Start Buruk Luis Enrique di PSG: Banyak Operan, Minim Gol, Belum Menang

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Luis Enrique, pelatih Paris Saint-Germain (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).
Luis Enrique, pelatih Paris Saint-Germain (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

SKOR.id – Luis Enrique tiba di Paris, Prancis, dengan sangat senang dan percaya diri mampu membangun tim yang hebat. Itu yang terjadi beberapa bulan lalu, saat perkenalan resmi dirinya sebagai pelatih PSG menggantikan Christophe Galtier.

Namun saat ini ceritanya lain. Enrique mengawali karier perdananya di Liga Prancis, tidak sesuai keinginannya: 0-0 melawan FC Lorient dan 1-1 saat menghadapi FC Toulouse. Dua poin, satu gol, dan tanpa kemenangan dari dua laga awal. 

Memang, Enrique mengalami berbagai kendala saat menyusun strategi dan tim pada libur musim panas lalu. Dari saga Kylian Mbappe—yang baru memutuskan bertahan minggu lalu—kepergian sejumlah bintang, dan pembelian pemain. 

Melawan Lorient pada laga pertama, PSG membuat total 1.002 operan yang menjadi rekor di Liga Prancis. PSG menguasai bola hingga 78% dan mendominasi permainan. Menghadapi Toulouse juga serupa: 76% possession dengan 767 operan atau 500 lebih banyak daripada lawan. 

Problem PSG masih sama di dua laga itu, sulit memanfaatkan keunggulan ball possesion menjadi peluang. Mereka hanya empat kali menembak tepat target saat menjamu Lorient di Parc des Princes dan cuma tiga saat berkunjung ke kandang Toulouse. 

“Itu pertandingan yang seharusnya kami menangi,” ucap pelatih asal Gijon, Asturias, Spanyol, tersebut, seusai melawan Toulouse, Sabtu (19/8/2023) lalu. 

Mantan pelatih FC Barcelona dan timnas Spanyol itu mengakui bila para pemain PSG mengalami kebuntuan di tiga perempat lapangan lawan, sementara rival mampu bertahan di depan area mereka. Situasi ini membuat para pemain PSG mengalami kebuntuan untuk menyerang.

Saat disinggung apakah khawatir dengan dua hasil imbang ini, Enrique menjawab diplomatis: “Tidak, ini baru awal musim.” 

Meskipun begitu, ia mengakui timnya masih harus berkembang. “Tim ini masih jauh dari yang saya inginkan, khususnya aspek ofensif. Kami akan terus melanjutkan dengan program yang sudah ada,” katanya.

Kembalinya Kylian Mbappe Bisa Menjadi Kunci

Pekan lalu, Kylian Mbappe kembali berlatih dengan PSG. Setelah berlatih, Mbappe pun dimainkan Enrique saat melawan Toulouse. 

Meskipun memulai dari cadangan dan baru masuk pada menit ke-51 di babak kedua menggantikan Kang in-Lee, Mbappe berperan atas hadiah penalti untuk PSG. Ia pun sukses menjadi eksekutor dan membawa PSG unggul 1-0 pada menit ke-62 sebelum Toulouse menyamakan kedudukan pada menit ke-87. 

“Kami memiliki dua atau tiga peluang untuk mencetak gol kedua. Kami tidak beruntung dan akhirnya kemasukan lewat penalti,” ujar Luis Enrique yang mengakui performa timnya menanjak berkat Mbappe.

Sejatinya meningkatnya performa PSG wajar karena peran Pemain Terbaik Liga Prancis musim lalu itu belum bisa tergantikan di Les Parisiens. Serangan PSG akan timpang tanpa Mbappe di lapangan. 

“Sungguh memuaskan,” kata Lucho—sapaan Enrique—saat melihat PSG berkembang dengan adanya Mbappe dan Ousmane Dembele, yang melakukan debut bersama klub barunya itu saat melawan Toulouse, juga sebagai pengganti di babak kedua.

Terlepas dari pengaruhnya untuk PSG, tidak aneh bila Mbappe begitu diandalkan klubnya jika melihat statistiknya di Ligue 1 musim lalu: mencetak 29 gol dan enam assist

Itu artinya Mbappe hampir selalu mencetak gol per laga (satu klub di Liga Prancis menjalani 34 laga per musim) atau rata-rata selalu terlibat dalam satu gol PSG per pertandingan.

Angka-angka itu belum mampu dibuat para penyerang PSG lainnya, baik Marco Asensio, Goncalo Ramos, Kang-in Lee, hingga Dembele.

Perburuan dan Penjualan Pemain Belum Selesai

PSG belum akan berhenti memburu maupun menjual pemain. Saat ini, Luis Enrique memiliki total 35 nama di timnya, jumlah yang terlalu besar bagi pelatih.

Untuk kiper saja misalnya, PSG masih memiliki lima, yakni Gianluigi Donnarumma, Arnau Tenas, Keylor Navas, Alexandre Letellier, dan Sergio Rico. 

Pun begitu, banyak juga nama yang tidak masuk ke dalam rencana Enrique. Itulah mengapa nama-nama seperti Layvin Kurzawa, Colin Dagba, Marco Verratti, Giorginio Wijnaldum, Hugo Ekitike, hingga Julian Draxler dikabarkan bakal pergi sebelum 31 Agustus 2023.

Sedangkan nama-nama lain seperti Neymar, Abdou Diallo, Mauro Icardi, Leandro Paredes, Renato Sanches, Sergio Ramos, Xavi Simons, dan tentu saja Leo Messi sudah meninggalkan PSG pada transfer musim panas ini. 

Total, PSG meraup 141 juta euro dari transfer kali ini (sebagian besar dari penjualan Neymar ke Al Hilal). Namun, mereka sudah menghabiskan 209 juta euro dan masih akan terus berinvestasi. 

Incar Kolo Muani

Nama besar berikutnya yang menjadi incaran PSG adalah Randal Kolo Muani. Striker asal Prancis berdarah Kongo itu musim lalu bersinar di Liga Jerman bersama Eintracht Frankfurt dengan mencetak 22 gol dan 17 assist di semua kompetisi.

FC Bayern Munchen dan beberapa klub Inggris dikabarkan juga tengah mengejar Muani, meskipun PSG masih di atas angin. Market value Muani saat ini ada di angka 80 juta euro (Transfermarkt.com). PSG ngotot mengejar Muani untuk menjadi pelapis striker anyar mereka Goncalo Ramos. 

RELATED STORIES

Luis Enrique Resmi sebagai Pelatih PSG, Beri Pesan kepada Kylian Mbappe

Luis Enrique Resmi sebagai Pelatih PSG, Beri Pesan kepada Kylian Mbappe

Luis Enrique resmi diperkenalkan sebagai pelatih Paris Saint-Germain, mendapatkan kontrak dua tahun.

VIDEO: Cerita Luis Enrique soal Fasilitas Latihan Mewah PSG

VIDEO: Cerita Luis Enrique soal Fasilitas Latihan Mewah PSG

Video Luis Enrique bercerita soal fasilitas latihan mewah terbaru milik Paris Saint-Germain (PSG).

Belum Sebulan di PSG, Luis Enrique Ingin Tinggalkan Les Parisiens

Masalah Kylian Mbappe dan Luis Campos membuat Luis Enrique ingin berhenti dari tugasnya sebagai pelatih klub asal Paris ini.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Timnas U-22 Indonesia atau Timnas Indonesia kelompok usia 22 tahun. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Timnas Indonesia

Imbas Kegagalan SEA Games 2025: Indra Sjafri Minta Maaf, Zainudin Amali Singgung Masalah TC

Sikap para penanggung jawab Timnas U-22 Indonesia menjadi sorotan pasca gagal total di SEA Games 2025.

Teguh Kurniawan | 15 Dec, 19:45

medali sea games 2025

Other Sports

Update Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025 di Thailand

Tabel perolehan medali SEA Games 2025 yang terus diperbarui sepanjang berjalannya event.

Teguh Kurniawan | 15 Dec, 17:33

Cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2025 di Thailand. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Timnas Indonesia

Sepak Bola Putra SEA Games 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen sepak bola putra SEA Games 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 15 Dec, 15:09

fajar alfian - indo

Badminton

Berpasangan dengan Fikri, Fajar Alfian Ingin Hapus Kutukan di BWF World Tour Finals

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Fajar Alfian, bertekad mengubah peruntungannya di BWF World Tour Finals.

Teguh Kurniawan | 15 Dec, 15:03

Cabor Esports di SEA Games 2025. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Esports

SEA Games 2025: Timnas MLBB Putra Sumbang Medali Perunggu

Aran dkk berhasil mengalahkan Myanmar di perebutan medali perunggu pada Senin (15/12/2025) malam WIB.

Gangga Basudewa | 15 Dec, 14:41

PMGC 2025. (PUBG Mobile)

Esports

Pemenang Penghargaan Individu di PMGC 2025, TOP Bawa Pulang Porsche Cayenne

TOP tampil konsisten dengan gaya bermain agresif namun tetap penuh perhitungan, menjadikannya faktor pembeda dalam setiap situasi krusial.

Gangga Basudewa | 15 Dec, 13:38

Evan Dimas saat menghadiri Festival Sepak Bola Rakyat di Stadion Ora Flobamora, Labuan Bajo, NTT. (Foto: Dok. GGN/Grafis: Skor.id)

National

Harapan Evan Dimas dari Festival Sepak Bola Rakyat di Labuan Bajo

Festival Sepak Bola Rakyat di Labuan Bajo, NTT, sukses digelar pada 13-14 Desember 2025.

Rais Adnan | 15 Dec, 12:19

Kolaborasi PUBG Mobile dan Scuderia Ferrari. (PUBG Mobile)

Esports

PUBG Mobile Bakal Hadirkan Mobil Formula 1 Ferrari di In Game

Kolaborasi antara PUBG Mobile dengan Ferrari bakal berlangsung tahun 2026.

Gangga Basudewa | 15 Dec, 10:03

voli di sea games 2025

Other Sports

Voli SEA Games 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen cabor voli indoor di SEA Games 2025 yang terus diperbarui selama berjalannya event.

Teguh Kurniawan | 15 Dec, 09:49

Asia Koshien 2025 digelar di Jakarta pada 13-20 Desember 2025. (Foto: Dok. Asia Koshien 2025/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

14 Tim dari Tiga Negara Ikuti Turnamen Baseball Asia Koshien 2025 di Jakarta

Asia Koshien 2025 adalah ajang baseball U-18 yang mempertemukan tim-tim sekolah terbaik Asia.

Rais Adnan | 15 Dec, 09:45

Load More Articles