- Gelandang Bali United, Stefano Lilipaly, adalah senjata rahasia keagresifan Bali United sejak 2017.
- Stefano Lilipaly menawarkan fleksibilitas untuk Bali United dan meneror lawan dari lini kedua.
- Musim 2018 menjadi fase tersubur Stefano Lilipaly selama membela Bali United sejak Agustus 2017.
SKOR.id - Gelandang Bali United, Stefano Yantje Lilipaly, menjelma sebagai senjata rahasia agresivitas tim karena kerap muncul dari lini kedua.
Konsistensi Bali United sebagai salah satu tim kuat di Indonesia selama era Liga 1 tidak lain karena materi pemain hebat yang ada dalam skuadnya.
Salah satunya adalah Stefano Lilipaly. Lelaki berkebangsaan Belanda-Indonesia ini menjadi bagian klub berjulukan Serdadu Tridatu ini sejak Agustus 2017.
Berita Bali United Lainnya: Pulih dari Cedera, Bek Bali United Berharap Liga 1 2020 Dilanjutkan
Bersama klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta itu, gelandang berdarah Maluku ini punya peran besar dalam serangan.
Fleksibilitas dari pemain timnas Indonesia hasil naturalisasi ini dimaksimalkan dengan sempurna oleh setiap pelatih Bali United.
Dalam laman penyedia data Transfermarkt, Lilipaly tercatat sudah bermain pada lima posisi berbeda selama empat musim mengabdi di Bali.
Gelandang serang jadi peran yang paling sering dijalani. Selain itu ada sayap kiri dan kanan, serta gelandang kiri dan tengah.
Alhasil, gelandang berusia 30 tahun ini menjadi senjata rahasia agresivitas Bali United, sebab kerap memberi teror di belakang para penyerang.
Ketika para pemain depan Bali United sedang menjadi fokus utama bek-bek lawan, ia datang untuk menghancurkan pertahanan lawan.
Karenanya, mantan pemain Persija ini punya rapor yang cukup produktif. Musim 2018 menjadi edisi paling produktif Lilipaly dengan 13 gol dari 29 laga (2.490 menit).
Ia menjadi top scorer Bali United bersama striker Ilija Spasojevic, yang punya waktu main lebih banyak: 2.936 menit dari 34 laga.
Musim itu Lilipaly membuktikan bisa jadi eksekutor tendangan bebas atau penalti yang andal dan tak hanya kuat di kaki kanan tapi juga bisa mengandalkan yang kiri.
Pada 2019, ketika Bali United sukses menjadi kampiun Liga 1, ia juga membuktikan piawai sebagai pengumpan, memanjakan striker.
Musim lalu, pemain yang ditransfer dari Liga Belanda ini menciptakan tujuh gol dan tujuh assist dari 2.676 menit main dari 34 laga dalam semua ajang.
Dengan rapor itu ia menjadi top scorer ketiga di bawah Spasojevic (17 gol) dan Melvin Platje (14), dan top assist kedua di belakang Paulo Sergio, 16 assist.
Adapun untuk musim ini Lilipaly masih menjadi bagian penting Stefano Cugurra, pelatih Bali United, meski sudah berusia kepala tiga pada 10 Januari 2020.
Berita Bali United Lainnya: Stefano Cugurra Keranjingan Nonton Pertandingan Bali United di Youtube
Sebelum pandemi virus corona "menyerang", mantan pemain AZ Azkamaar ini melakoni 391 menit main dalam enam laga dan punya dua gol serta dua assist.
Catatan gol Lilipaly itu sama dengan Muhammad Rahmat dan Spasojevic, dan hanya kalah subur dari Platje dengan enam gol.