- Sulawesi dianggap lokasi yang cocok untuk jadi tuan rumah Asian Beach Games (ABG) 2023.
- Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, menyebut Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) dan Komite Olimpiade Asia (OCA) ingin ABG bergulir di luar Pulau Jawa.
- Indonesia memutuskan mundur jadi tuan rumah World Beach Games.
SKOR.id – Sulawesi menjadi kandidat kuat lokasi penyelenggaraan Asian Beach Games (ABG) 2023 ketika Indonesia resmi menjadi tuan rumah.
Presiden Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, menyebut Sulawesi sebagai lokasi yang cocok untuk menyelenggarakan pesta olahraga pantai itu.
Berita NOC Indonesia Lainnya: Olimpiade Diundur, Dana Bantuan IOC ke NOC Indonesia Meningkat
Pria yang akrab disapa Okto itu menuturkan, Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) dan Komite Olimpiade Asia (OCA) ingin gelaran ABG bergulir di luar Pulau Jawa.
"Sebenarnya kami menyiapkan tiga daerah, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, karena ANOC dan OCA ingin penyelenggaraan ABG di luar Jawa," kata Okto, belum lama ini.
"Tapi, mereka cenderung mengarah ke Sulawesi. Respons dari pemerintah daerah setempat juga bagus. Makanya kami pilih Sulawesi."
Sekadar informasi, Indonesia tengah bersiap mengajukan bidding untuk tuan rumah ABG 2023. Indonesia pernah menggelar event serupa, 2008 atau edisi pertama.
Sejatinya, Indonesia mendapat tawaran jadi tuan rumah dua multievent. Selain ABG 2023, Indonesia juga berkesempatan menyelenggarakan World Beach Games (WBG) 2021.
Namun karena pandemi virus corona (Covid-19), Indonesia akhirnya memutuskan untuk menarik diri dari bidding tuan rumah WBG 2021.
"Untuk melaksanakan kejuaraan dunia, skema awalnya digelar September. Tapi, waktunya terlalu mepet apalagi ada pandemi. Jadi, paling realistis adalah kejuaraan (berskala) Asia."
ANOC juga telah menunda penyelenggaraan WBG 2021 menjadi 2023 atau pada tahun di mana ABG akan diselenggarakan karena pandemi corona.
Berita NOC Indonesia Lainnya: Olimpiade Ditunda, NOC Indonesia Pastikan Pelatnas Tetap Jalan
Merespons hal itu, Okto akan bersurat. "Terkait saingan (bidding tuan rumah) sepertinya tak ada. Kalau pun ada, mereka (OCA) tak mungkin ngejar-ngejar kita," katanya.
"Saya rasa tak mungkin WBG dan ABG digelar pada tahun sama. Kami juga tidak mau, karena ANOC memundurkan kejuaraan dunia, harus menyesuaikan dengan mereka."