- Stefanos Tsitsipas yakin suatu hari nanti bisa menjuarai grand slam.
- Petenis asal Yunani itu sadar, grand slam bukan sekadar turnamen, melainkan adu strategi dan ketahanan.
- Stefanos Tsitsipas mengibaratkan grand slam seperti lari marathon.
SKOR.id - Stefanos Tsitsipas percaya diri bisa menjadi juara grand slam. Optimisme itu kian membesar setelah dirinya memenangi ATP Finals 2019.
Dalam sebuah wawancara virtual bersama Mayor Talk, Stefanos Tsitsipas menjelaskan, bahwa cepat atau lambat, dirinya akan jadi juara grand slam.
"Saya yakin, suatu saat nanti, saya akan pantas memenangkan grand slam," kata petenis asal Yunani tersebut dilansir dari Tennis Majors.
Berita Stefanos Tsitsipas Lainnya: Stefanos Tsitsipas: Covid-19 dan Jeda Turnamen adalah Masa Pemulihan Bumi
"Saya membuktikan itu pada ATP Finals. Saya adalah pemain terakhir yang bertahan di antara delapan pemain lain. Itu pasti berarti sesuatu, kan? Bukan kebetulan."
Namun, petenis asal Yunani tersebut menyadari bahwa grand slam adalah turnamen tenis yang istimewa dan menjadi incaran semua pemain dunia.
"Ada prosedur dan struktur yang berbeda di grand slam. Pun demikian dengan prosesnya karena grand slam berlangsung sangat lama."
"Selama dua minggu, fisik dan mental pemain diuji. Kamu juga harus pulih dengan cepat usai pertandingan sehingga hari berikutnya kembali bugar."
Stefanos Tsitsipas mengibaratkan grand slam seperti kompetisi lari marathon yang mengandalkan ketahanan fisik dan strategi atlet.
"Memang turnamen ini benar-benar berbeda karena Anda harus terus berinovasi, bersikap bijak, dan berpikir dengan hati-hati soal strategi apa yang akan dilakukan."
Stefanos Tsitsipas menyebut, kesuksesan pemain elite seperti Roger Federer atau Rafael Nadal dalam grand slam sudah membuktikan hal tersebut.
Mereka mengeluarkan senjata rahasia secara bertahap selama turnamen berlangsung. Jadi, bisa tetap ada di setiap pertandingan bahkan selama dua pekan.
"Anda harus mengatur semua kekuatan yang dimiliki agar bisa menggunakannya bertahap. Tidak langsung dihabiskan pada babak awal," ia menuturkan.
"Itulah yang dipahami oleh para pemain elite hingga mereka sangat konsisten sepanjang karier. Saya pikir, itulah yang membedakan. Saya akan ada pada titik itu."
Berita Stefanos Tsitsipas Lainnya: Stefanos Tsitsipas Ungkap Alasannya Mendambakan Replay versus Rafael Nadal
Petenis 21 tahun itu terus belajar mengasah skill, sekaligus meningkatkan fisik dan mental di berbagai turnamen internasional termasuk grand slam.
Stefanos Tsitsipas bahkan secara detail menulis setiap kemajuan latihan dengan bantuan telepon pintar hingga bisa dipantau kapan pun dia inginkan.
Target terdekatnya adalah mengalahkan sesama pemain muda seperti Alexander Zverev Jr, Dominic Thiem, Denis Shapovalov, Felix Auger-Aliassime, dan Alex de Minaur.