- Penyelenggaraan Srikandi Cup dirasa masih memiliki banyak pekerjaan rumah.
- Hal tersebut disampaikan oleh ketua koordinator Srikandi Cup, Deddy Setiawan.
- Pun masih banyak pekerjaan yang belum tuntas, Srikandi Cup tetap berkembang secara pesat.
SKOR.id - Ketua koordinator Srikandi Cup, Deddy Setiawan, menyebut kompetisi bola basket putri paling bergengsi di Indonesia itu masih memiliki banyak pekerjaan rumah.
Gelaran Srikandi Cup 2020 telah memasuki seri kedua yang akan digelar di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta pada 12-14 Februari dan 17-18 Februari.
Jelang seri kedua, Deddy Setiawan selaku ketua koordinator Srikandi Cup merasa gelaran Srikandi Cup 2020 masih memiliki kekurangan dalam segi penonton dan sponsor.
Hal itu diungkapkan Deddy Setiawan dalam sesi konferensi persi jelang seri kedua Srikandi Cup 2020 yang digelar Selasa (11/2/2020).
Baca Juga: Srikandi Cup 2020: Seri Kedua Siap Digelar
"Untuk saat ini PR kami adalah bisa mendatangkan lebih banyak lagi penonton ke lapangan. Antusiasme masyarakat jadi PR kami saat ini," tutur Deddy Setiawan.
"Sponsor juga jadi PR. Kami membuat konten atau aktivitas itu kan membutuhkan biaya. Kalau tidak ada sponsor besar masuk, itu akan jadi sulit buat kami," katanya.
Pun masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, nyatanya penyelenggaraan Srikandi Cup terus berkembang menjadi lebih baik.
Jika masalah jumlah penonton langsung di lapangan pertandingan masih jadi kendala, peningkatan penonton justru terjadi dalam kanal digital.
"Kami terus berbenah dari segi kemasan siaran. Sekarang kami sudah ada live streaming dan dari musim ke musim terus mengalami peningkatan yang cukup besar," tutur Deddy.
"Dalam media sosial, kami juga coba membuat konten yang lebih menarik. Itu yang kami evaluasi dari musim ke musim," kata pria berkepala plontos itu melanjutkan.
Baca Juga: Srikandi Cup 2020: Rajai Seri I, GMC Cirebon Akui Belum Sempurna
Deddy menyebut dalam satu kali siaran langsung di kanal Youtube Srikandi Cup TV, rata-rata penonton yang menyaksikan pertandingan secara langsung bisa mencapai ribuan.
"Kalau yang nonton secara live rata-rata bisa mencapai 1.500 penonton, tetapi kalau yang nonton offline, pasca-live stream, itu bisa sampai 25 ribu kali," tutur Deddy mengakhiri.