Sukses RB Leipzig Berkat Warisan yang Ditinggalkan Ralf Rangnick

Xaveria Yunita

Editor:

  • RB Leipzig menjadi musuh bersama suporter akibat prestasi gemilang di level domestik maupun internasional.
  • Die Roten Bullen baru saja menyegel slot di semifinal Liga Champions setelah menaklukkan Atletico Madrid, 2-1.
  • Pencapaian impresif RB Leipzig merupakan hasil fondasi yang dibangun Ralf Rangnick.

SKOR.id - Lebih dari satu dekade lalu, nama RB Leipzig tak terdeteksi di kancah sepak bola dunia. Namun, Kamis (13/8/2020), tim tersebut membuat publik terperanjat karena melenggang ke semifinal Liga Champions.

Pasukan Julian Nagelsmann meredam Atletico Madrid, 2-1, yang lebih berpengalaman di ajang tersebut.

Kiprah gemilang RB Leipzig musim ini sama sekali tak pernah dibayangkan terjadi secepat ini. Banyak klub besar lain yang butuh waktu lebih lama untuk sampai di jajaran klub elite Eropa.

RB Leipzig lahir sebagai wahana bagi Red Bull untuk melebarkan sayap ke sepak bola Jerman, setelah sebelumnya pada 2005, perusahaan minuman energi itu berhasil memoles SV Austria Salzburg.

Alih-alih mencari klub yang terbukti mampu mengukir prestasi di level atas Liga Jerman, Red Bull bergerilya mencari tim-tim kecil. Ini sesuai dengan misi mereka membangun dari nol.

 

FC Sachsen Leipzig jadi opsi utama. Sayangnya, upaya itu digagalkan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB).

Tak menyerah sampai di situ, Red Bull mengalihkan pandangan ke tiga tim, yakni St. Pauli, 1860 Munich dan Fortuna Dusseldorf, sampai pandangan mereka tertambat pada SSV Markranstadt.

Perusahaan yang dipimpin CEO Dietrich Mateschitz lantas mengakuisisi tim yang bermain di divisi kelima Liga Jerman pada 2009-2010.

Rebranding segera dilakukan mulai mengganti logo hingga merombak tim. Dengan tertatih-tatih, mereka menapaki tangga promosi.

Era Rangnick

Melihat kans Die Roten Bullen sulit untuk keluar dari divisi keempat, mereka lantas berinisiatif merekrut Ralf Rangnick menjadi direktur olahraga.

Di sana, ia bertanggung jawab pada RB Salzburg dan RB Leipzig. Rangnick punya prinsip dalam mengangkat kualitas perlu tiga hal, yakni dana, konsep dan kompetensi.

“Semua dimulai dari kedatangan Rangnick pada 2012. Dia seorang arsitek, orang hebat yang mampu melakukan ini semua,” kepala reporter Leipziger Volkszeitung, Guido Schafer, mengisahkan kepada BBC.

“Ketika dia tiba di Leipzig, semua berubah. Dia membuat tim lebih muda, cepat. Sejak saat itu, semua harus mengikuti filosofinya.”

Red Bull menggelontorkan dana belanja melimpah pada 2014 untuk mendapatkan talenta dengan usia maksimal 23 tahun yang bisa ditempa jadi ‘berlian’ bermutu tinggi.

“Kami mencari pemain muda, berbakat dan lapar. Kami tidak mau membayar dengan harga tinggi untuk pemain bintang. Kami ingin menemukan dan menghasilkan bintang masa depan,” kata Direktur Olahraga Leipzig Markus Krosche.

Kemurahan hati Red Bull dibalas dengan berhasil promosi ke Bundesliga. Rangnick menangani tim itu dua kali antara 2015-2016 dan 2018-2019.

Ia meninggalkan warisan berupa struktur tim tahan banting dengan stamina prima. Emosi para pemain muda yang menjadi bahan bakar untuk taktik menyerang yang diusungnya.

Skema 3-5-2 dengan banyak gelandang di tengah sangat agresif sekaligus aman. Ketika gelandang dua sentral membantu para striker mendorong lawan untuk mundur, sementara sisanya melindungi pertahanan.

Ketika kehilangan dominasi, Leipzig cenderung mengepung pembawa bola sekaligus menekan lawan hingga ke dekat gawang mereka. Dalam sekejap membentuk formasi menyerang untuk mengobrak-abrik dan menyerbu gawang lawan.

Julian Nagelsmann Jawab Kritik

Julian Nagelsmann meneruskan tongkat estafet dari Ralf Rangnick yang naik jabatan jadi Kepala Olahraga dan Pengembangan Sepak Bola Red Bull.

Pastinya banyak yang mencibir juru taktik yang usianya baru beranjak dari kepala tiga itu. Tak sedikit yang berkomentar kalau ia hanya pantas mendapat hadiah hiburan saja.

Alih-alih berkecil hati, Nagelsmann meneguhkan niat mempersembahkan prestasi cemerlang untuk Die Roten Bullen.

Apalagi ia mendapat warisan sederet pemain bagus seperti Timo Werner, Dayot Upamecano, Marcel Sabitzer, Emil Forsberg, Ibrahima Konate, Nordi Mukiele dan Christopher Nkunku.

DNA Leipzig yang ditanamkan Rangnick tidak dapat diganggu gugat. Tapi tak salah kalau Nagelsmann melakukan modifikasi sesuai perkembangan sepak bola dan karakter lawan serta individu pemainnya.

Pelatih termuda dalam sejarah Bundesliga dan semifinal Liga Champions itu mengutamakan penguasaan bola.

“Dalam sebuah permainan sepak bola, bola selalu di sana. Jika satu tim memiliki bola, yang lain tidak, maka tim itu harus berburu ketika yang lain menginjak marmer,” tegasnya.

Belakangan strategi mengalami sedikit perubahan. Skuad RB Leipzig diminta lebih menggunakan otak ketika mendapatkan bola. tidak hanya sekedar melancarkan serangan  balik. 

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita RB Leipzig Lainnya:

Pahlawan RB Leipzig Tak Sabar Hadapi PSG di Semifinal Liga Champions

Siasat Pelatih RB Leipzig untuk Hentikan Neymar dan Mbappe di Semifinal Liga Champions

 

Source: BundesligaBBC Sport

RELATED STORIES

Jadwal Semifinal Liga Champions Hari Ini, Selasa 18 Agustus 2020

Jadwal Semifinal Liga Champions Hari Ini, Selasa 18 Agustus 2020

Jadwal semifinal Liga Champions hari ini, Selasa (18/8/2020), akan diwarnai dengan satu laga di Lisbon, Portugal.

Live Semifinal Liga Champions, RB Leipzig vs PSG

Live Semifinal Liga Champions, RB Leipzig vs PSG

Semifinal pertama Liga Champions antara RB Leipzig dan Paris Saint-Germain (PSG) bakal berlangsung dini hari pukul 02.00 WIB.

Wawancara Ralf Rangnick: Tak Masuk Akal Mengandalkan Ibrahimovic atau Kjaer

Seandainya melatih AC Milan, Ralf Rangnick akan mencoret Zlatan Ibrahimovic dan Simon Kjaer.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

byon madness

Other Sports

BYON Madness Hadirkan 2 Calon Juara Dunia Tinju asal Indonesia, Tayang di Vidio dan SCTV

BYON Madness digelar di Studio 6 Emtek City, Jakarta, Sabtu (26/4/2025), menandai kembalinya combat sport ke layar televisi nasional.

Teguh Kurniawan | 25 Apr, 12:34

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Liga 1 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 1 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi, plus profil tim peserta.

Skor Indonesia | 25 Apr, 10:49

Futsal Nation Cup 2025, Piala Futsal Indonesia yang diikuti delapan tim teratas Liga Futsal Indonesia atau Pro Futsal League 2024-2025 pada April 2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Prediksi dan Link Live Streaming Futsal Nation Cup 2025: Semifinal pada 26 April

Fafage Banua vs Cosmo JNE dan Bintang Timur vs Pangsuma FC pada Sabtu (26/4/2025) sore dan malam.

Taufani Rahmanda | 25 Apr, 09:43

Bursa transfer futsal atau pergerakan keluar-masuk pemain di Liga Futsal Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Update Bursa Transfer Paruh Musim Pro Futsal League 2024-2025

Aktivitas 12 tim peserta Pro Futsal League 2024-2025 pada bursa transfer paruh musim, yang terus diperbaharui.

Taufani Rahmanda | 25 Apr, 07:44

Stadion Anfield saksi kisah seru duel Liverpool vs Manchester United. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Menilik Perbandingan Gelar Liverpool vs Manchester United

Liverpool atau Manchester United, siapa yang memiliki gelar lebih banyak? Simak dalam perbandingan berikut ini!

Thoriq Az Zuhri | 25 Apr, 06:09

Profil Klub Liga Italia, AC Milan. (Yusuf/Skor.id)

Liga Italia

Bologna vs AC Milan di Final Coppa Italia, I Rossoneri Punya Pengalaman Lebih Banyak

AC Milan akan menghadapi Bologna di final Coppa Italia 2024-2025, pengalaman I Rossoneri lebih banyak.

Pradipta Indra Kumara | 25 Apr, 03:56

EVOS Esports. (Hendy Andika./Skor.id)

Esports

EVOS Umumkan Kembalinya Branz ke Skuad MPL ID Season 15

Sebelumnya Branz berstatus sebagai roster inactive dari tim berjuluk Macan Putih itu.

Gangga Basudewa | 25 Apr, 03:22

Dewa United Esports (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Persiapan Dewa United Esports Hadapi Laga Sulit di Pekan Kelima MPL ID Season 15

Dewa United Esports akan menghadapi RRQ Hoshi dan Team Liquid ID di pekan kelima MPL ID Season 15.

Gangga Basudewa | 25 Apr, 02:58

El Clasico antara Barcelona dan Real Madrid di Supercopa de Espana (Piala Super Spanyol). (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

La Liga

Head-to-Head Barcelona vs Real Madrid Jelang Final Copa del Rey 2025

Berikut ini adalah Head-to-Head Barcelona vs Real Madrid jelang bertemu final Copa del Rey 2024-2025.

Thoriq Az Zuhri | 25 Apr, 02:54

Timnas futsal putri Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

National

Pesan Wamenpora untuk Timnas Futsal Putri Indonesia

Timnas Futsal Putri Indonesia akan berlaga di ajang AFC Women's Futsal Asian Cup 2025.

Gangga Basudewa | 25 Apr, 02:39

Load More Articles