selama berada di asrama pelatnas Cipayung.
"Saya merasa kehilangan banget dengan meninggalnya Syabda, teman sekamar saya," ujar atlet yang akrab disapa Nata tersebut.
"Syabda itu orangnya selalu nyenengin, selalu bisa membuat mood jadi tambah bagus. Dia juga sangat rajin dan tekun. Dia selalu jadi penyemangat bagi rekan-rekannya, baik saat latihan atau ketika bertanding."
Selamat jalan, Syabda...