- Barcelona menelan tiga kekalahan kandang secara beruntun untuk pertama kalinya.
- Ini terjadi di bawah kepemimpinan Xavi Hernandez, yang sempat membuka harapan untuk the Catalans.
- Statistik Xavi bahkan tidak lebih baik dari pendahulunya, Ronald Koeman.
SKOR.id - Xavi Hernandez menodai resumenya sebagai pelatih Barcelona. Untuk pertama kali dalam sejarah, Blaugrana menelan kekalahan tiga kali berturut-turut di Camp Nou di musim yang sama.
Padahal Xavi sempat membawa secercah harapan membawa Barcelona kembali ke jalur yang benar, bersaing dalam perebutan gelar Liga Spanyol dan Liga Europa.
Namun kenyataan tidak berjalan sesuai harapan.
Barcelona merangkai 15 pertandingan beruntun tanpa kekalahan sebelum dipermalukan Eintracht Frankfurt 2-3 pada leg kedua perempat final Liga Europa.
Kekalahan tersebut terjadi di Camp Nou, di mana 30.000 suporter asal Jerman menginvasi stadion kebanggaan Blaugrana yang kemudian menimbulkan kegeraman di kalangan suporter, bahkan hingga pelatih Xavi.
Setelah itu, Barcelona ditekuk dua tim semenjana lainnya, Rayo Vallecano dan Cadiz, yang sama-sama terjadi di Camp Nou.
Namun ada yang lebih buruk dari tiga kekalahan beruntun di kandang, yaitu penampilan Barcelona yang jauh dari kata meyakinkan.
Pada laga kontra Eintracht Frankfurt, lini belakang the Catalans diobok-obok tim tamu bahkan hingga kemasukan tiga gol sebelum Segio Busquets dan penalti Memphis Depay di pengujung laga hanya menjadi hiburan.
Lawan Rayo Vallecano dan Cadiz, Barcelona seperti tampil tanpa rencana, tanpa mampu mendominasi pertandingan dan tampil konsisten. Mereka gagal menyuguhkan permainan atraktif, sebagaimana diakui Xavi Hernandez.
Ini adalah sebuah penurunan besar setelah suka cita di laga El Clasico, di mana mereka membungkam Real Madrid 4-0 di Santiago Bernabeu.
Ini bisa menjadi pertanda bahaya untuk Barcelona. Laga-laga terakhir the Catalans mengingatkan kita pada performa mereka di awal musim, saat masih diarsiteki Ronald Koeman.
Menurut statistik, Xavi memiliki catatan yang tak lebih baik dibandingkan Ronald Koeman. Dari 32 pertandingan, pelatih 42 tahun itu meraih 17 kemenangan, delapan kali seri dan tujuh kekalahan.
Bandingkan dengan Koeman yang 21 kali menang, lima kali imbang, dan enam kekalahan dari jumlah laga yang sama.
Di pentas Eropa, Xavi bahkan tidak mampu memenangkan pertandingan dari dua laga penyisihan grup Liga Champions yang dia pimpin. Barcelona pun hanya mampu finis ketiga dan terlempar ke Liga Europa.
Sejak tiba di Camp Nou pada November 2021, Xavi memang memberikan secercah harapan, tapi hasil yang dipetik the Catalans belakangan ini menunjukkan bahwa tidak mudah membawa tim kembali ke era keemasan.
Berita Barcelona Lainnya
Impak Instan Pierre-Emerick Aubameyang, Calon Top Skor Barcelona Musim Ini
Bukan Petinggi Klub, Ternyata Gerard Pique Penyebab Barcelona Melepas Lionel Messi