- Juventus dikenal sebagai salah satu klub yang memiliki pergerakan transfer cermat.
- Tak jarang, mereka mampu melabuhkan pemain berkualitas tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun.
- Mulai dari Fabio Cannavaro, Andrea Pirlo, sampai Paul Pogba, pernah diboyong secara gratis.
SKOR.id - Juventus dikenal sebagai salah satu klub dengan strategi transfer paling cerdik di sepak bola Eropa.
Bukan hanya mendatangkan pemain berkualitas, tapi raksasa Turin itu juga kadang mampu melakukannya tanpa mengeluarkan biaya satu euro pun.
Berita Juventus Lainnya: Juventus Mungkin Tak Beli Pemain di Bursa Transfer Musim Panas
Musim ini saja, misalnya, I Bianconeri berhasil menggaet tiga bintang secara gratis ketika kontrak mereka di klub terdahulu habis, yakni Aaron Ramsey, Adrien Rabiot, dan Gianluigi Buffon.
Nama terakhir mungkin tak aneh, karena Buffon memang menghabiskan hampir seluruh kariernya di Juventus.
Namun, untuk banyak kasus lain, Si Nyonya Tua hampir selalu mampu mendapatkan buruan mereka dengan biaya irit.
Berikut, Skor.id--mengutip Squawka--coba membentuk satu tim yang beranggotakan para pemain gratis yang berhasil dikontrak Juventus sejak era 2000.
Berita Juventus Lainnya: Juventus dan Barcelona Siapkan Dua Skenario Pertukaran Pemain
Kiper: Neto (2015)
Bagi Juventus, memiliki kiper sehebat Gianluigi Buffon artinya tak perlu menghamburkan banyak uang untuk mencari pelapis di bawah mistar.
Itulah yang mereka lakukan ketika mencomot Neto dari rival Serie A, Fiorentina, pada 2015. Tanpa mengeluarkan sepeserpun biaya, Si Nyonya Tua mendapat penjaga gawang solid.
Dua musim di Turin, pria asal Brasil itu tampil dalam 22 laga di semua kompetisi, mencatat 13 clean sheet, dan mempersembahkan dua Piala Italia buat Juve, sebelum melanjutkan karier ke Valencia dan Barcelona.
Bek kanan: Dani Alves (2016)
Ketika kontraknya bersama Barcelona habis pada 2016, sejumlah klub berebut mendekati Alves. Namun, Juve lah yang beruntung mendapat tanda tangannya.
Dengan kostum zebra, wingback asal Brasil ini mencatatkan 33 penampilan di semua kompetisi, sukses mengawinkan gelar Liga Italia dengan Piala Italia, dan membawa Juve ke final Liga Champions.
Namun, dia cuma bertahan satu musim di Juventus Stadium dan hengkang ke Paris Saint-Germain pada tahun berikutnya.
Bek tengah: Fabio Cannavaro (2009)
Pernah berseragam Juve sebelumnya, Cannavaro kembali ke Turin setelah menghabiskan tiga musim membela Real Madrid.
Pada musim 2009-2010, dia berpasangan Giorgio Chiellini dalam 33 pertandingan di semua kompetisi, tapi hanya mampu mengantar Si Nyonya Tua ke tangga ketujuh Serie A.
Selang satu musim, Cannavaro melanjutkan karier ke Uni Emirat Arab bersama Al-Ahli.
Bek tengah: Robert Kovac (2005)
Bergabung dengan Juve pada 2005 dan langsung memenangi Liga Italia pada musim debutnya.
Sayang, gelar tersebut dihapus karena scandal calciopoli dan Kovac ikut terdegradasi ke Serie B.
Pemain asal Kroasia ini memutuskan bertahan, membantu Juve juara kasta kedua, sebelum pindah ke Borussia Dortmund ketika kontraknya habis
Bek kiri: Olof Mellberg (2008)
Mungkin sudah banyak yang lupa dengan sosok asal Swedia ini. Dia datang ke Turin secara bebas transfer dari Aston Villa pada musim panas 2008.
Mellberg memang hanya bertahan setahun di skuad Juventus. Namun, lewat 38 penampilan di semua kompetisi, bek fleksibel ini ikut membangun pondasi sang raksasa pasca melewati periode sulit.
Gelandang sentral: Emre Can (2018)
Ketika bergabung dari Liverpool, dua tahun lalu, Emre Can diharapkan bisa memainkan peranan penting dalam skuad Juve.
Dia merupakan pemain serbabisa, mampu beroperasi di lini belakang dan tengah. Namun, ternyata karakter pemuda asal Jerman ini tak cocok dengan sepak bola Italia.
Sulit bersaing di era Massimiliano Allegri maupun Maurizio Sarri, dengan hanya mengoleksi 45 laga, Can akhirnya dipinjamkan ke Borussia Dortmund pada Januari 2020, plus opsi permanen.
Gelandang sentral: Andrea Pirlo (2011)
Mungkin bisa disebut pembelian gratis terbaik dalam sejarah sepak bola Italia, Pirlo datang dari AC Milan dengan segudang pengalaman dan kualitas.
Sempat dianggap sudah habis, gelandang elegan ini kembali bersinar setelah ditangani Antonio Conte. Di Juve, dia diberi peran sebagai deep-lying playmaker, yang memperpanjang kariernya di level tertinggi.
Sebelum pindah ke Amerika Serikat pada 2015, Pirlo tampil dalam 164 pertandingan, mampu mempersembahkan empat scudetto dan sebuah Piala Italia.
Gelandang sentral: Sami Khedira (2015)
Ketika Juve bakal kehilangan Pirlo dan Arturo Vidal, manajemen klub bergerak cepat menyambar Sami Khedira yang berstatus bebas transfer dari Real Madrid.
Kini, di usia 33 tahun, gelandang asal Jerman itu masih tetap jadi salah satu andalan lini tengah Si Nyonya Tua.
Jika tak kerap dibelit cedera, Khedira mungkin tampil jauh lebih banyak dari 144 laga yang dikoleksinya bersama Juve saat ini.
Namun, tetap saja dia berjasa mempersembahkan empat scudetto beruntun, yang tiga di antaranya bahkan dobel dengan Piala Italia.
Gelandang serang: Aaron Ramsey (2019)
Rekrutan teranyar Juve dalam daftar ini, Ramsey mematahkan hati jutaan pendukung Arsenal ketika mengumumkan kepergiannya dari London, awal tahun lalu.
Dikenal sebagai gelandang yang jeli membongkar pertahanan lawan, kedatangan pemain asal Wales ini diharap memberi variasi dalam serangan I Bianconeri.
Namun, proses adaptasi dan cedera yang menghantui, membuatnya baru tampil 24 kali di tim asuhan Sarri musim ini.
Gelandang serang: Paul Pogba (2012)
Tak banyak yang peduli ketika Pogba meninggalkan Manchester United menuju Juve, delapan tahun lalu. Pasalnya, pemuda asal Prancis itu memang tak masuk rencana pelatih Sir Alex Ferguson.
Namun, empat musim di Turin berhasil membuka mata semua orang bahwa Pogba memiliki kualitas untuk jadi gelandang elite.
Saking cemerlang penampilannya bersama Juve, Man United bersedia membawa produk akademi mereka pulang ke Old Trafford dengan rekor transfer 92 juta pounds (Rp1,7 triliun) pada 2016.
Selama di Juve, Pogba tampil 178 kali di semua kompetisi, dengan rapor 34 gol dan 43 assist. Bersamanya, raksasa Serie A sukses memenangi empat Liga Italia dan dua Coppa.
Striker: Fernando Llorente (2013)
Juve bergerak cepat menjalin kesepakatan prakontrak dengan Llorente ketika masa baktinya di Athletic Bilbao bakal habis pada musim panas 2013.
Dua musim petualangan bersama Si Nyonya Tua bisa dibilang cukup sukses, dengan 27 gol dalam 92 penampilan. Koleksi gelarnya juga bertambah berkat dua scudetto dan Piala Italia.
Setelah meninggalkan Juve pada 2015, Llorente sempat bermain untuk Sevilla dan Tottenham Hotspur, sebelum kembali ke Serie A bersama Napoli sejak musim panas lalu.