- Ismed Sofyan mengatakan pemotongan gaji sampai 75 persen memberatkan.
- Ismed mengaku antara setuju dan tidak setuju soal pemotongan gaji tersebut.
- Namun Ismed memaklumi situasi sulit yang juga dialami klub-klub.
SKOR.id - Manajemen Persija Jakarta telah memutuskan untuk mematuhi Surat Keputusan yang dikeluarkan PSSI akhir Maret lalu, utamanya soal pembayaran gaji yang sebesar 25 persen untuk bulan Maret hingga Juni.
Keputusan tersebut mendapat respons dari pemain paling senior di dalam tim Persija Jakarta, Ismed Sofyan.
Pemain asal Aceh tersebut tak bisa berbuat apa-apa jika keputusan sudah diambil manajemen. Meskipun Ismed mengaku berat juga menerima fakta pemotongan gaji itu.
Baca Juga: Osvaldo Haay Punya Metode Latihan Mandiri untuk Jaga Kebugaran
Menurut Ismed, sebelum keputusan diambil, sudah ada pembicaraan yang dilakukan oleh manajemen kepada beberapa pemain.
"Saya pikir klub yang main di Liga 1 kebanyakan mematuhi aturan PSSI. Kalau dibilang setuju enggak juga. Dibilang enggak, ya harus setuju. Kan ada plus minusnya," kata Ismed, Rabu (8/4/2020).
Lebih lanjut, Ismed mengatakan setidaknya jika ada pemotongan idealnya tidak sebesar 75 persen. Sebab menurutnya itu akan sangat memberatkan bagi sebagian besar pemain.
"Kami berharapnya di tengah-tengah, misal 50 persen oke. Kami pemain di rumah, enggak keluar rumah otomatis ibaratnya tidak ada pemasukan, yang ada hanya pengeluaran," Ismed menambahkan.
Akan tetapi Ismed juga memaklumi kondisi sulit yang terjadi saat ini juga memberatkan klub.
Baca Juga: Pelatih Persija Pamit, Putuskan Pulang ke Brasil
Tanpa pemasukan dari pertandingan dan juga sponsor, mau tidak mau klub juga harus berpikir secara rasional.
"Tapi di satu sisi klub pemasukannya juga tidak ada. Seperti tak ada penonton karena pertandingan setop. Kita harus lihat ke sana juga. Jadi yang saya bilang tadi. Di satu sisi saya enggak setuju, satu sisi lagi harus setuju," ujar Ismed.