- Umat muslim bisa meneladani banyak gaya hidup dari Nabi Muhammad SAW, termasuk dari hal-hal yang sederhana.
- Salah satu yang bisa dicontoh dari Rasulullah adalah tidurnya yang banyak diriwayatkan dalam hadis.
- Tidur ala Rasulullah SAW ternyata juga terbukti secara saintifik memiliki manfaat bagi tubuh.
SKOR.id - Tidur sebagai rutinitas seorang manusia memang terkadang tampak sepele, namun Nabi Muhammad SAW menjadikannya gaya hidup sehat dalam keseharian.
Sebagai seorang muslim, banyak yang bisa dicontoh dari sosok Rasulullah termasuk rutinitas tidurnya.
Selain melaksanakan sunnah nabi, rutinitas tidur ala Nabi Muhammad SAW ternyata memberikan manfaat bagi tubuh.
Tak sekadar keutamaan jika dijalankan, rutinitas-rutinitas ini ternyata terbukti secara saintifik memberikan dampak positif.
Skor Indonesia merangkum beberapa manfaat tidur ala Rasulullah dari beberapa hasil riset yang dipublikasi.
Tidur cukup, mulai lebih awal dan bangun lebih awal
Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari tidak pernah melaksanakan tidur malam sebelum Shalat Isya.
Dia (Rasulullah SAW) dulu tidak suka tidur sebelum Isya dan berbicara sesudahnya. (Sahih Al-Bukhari)
Dari hadis ini, dikutip dari Prophet Routine, banyak ulama yang menafsirkan bahwa hari Rasulullah SAW selesai segera setelah shalat Isya. Rasul akan banyak bercengkrama setelahnya dan bersiap untuk tidur.
Beberapa menginterpretasikan kebiasaan ini untuk menghindari insomnia, sebuah gangguan sulit tidur.
Disiplin tidur ini bisa mengurangi stres, mengurangi tekanan emosional dan gangguan suasana hati, serta defisit kognitif, memori dan kinerja.
Belum lagi, Rasul juga bangun lebih awal sebelum subuh. Ibnul Qayyim Al Jauziyyah dalam buku "Metode Pengobatan Nabi" menyebutkan bahwa tidur Rasulullah tidak pernah berlebihan.
Salah satu yang dicontohkan adalah tidak tidur kembali setelah shalat Shubuh. Kebiasaan ini juga berdasarkan hadis yang diriwayatkan Abu Dawud.
"Aku duduk bersama orang-orang yang berzikir kepada Allah Ta'ala mulai dari (waktu) sholat shubuh hingga terbit matahari. Itu lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak dari putra Nabi Isma'il." (HR. Abu Dawud)
Dibuktikan oleh beberapa riset, dikutip dari tidur yang cukup ini memang membantu produktivitas seseorang. Sehingga penting bagi kita umat muslim memperhatikan waktu tidur kita.
Menghadap ke kanan dan dalam kegelapan
Rasulullah tidur dengan menghadap ke kanan dan tanpa cahaya. Keduanya disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim.
"Bergelapan ketika Anda pergi tidur, tutup pintu, dan tutup wadah air dan makanan” (Shahih Al-Buhari)
"Setiap kali Anda pergi tidur, berwudhu seperti itu untuk shalat, dan berbaring di sisi kanan Anda" (Sahih Muslim).
Tidur tanpa cahaya ini ternyata mempengaruhi kualitas tubuh kita. Berdasarkan riset yang dirilis oleh American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, tidur dalam kegelapan tidak akan mengganggu ritme sirkadian tubuh dan membantu produksi melatonin.
Begitupun dengan tidur menghadap ke kanan. Ibnul Qayyim Al Jauziyyah turut mengungkap rutinitas Rasul dengan tidur memiringkan tubuh ke arah kanan, sembari berzikir hingga matanya terasa berat.
Secara saintifik, Tidur seperti ini terbukti efisien, lambung saat tidur tetap bisa memproses makanan dan tidak mengendap secara proporsional, sekaligus mengurangi tekanan jantung.
Artikel Sunah Rasul Lainnya:
SUNAH RASUL: Nabi Muhammad SAW Anjurkan Belajar Panahan, Ini Manfaatnya untuk Umat
SUNAH RASUL: Manfaat Berkuda untuk Menguatkan Otot dan Tingkatkan Kesehatan Mental
SUNAH RASUL: Renang sebagai Olahraga yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW