SKOR.id - Kasus penunggakan gaji pemain kembali terjadi di sepak bola Indonesia, kali ini pada kompetisi kasta kedua atau Liga 2.
Yakni datang dari tim Sriwijaya FC, yang dikabarkan telah menunggak gaji pemain dan ofisialnya kurang lebih hingga dua bulan.
Ketika dihubungi Skor.id, salah satu pemain Sriwijaya FC yang tak ingin disebutkan namanya, mencurahkan keresahannya terkait upah yang belum dibayarkan.
Padahal, perhelatan Liga 2 2023-2024 sudah rampung sejak 9 Maret 2024, dan Sriwijaya FC sudah menyelesaikan perjuangannya pada 2 Februari 2024.
Diakui bahwa pemain dan pelatih tim berjuluk Laskar Wong Kito yang dikontrak, masih belum dibayarkan hingga dua bulan.
Penunggakan gaji juga dirasakan para ofisial tim yang belum sama sekali menerima upah sejak Januari 2024.
"Iya benar ada penunggakan gaji. Kami semua pemain dan pelatih belum dibayar dari Januari. Kalau ofisial lebih parah kayaknya," kata salah satu pemain yang namanya minta dirahasiakan.
Pemain tersebut mengungkapkan, belum ada kejelasan dari pihak manajeman Sriwijaya FC untuk menuntaskan kewajiban pembayaran gaji pemain dan ofisial.
"Saya tidak tahu ke depan ini akan seperti apa, dibayar atau tidak. Soalnya di grup besar (tim Sriwijaya FC) juga diam-diam saja seperti tidak ada yang terjadi," ia mengungkapkan.
Adapun saat ini para pemain, pelatih, dan ofisial tim Sriwijaya FC sudah tidak ada di mes, atau semua sudah pulang ke daerahnya masing-masing usai laga terakhir di Liga 2 2023-2024.
Kala itu Laskar Wong Kito imbang 0-0 menjamu Perserang Serang dan klub dipastikan selamat dari babak play-off degradasi, atau tetap berada di Liga 2 musim depan.
"Kami semua sudah pulang ke rumah masing-masing sejak laga terakhir lalu dan sejauh ini kami belum ada pertemuan dengan manajeman tim," ucap sang pemain.
Ia pun berharap semua masalah yang terjadi bisa cepat diselesaikan, atau setidaknya pihak manajeman klub memberi kejelasan untuk melakukan pertemuan membahas penunggakan upah tersebut.
"Semoga secepatnya harus ada kejelasan dan juga semua ini harus diobrolin ke pemain, pelatih, hingga ofisial agar secepatnya diselesaikan. Karena ini termasuk tanggung jawab manajemen klub," pungkasnya.
Diketahui kasus penunggakan gaji di Liga 2 2023-2024 juga sempat terjadi jelang berakhirnya kompetisi, yakni dilakukan Kalteng Putra.