- Survei terbaru IOC menyebut motivasi dan jadwal latihan atlet terganggu selama pandemi Covid-19.
- Dua masalah terbesar atlet saat ini adalah kesehatan mental dan pola makan.
- Atas dasar itu, IOC gencar mengadakan webinar terkait kesehatan mental.
SKOR.id - Komite Olimpiade Internasional (IOC) merilis hasil survei terbaru soal efek pandemi virus corona (Covid-19) terhadap atlet-atlet di berbagai negara.
Survei tersebut dilakukan IOC sejak Mei 2020 dengan melibatkan lebih dari 4.000 atlet yang tersebar di 135 negara.
Baca Juga: Simone Biles Harap Olimpiade 2020 Tahun Depan Berjalan Lancar
Hasil survei mengatakan, sebanyak 56 persen atlet kesulitan untuk berlatih secara efektif selama pandemi Covid-19.
Adapun soal motivasi bertanding, separuh responden mengaku kesulitan untuk menjaga semangat bertanding.
Dua tantangan terbesar yang dihadapi atlet selama pandemi, kesehatan mental (32%) dan kesulitan mengatur pola makan (30%).
Kesehatan mental, terutama dialami oleh atlet-atlet veteran. Imbasnya, mereka khawatir dengan masa depan kariernya.
Sedangkan masalah nutrisi lebih banyak dialami atlet muda, sebagai dampak terbatasnya aktivitas di luar rumah.
"Rasanya sulit tetap latihan selama pandemi karena berbagai larangan," kata salah satu atlet Afrika Selatan seperti dilansir Inside The Games.
"Padahal, latihan adalah salah satu rutinitas untuk menjaga keseimbangan. Jadi, latihan yang minim berdampak negatif untuk mental."
Responden lain yang juga atlet elite asal Irlandia, mengatakan hal serupa. "Saya kesulitan menyesuaikan diri dengan rutinitas saat ini," katanya.
"Bayangkan, saya mengorbankan hal lain di luar olahraga demi memastikan jalan ke Olimpiade 2020. Tapi, ini (penundaan) yang terjadi."
Atas dasar itu pula, IOC menyusun berbagai webinar tentang kesehatan mental yang akan berlangsung selama satu pekan.
Caludia Reardon, profesional di bidang kesehatan mental, akan menjadi pembicara.
Selain itu, IOC akan mengadakan sesi latihan daring untuk para atlet dalam menangani masalah psikis selama pandemi.
Olimpiade di Tokyo, Jepang, awalnya dijadwalkan 24 Juli-9 Agustus 2020. Tapi, mundur setahun menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021.
Penundaan ini membuat atlet bergumul dengan masalah mental karena kerja keras mereka selama ini, seolah sia-sia.
Salah satu atlet yang mengaku cukup syok dengan penundaan Olimpiade 2020 adalah Simone Biles, pesenam asal Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Incar Emas Olimpiade 2020, Ganda Putri Terbaik Jepang Butuh Motivasi Baru
Pesenam 23 tahun tersebut mengatakan, selama pandemi dan penundaan Olimpiade, fokusnya bergeser pada masalah mental.
"Secara fisik, saya merasa lebih siap daripada (Olimpiade) Rio. Tapi, secara mental, saya ada di ujung jalan. Itulah yang saya rasakan."
"Motivasi saya saat ini adalah membuktikan kepada diri sendiri bahwa saya mampu untuk tampil (dalam Olimpiade 2020) tahun depan," ujar Simone Biles.