- Zahra Muzdalifah, penyerang timnas putri Indonesia, ungkap sosok mendiang Satia Bagdja Ijatna.
- Menurut Zahra Muzdalifah, mendiang Satia Bagdja sangat pintar memosisikan diri sebagai pelatih.
- Almarhum Satia Bagdja kerap menjahili para pemain timnas putri Indonesia, kata Zahra Muzdalifah.
SKOR.id - Indonesia baru saja ditinggal salah saru pelatih fisik sekaligus pelatih kepala andal dan berkualitas, Satia Bagdja Ijatna.
Satia Bagdja Ijatna merupakan mantan pelatih timnas putri Indonesia, yang meninggal karena sakit pada Senin (3/8/2020) malam.
Mendiang Satia Bagdja pernah melatih timnas putri Indonesia pada 2018, yang berjuang dalam ajang Asian Games 2018 di Indonesia.
Berpulangnya Satia Bagdja menyisakan kenangan yang mendalam bagi penyerang andalan timnas putri Indonesia, Zahra Muzdalifah.
Zahra Muzdalifah adalah salah satu pemain yang masuk dalam skuad timnas putri Indonesia untuk ajang Asian Games 2018 silam.
Menurut Zahra, mendiang Satia Bagdja merupakan sosok pelatih yang bisa menyesuaikan karakter. Tegas di atas lapangan dan juga ayah bagi pemain.
"Coach Satia Bagdja benar-benar pelatih yang sesungguhnya, menurut aku," kata Zahra saat dihubungi Skor.id, Selasa (4/8/2020).
"Coach Satia di dalam lapangan tetap tegas menjalankan tugasnya sebagai pelatih, namun di belakang layar dia menjadi bapak dari kami semua," Zahra menambahkan.
Lebih dari itu, Zahra juga menyebutkan kalau Satia Bagdja merupakan pelatih yang kerap menjahili para pemain timnas putri Indonesia.
"Coach Satia kalau di luar jadwal latihan orangnya usil banget, suka bercanda dengan pemain, suka nyanyi bareng, pokoknya benar-benar head coach ter-humble," ujar Zahra.
"Terus di dalam lapangan aku bisa melihat dia berubah 180 derajat dan kalau lagi di mes aku ngeliat dia kaya papa kedua aku banget," Zahra menjelaskan.
Selain itu, Zahra mengungkapkan kalau mantan asisten pelatih Rahmad Darmawan di Persija Jakarta itu tak pernah ingin merubah karekteristik permainan anak asuhnya.
Terlebih, Satia Bagdja ingin anak asuhnya mengembangkan potensinya sendiri di lapangan. Karenanya kerap memberi masukan ke pemain.
"Dan dalam latihan sepak bola dia pinter banget, enak dilatih sama dia," ucap pemain yang pada 2019 membela Persija Putri.
"Bahkan, dia juga tidak mengubah karakteristik pemain. Jutru malah membiarkan pemain untuk menajamkan kelebihan mereka masing-masing," Zahra mengungkapkan.
Mendiang Satia Bagdja menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 20.45 WIB di Rumah Sakit Hermina, Grand Wisata, Tambun, Bekasi.
Dino Sefriyanto: Indonesia Kehilangan Legenda Fitness Coach Terbaikhttps://t.co/XoUb6dwEvj— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 4, 2020
Almarhum telah disemayamkan di kediamannya di Kompleks Vila Nusa Indah I, Jalam Melati Dalam 1, Blok F3 No: 20, Jati Asih, Bekasi, pagi tadi.
Setelah menjalani perawatan beberapa waktu lalu, kondisi almarhum sejatinya sudah sempat membaik dan diizinkan pulang ke rumah.
Namun tak lama, kondisinya kembali memburuk bahkan sempat kritis dan harus dibantu alat bantu pernafasan 100 persen saturasi oksigennya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Satia Bagdja Lainnya:
Satia Bagdja Sudah Dianggap seperti Bapak oleh Dua Pemain Persija
Mendiang Satia Bagdja Selalu Ingin Memajukan Sepak Bola Putri Indonesia
Almarhum Satia Bagdja Akan Dimakamkan dengan Protokol Covid-19