Spesial Haornas 2021: 5 Legenda Atlet Putri Indonesia di Pentas Olahraga Dunia

Lily Indriyani

Editor:

  • Dalam rangka memperingati Haornas 2021, Skor Indonesia mengajak pembaca mengenang kiprah para legenda.
  • Tak sedikit atlet putri Indonesia yang mampu mengharumkan Indonesia di pentas olahraga dunia.
  • Lima legenda yang dipilih Skor Indonesia: Susy Susanti, Retno Koestijah, Yayuk Basuki, Rossy Pratiwi Dipoyanti Syechabubakar, dan Tiga Srikandi.

SKOR.id – Dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2021, Skor Indonesia mengajak pembaca untuk mengingat kembali para legenda olahraga wanita Indonesia.

Bicara soal kiprah atlet-atlet Indonesia di pentas olahraga dunia, bukan hanya putra. Ya, tak sedikit atlet putri Merah Putih yang mampu berbicara di level dunia.

Sebut saja Susy Susanti dan Retno Koestijah, Yayuk Basuki, Rossy Pratiwi Dipoyanti Syechabubakar, serta Tiga Srikandi (Lilies Handayani, Nurfitriana Saiman, Kusuma Wardhani).

Urusan prestasi, pada masing-masing era, kelima legenda tersebut tak kalah dengan atlet-atlet putra. Bahkan, ada dari mereka yang sulit ditandingi oleh atlet putra.

Berikut profil singkat kelima legenda atlet putri nasional pilihan Skor Indonesia:

Susy Susanti

Lucia Francisca Susy Susanti Haditono atau lebih dikenal dengan Susy Susanti merupakan legenda bulu tangkis Indonesia di sektor putri. Beragam prestasi mampu ditorehkannya.

Selain emas tunggal putri Olimpiade Barcelona 1992, yang melambungkan namanya, Susy Susanti juga mengoleksi 7 emas SEA Games, 5 emas Piala Dunia, dan 1 emas Kejuaraan Dunia.  

Untuk beregu, wanita kelahiran Tasikmalaya, 11 Februari 1971 tersebut turut berjasa saat Indonesia keluar sebagai juara Piala Uber 1994 dan 1996, serta Piala Sudirman 1989.  

Yayuk Basuki

Yayuk Basuki merupakan petenis tersukses dalam sejarah olahraga Indonesia. Sepanjang kariernya, wanita kelahiran 30 November 1970 itu memenangi 6 gelar WTA dan 5 ITF.

Wanita bernama lengkap Nany Rahayu Basuki itu juga pernah menempati peringkat 19 dunia. Hingga kini, belum ada petenis Indonesia baik putra maupun putri yang menyamainya.

Setidaknya 4 emas dan 1 perunggu Asian Games berhasil dia kantongi. Adapun untuk turnamen grand slam, prestasi terbaik anggota DPR RI itu adalah perempat final Wimbledon 1997.

Retno Koestijah

Wanita kelahiran 19 Juni 1942 ini merupakan pemain bulu tangkis Indonesia di era 1960 hingga 1970-an. Turun di sektor ganda putri, ada banyak prestasi yang sudah dicatat olehnya.

Saat berpasangan dengan Minarni Sudaryanto, Retno Koestijah berhasil menjuarai All England 1968 serta meraih medali emas Asian Games masing-masing pada 1962 dan 1966.  

Tak hanya di sektor ganda putri, Retno Koestijah yang menjadi pelatih selepas pensiun, juga moncer saat turun di ganda campuran bersama Christian Hadinata dan Tan Joe Hok.

Rossy Pratiwi Dipoyanti Syechabubakar

Kejayaan tenis meja Indonesia di Asia Tenggara pada akhir 80-an hingga akhir 90-an tak lepas dari prestasi gemilang Rossy Pratiwi Dipoyanti Syechabubakar yang sampai saat ini sulit untuk diulangi.

Petenis meja yang akrab disapa Rossy ini berhasil mengoleksi 13 emas dari delapan kali keikutsertaannya di SEA Games (SEAG) sejak 1987-2001.

Bisa dibilang, Singapura 1993 menjadi momen terindah bagi tenis meja nasional dan kontingen Merah-Putih. Pasalnya, Rossy dkk. membabat habis tujuh emas yang disediakan dan keluar sebagai juara umum cabang ini.

Sedangkan Rossy, keluar sebagai penyumbang emas terbanyak dengan empat buah sekaligus yang diraihnya di nomor tunggal putri, ganda putri, beregu putri, dan ganda campuran.

 

Sejak tampil di 1987, Rossy selalu masuk tim hingga Malaysia 2001 dan telah mengoleksi 13 emas, sembilan perak, dan enam perunggu.

Selain itu, raihan gemilang juga ditorehkan ketika turun di Olimpiade Barcelona 1992. Meski harus puas berada di posisi dua klasemen kualifikasi grup I dan gagal ke putaran 16 besar, namun Rossy membukukan prestasi gemilang dengan menundukkan peringkat 37 dunia asal Inggris, Lisa Lomas dengan 2-1 yang juga menjegal langkah Lomas ke 16 besar.

Pada kualifikasi, Rossy juga mengalahkan pemain Ekuador, Lisa Cabrera dengan 2-0.

Langkah Rossy di Olimpiade pun berlanjut ke Atlanta 1996, namun di sini ia tak menuai satu kemenangan pun dan harus puas sebagai juru kunci klasemen grup M.

“Sebenarnya saya sudah berniat pensiun pada 1997, namun karena masih diminta saya tetap bermain. Barulah pada 2003, saya pensiun dari turnamen internasional. Tapi, setelah itu saya tetap bermain di level nasional, seperti PON,” ujar Rossy.

Tiga Srikandi

Dari cabang olahraga panahan, Indonesia memiliki Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tiga Srikandi.

Lilies Handayani (15 April 1965), Nurfitriyana Saiman (7 Maret 1962), dan Kusuma Wardhani (20 Februari 1964) merupakan pembuka pundi-pundi medali Indonesia di Olimpiade.

Tiga Srikandi berhasil meraih medali perak pada Olimpiade Seoul 1988, sekaligus menjadi satu-satunya medali untuk Indonesia dari cabang olahraga panahan sampai sekarang.

Berita Olahraga Lainnya: 

Perjuangan Leani Ratri Oktila di Paralimpiade 2020: Turun di 3 Sektor, Main 4 Kali, Raih 2 Emas

Greysia Polii: Bukan Kami yang Menang, Tapi Indonesia!

Source: WikipediaKONI

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Trofi PMGC 2024. (PUBG Mobile)

Esports

Detail Venue dan Tiket Grand Final PMGC 2025

Puncak kejuaraan dunia PUBG Mobile bergengsi tersebut akan berlangsung di Siam Paragon, Bangkok, Thailand.

Gangga Basudewa | 28 Nov, 14:38

Malut United vs Arema FC di pekan ke-14 Super League 2025-2026 pada 29 November 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Malut United vs Arema FC di Super League 2025-2026

Jelang lanjutan pekan ke-14, Sabtu (29/11/2025) siang, Malut United punya modal yang jauh lebih bagus ketimbang Arema FC.

Taufani Rahmanda | 28 Nov, 13:24

Cover SEA Games 2025 Thailand. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Badminton

PBSI Lakukan Penyesuaian di Skuad Bulu Tangkis SEA Games 2025, Gregoria dan Sabar/Reza Masuk

Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) mengumumkan skuad final yang akan berangkat ke SEA Games 2025 di Thailand.

Teguh Kurniawan | 28 Nov, 13:23

Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca. (Foto Persija Jakarta/Grafis Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Liga 1

Direktur Persija Beri Sinyal Bakal Datangkan Ivar Jenner, Keputusan di Tangan Mauricio Souza

Direktor Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, bicara soal kemungkinan Ivar Jenner merapat ke Macan Kemayoran.

Nizar Galang | 28 Nov, 12:41

Kolaborasi Frozen dan Honor of Kings. (Honor of Kings)

Esports

Honor of Kings dan Frozen Kembali Lakukan Kolaborasi

Frozen kembali bekerja sama dengan Honor of Kings untuk menghadirkan kembali pesona Winter Wonderland.

Gangga Basudewa | 28 Nov, 11:35

Rizky Ridho resmi dikontrak Persija hingga 2028.

Liga 1

Mohamad Prapanca Beberkan Klausul Kontrak Rizky Ridho, Tidak untuk Klub Lokal

Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, hanya akan melepas Rizky Ridho jika ada tawaran dari klub luar negeri.

Nizar Galang | 28 Nov, 11:11

Cover SEA Games 2025 Thailand. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Basketball

Pelatih Timnas Basket 3x3 Indonesia Optimistis Tembus Semifinal SEA Games 2025

Timnas Basket 3x3 Indonesia sudah mengetahui calon lawan di SEA Games 2025, target pun ditetapkan.

Teguh Kurniawan | 28 Nov, 11:04

Bhayangkara FC vs Persebaya Surabaya di pekan ke-14 Super League 2025-2026 pada 28 November 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Drama Menit Akhir, Dendy Sulistyawan Selamatkan Bhayangkara FC dari Persebaya

Hasil dan jalannya pertandingan lanjutan pekan ke-14 Super League 2025-2026 yang digelar pada Jumat (28/11/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 28 Nov, 10:57

Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca (kiri), dan CEO Terengganu FC, Tuan Sheikh Farouk, memamerkan MoU kedua pihak di Kantor Persija Jakarta, Jakarta, pada 28 November 2025. (Foto: Nizar Galang/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Kerja Sama Persija dan Terengganu FC, Dorong Kualitas Sepak Bola Asia Tenggara

Penandatanganan nota kesepahaman Persija Jakarta dan Terengganu FC berlangsung di Jakarta, pada Jumat (28/11/2025) siang.

Nizar Galang | 28 Nov, 10:14

Timnas putri Indonesia vs Timnas putri Taiwan (Indonesia vs Taiwan) di FIFA Matchday Women's pada 29 November 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas Putri Indonesia vs Taiwan di FIFA Matchday Women's

Jelang lanjutan FIFA Matchday Women's, Sabtu (29/11/2025) malam, Timnas putri Indonesia punya modal bagus melawan Taiwan.

Taufani Rahmanda | 28 Nov, 09:55

Load More Articles