Stadion Kenan Memorial Dikaitkan dengan Sejarah Pembantaian Wilmington

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Stadion Kenan Memoriam di Universitas North Carolina disinyalir terkait dengan peristiwa Pembantaian Wilmington. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)
Stadion Kenan Memoriam di Universitas North Carolina disinyalir terkait dengan peristiwa Pembantaian Wilmington. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

SKOR.id – Pernahkah Anda membayangkan ada yang dikubur di bawah lapangan salah satu stadion American football favorit di Amerika Serikat? 

Ribuan penggemar bersorak di stadion seperti Carter-Finley di North Carolina State, Memorial Stadium di Clemson, Bank of America di Charlotte dan Kenan Stadium di Chapel Hill – tidak pernah menyadari sejarah kompleks yang tersembunyi di masing-masing situs ini. 

Beberapa stadion menutupi seluruh kuburan yang tanpa disadari ribuan orang telah berjalan melewatinya. Stadion lain menyelimuti lokasi hukuman mati tanpa pengadilan yang brutal. 

Stadion Kenan Memorial di University of North Carolina (UNC) di Chapel Hill dikaitkan dengan sejarah yang tersembunyi selama beberapa dekade: Pembantaian Wilmington.

Pembantaian Wilmington Dikaitkan dengan Stadion Kenan 

Sampai saat ini, sebagian besar orang tak pernah mendengar bila sekelompok orang kulit putih menyerbu Wilmington, membantai orang-orang kulit hitam dan membakar perusahaan milik mereka, untuk menggulingkan pemerintahan yang sah saat itu. 

Itu terjadi di North Carolina. Sejumlah surat kabar saat itu berbicara tentang keluarga kulit hitam yang bersembunyi di hutan, berusaha menyelamatkan hidup mereka.

“Itu adalah kudeta. Itu pada dasarnya pembantaian orang kulit hitam di tangan kelompok supremasi kulit putih yang bersenjata lengkap,” kata David Zucchino, penulis Wilmington's Lie, yang mendokumentasikan kudeta tahun 1898. 

Salah satu tokoh utama dalam pembantaian itu tak lain William Rand Kenan Sr, yang namanya kemudian diabadikan menjadi nama stadion di UNC. Ia memerintahkan “gerobak senjata” cepat untuk membantai orang kulit hitam. 

Saat itu, para pedagang kulit putih telah membeli senjata api cepat, versi awal dari senapan mesin yang mampu menembakkan 420 peluru per menit. Mereka memasangnya di kereta yang ditarik kuda, menciptakan senjata yang menakutkan untuk membunuh dan mengintimidasi orang kulit hitam. 

“Kenan sendiri menjadi komandan kereta senjata. Mereka menggelindingkannya di jalanan pada siang hari,” kata Zucchino. 

Zucchino menemukan catatan yang menunjukkan kru senjata melepaskan tembakan ke arah kerumunan pria kulit hitam dan menewaskan langsung sekitar 25 orang. 

Secara keseluruhan, sejarawan memperkirakan setidaknya 60 pria kulit hitam terbunuh, tetapi mungkin lebih dari 100 orang tewas. Beberapa merangkak ke bawah rumah setelah ditembak dan meninggal di sana. “Tidak semua jenazah ditemukan,” ucap Zucchino. 

Wilmington menjadi sasaran kudeta karena merupakan salah satu kota yang paling sukses terintegrasi di Carolina Utara setelah Perang Saudara (Civil War) di AS, dengan kelas menengah kulit hitam yang kuat. 

“Kudeta dirayakan secara terbuka. Ada perayaan di Raleigh setelahnya. Peristiwa ini dipandang sebagai peristiwa penting yang membawa orang kulit putih kembali ke posisi berkuasa dan sepenuhnya menyingkirkan orang kulit hitam dari pemilu dan politik,” kata Zucchino.

Kenan Menjadi Nama Stadion Tempat Pelajar Kulit Hitam Bermain Sepak Bola

Saat ini, nama Kenan terpampang di stadion tempat pelajar kulit hitam bermain sepak bola dan membangun fondasi kesuksesan karier di bidang olahraga. 

Menurut William Sturkey, mantan profesor sejarah di UNC, Kenan selama beberapa dekade dipandang sebagai simbol prajurit pemberani, pahlawan. 

“Salah satu masalah dengan ingatan William Kenan adalah hal paling penting yang pernah dia lakukan adalah hal-hal yang diabaikan,” kata Sturkey.

Dia mengatakan generasi berikutnya melunakkan kisah Pembantaian Wilmington, menggambarkannya sebagai kejahatan yang perlu dilakukan dan menulis bahwa ada masalah dalam komunitas kulit hitam yang harus ditangani.

“Putranya bahkan menimbulkan keraguan apakah ayahnya ada di sana atau tidak. Tapi tentu saja kami punya fotonya di kereta dengan pistol,” ujar Sturkey. 

Jadi ketika putra Kenan, William Rand Kenan Jr, menyumbangkan uang untuk stadion tersebut dan meminta agar stadion tersebut dinamai menurut nama ayahnya, pihak universitas menyetujuinya. 

“Saya pikir penting untuk menyadari ketika dia menamai stadion itu dengan nama ayahnya, dia tidak pernah membayangkan orang kulit hitam akan bermain di sana. Itu benar-benar tidak dapat dipercaya olehnya,” tutur Sturkey.

Namun dalam satu generasi, universitas tersebut telah melakukan desegregasi, dan semakin banyak mahasiswa kulit hitam mulai bermain sepak bola untuk UNC – bermain di bawah nama seorang pria yang secara terbuka membantai pria kulit hitam di Wilmington.

“Tapi tentu saja, semua itu disembunyikan untuk waktu yang lama,” kata Sturkey menjelaskan.

Kebenaran tentang Sejarah Kenan

Selama bertahun-tahun, sejarah Pembantaian Wilmington relatif tidak diketahui. Namun, pada tahun 2018, wartawan olahraga NBC Craig Calcaterra mengungkap hubungan antara nama Stadion Kenan dan pembantaian tersebut.

Sebagai tanggapan, surat kabar UNC The Daily Tar Heel juga membantu menyebarkan informasi tersebut kepada para siswa.

Pihak universitas tidak dapat mengganti nama stadion karena adanya moratorium terhadap penggantian nama gedung. 

“Tetapi pada saat yang sama, pemuda kulit hitam yang penting bagi program sepak bola mungkin tidak ingin bermain di stadion yang dinamai sesuai dengan nama pria yang membunuh pemuda kulit hitam beberapa generasi lalu,” ucap Sturkey. 

Sebagai tanggapan, pihak universitas memilih untuk tetap menggunakan nama Stadion Kenan, namun mendedikasikannya kembali dari ayah kepada putranya.

Zucchino mengatakan dia akan senang melihat penanda plakat yang memberikan keseluruhan latar belakang cerita. “Kalau tidak, orang-orang akan lewat begitu saja dan berkata, ya, itu Stadion Keenan. Mereka tidak akan tahu apa sejarahnya,” katanya.

Sturkey setuju bahwa, lebih dari sekadar penggantian nama atau dedikasi ulang, sejarah sebenarnya seharusnya menjadi bagian dari percakapan rutin. Itu harus menjadi pengetahuan umum.

Lalu, haruskah sejarah menyakitkan ini memecah belah warga Carolina Utara? “Tidak,” kata pembawa acara olahraga WRAL Chris Lea, yang rasa penasarannya membuat tim dokumenter WRAL memproduksi film dokumenter Ghosts in the Stadium

Lea sendiri memiliki akar sejarah di Carolina Utara karena nenek moyangnya yang diperbudak di negara bagian ini. 

“Mengetahui sejarah lokal Amerika yang nyata yang membantu membentuk komunitas kita akan membantu kita memahami dan berempati satu sama lain, sekaligus memulai proses penyembuhan agar semua orang bisa maju bersama,” ujarnya.

Film dokumenter WRAL, Ghosts in the Stadium, ini mengeksplorasi sejarah yang terkubur di empat stadion sepak bola ikonik, termasuk tinjauan mendalam tentang sejarah peran Kenan dalam Pembantaian Wilmington. 

RELATED STORIES

5 Stadion Sepak Bola Berhantu di Inggris

5 Stadion Sepak Bola Berhantu di Inggris

Tidak semua stadion yang dinilai berhantu itu memiliki aura menyeramkan.

Hantu Pembalap Ikonik Bikin Seram Sirkuit Brooklands Motor Course

Hantu Pembalap Ikonik Bikin Seram Sirkuit Brooklands Motor Course

Hantu ikon balap yang tewas kabarnya masih menghantui Brooklands Motor Course di Surrey, Inggris.

Hantu Pemain American Football Gentayangan di University of Notre Dame

Dilaporkan telah terjadi beberapa kematian di gedung Washington Hall, University of Notre Dame.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Kompetisi sepak bola kasta ketiga di Indonesia untuk musim baru, Liga Nusantara 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Liga Nusantara 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga Nusantara 2025-2026, yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 06 Dec, 10:25

Cabang olahraga sepak bola putri SEA Games 2025 di Thailand. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Timnas Indonesia

Sepak Bola Putri SEA Games 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen sepak bola putri SEA Games 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 06 Dec, 10:24

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 06 Dec, 10:22

Cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2025 di Thailand. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Timnas Indonesia

Sepak Bola Putra SEA Games 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen sepak bola putra SEA Games 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 06 Dec, 10:21

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 06 Dec, 10:20

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2025-2026 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 06 Dec, 10:20

Olahraga korfball atau bola keranjang. (Foto: Timnas korfball Indonesia/Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Other Sports

Ikut Piala Asia Korfball 2025, Timnas Korfball Indonesia Pakai Skuad DKI Jakarta

Timnas korfball Indonesia ambil bagian dalam IKF Korfball Asia Cup 2025 di Malaysia pada 9-14 Desember 2025.

Taufani Rahmanda | 06 Dec, 10:19

Skuad Inter Milan musim ini. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga Italia

Terakhir Kali Kalah dari Como, Semua Pemain Inter Milan Musim Ini Belum Lahir

Terakhir kali kalah dari Como, belum ada pemain Inter Milan musim ini yang lahir.

Pradipta Indra Kumara | 06 Dec, 10:14

Ilustrasi turnamen Esports. (Hendy Andika/Skor.id)

Films

9 Film Genre Esports yang Bisa Jadi Teman Santai

Saat santai, deretan film bergenre Esports ini bisa jadi pilihan untuk menemani waktu luang.

Thoriq Az Zuhri | 06 Dec, 07:38

Pemain Liverpool, Mohamed Salah. (Hendy Andika/Skor.id).

Liga Inggris

Mohamed Salah Bisa Jadi Senjata Mematikan Liverpool untuk Hadapi Leeds United

Mohamed Salah, bisa jadi senjata andalan Liverpool saat hadapi Leeds United di Liga Inggris 2025-2026.

Pradipta Indra Kumara | 06 Dec, 06:45

Load More Articles