SKOR.id - Pelatih Timnas Italia, Luciano Spalletti, siap disalahkan terkait hasil timnya melawan Swiss pada babak 16 besar Euro 2024 (Piala Eropa 2024).
Luciano Spalletti memimpin Italia melawan Swiss pada pertandingan babak 16 besar Euro 2024, di Olympiastadion, Berlin, Sabtu (29/6/2024) pukul 23.00 malam WIB.
Italia secara mengejutkan mengalami kekalahan 0-2 dari Swiss, sehingga mereka tersingkir dari ajang Euro 2024.
Sementara itu, kemenangan ini membuat Swiss berhak melaju ke babak perempat final, dan menanti pemenang laga Inggris vs Slovakia.
Dua gol Swiss ke gawang Gli Azzurri diciptakan oleh Remo Freuler di menit ke-37, serta sepakan indah Ruben Vargas pada menit ke-46.
Kegagalan ini pun menjadi sorotan, sebab Italia yang berstatus sebagai juara bertahan tak mampu mempertahankan gelar mereka.
Ini juga menjadi hasil terburuk bagi Gli Azzurri, setelah kegagalan lolos dari fase grup pada Euro 2004.
Terkait hasil ini, Luciano Spalletti menyebut dirinya bertanggung jawab atas kegagalan Gli Azzurri.
Eks pelatih Napoli itu mengakui permainan Italia saat melawan Swiss memang tidak memuaskan. Apalagi ini menjadi kekalahan kedua Italia di Euro 2024 setelah ditekuk Spanyol 0-1 pada fase grup.
Namun, ia menyebut dirinya sendiri yang harus disalahkan atas kegagalan Italia di Euro 2024.
"Saya mempunyai tanggung jawab atas apa yang terjadi, saya memilih tim. Ini adalah bagian dari proses di mana saya mengenal para pemain. Saya tidak senang dengan penampilan yang kami hasilkan malam ini," ujar Luciano Spalletti,
"Saya tidak senang dengan penampilan melawan Spanyol. Saya sebagian senang dengan dua pertandingan lainnya," ujarnya.
"Saya mengistirahatkan mereka dan mengganti tim, padahal di pertandingan sebelumnya saya menyalahkan diri sendiri karena tidak melakukan banyak perubahan karena kami harus menjaga intensitas tinggi," ujar Spalletti menambahkan.
Menurut Spalletti, ini menjadi bagian dari proses untuk dirinya bersama Italia.
Spalletti menangani Italia di tengah persiapan mereka menuju Euro 2024, setelah Roberto Mancini mundur.
"Ini adalah bagian dari sebuah proses. Semua pelatih lainnya memimpin 20 pertandingan sebelum mereka menjalani EURO ini. Saya hanya punya sepuluh dan kami selalu mendapat kecaman – 'kamu harus menang, kamu harus menang,'" ujar Spalletti.
"Saya mungkin perlu mengenal tim saya sedikit lebih baik agar dapat mengatur segalanya dengan lebih baik. Kami juga memiliki sejumlah pemain yang mengalami cedera yang saya andalkan," ujarnya menambahkan.