Skorpedia: Sejarah Tendangan Salto yang Banyak Pemiliknya

Irfan Sudrajat

Editor:

  • Tendangan salto salah satu keindahan dari sepak bola.
  • Tendangan salto ini diklaim banyak negara asal peristiwa tendangan tersebut di masa silam.
  • Skorpedia mengulas tentang sejarah dan keindahan tendangan salto.

SKOR.id - Tendangan salto, atau yang juga biasa disebut dengan bicycle kick, atau overhead kick, hingga tendangan sepeda, satu dari sekian banyak keindahan dalam sepak bola.

Tendangan ini dilakukan dengan cara posisi tubuh membelakangi gawang.

Penendang lalu melompat, satu kaki menjangkau bola di udara dengan satu ayunan yang bersamaan dengan kaki lainnya sebagai pendorong.

Ketika itu pula, posisi bagian atas tubuh seperti bahu dan kepala condong ke bawah sebagai penyeimbang.

Ketika seorang pemain melakukan tendangan salto maka yang terlihat adalah posisi sang pemain tersebut yang terbalik.

Gerakan inilah yang membuat tendangan salto terlihat sangat indah, atraktif, akrobatik. Dan, semakin sempurna jika dari tendangan salto tersebut menghasilkan gol.

Banyak yang terkesima setiap seorang pemain berhasil mencetak gol dengan tandangan salto.

Dalam kategori kuantitas gerakan tersebut, sangat jarang gerakan ini dilakukan karena tendangan ini hanya bisa tercipta ketika ada kesempatan, keputusan yang cepat untuk melakukannya, dan tentu saja keberanian.

Pemain terakhir yang menjadi berita terkait tendangan salto adalah Lionel Messi. Bintang Paris Saint-Germain ini melakukannya pada laga pekan pertama Ligue 1 (Liga Prancis) 2022-2023, pekan lalu.

Tendangan salto adalah tontonan atau pertunjukan bagi fans. Kebanyakan, pemain yang mencetak gol dari tendangan salto akan mendapatkan aplaus atau pujian.

Karena tendangan salto ini pula yang diyakini membuat Juventus jatuh cinta kepada Cristiano Ronaldo sehingga membawanya ke Turin.

Cristiano Ronaldo mencetak gol dari tendangan salto dalam ajang Liga Champions di Stadion Stadion Allianz, kandang klub Liga Italia tersebut

Tendangan salto tersebut salah satu yang membuat Juventus kalah dari Real Madrid, 0-3.

Namun, fans Juventus ketika itu dari merasa kecewa karena kekalahan timnya, jutru berbalik memberikan standing ovation untuk Cristiano Ronaldo.

Sejak itulah, Juventus berupaya mendatangkan Cristiano Ronaldo ke Turin dan mereka berhasil mewujudkannya meski dengan nilai transfer yang tinggi.

Bicycle Kick juga membuat mantan bintang timnas Indonesia, Widodo C. Putro menggema namanya seantero Asia.

Tendangan salto di Piala Asia 1996 ke gawang Kuwait tersebut menjadi salah satu kebanggaan publik sepak bola Tanah Air.

Bahkan, Widodo C. Putro sendiri dalam sebuah kesempatan menyatakan tendangan salto yang dibuatnya sebuah karya seni yang sulit akan terulang.

"Saya merasa bangga dan bersyukur gol ini masih dikenang dan masih hidup sampai saat ini. Kalau barang bisa dicari tapi ini gol salto mungkin bisa dikenang sepanjang masa," kata salah satu legenda sepak bola Indonesia ini.

AFC pada dua tahun lalu kemudian menetapkan gol salto Widodo C. Putro tersebut sebagai gol terbaik dalam sejarah Piala Asia.

Mantan bintang Barcelona dan juga salah satu legenda Brasil, Ronaldinho, pun memilih gol salto yang diciptakannya pada 2006 silam sebagai gol terbaik sepanjang kariernya.

Gol tersebut diciptakan Ronaldinho ke gawang klub Villarreal.

Ronaldinho menciptakan gol tersebut setelah menguasai bola lambung umpan Xavi Hernandez dengan dadanya lalu dengan cepat dia mencetak gol tersebut dengan cara salto, membelakangi gawang.

"Gol terbaik saya untuk Barcelona tentulah gol yang saya ciptakan lawan Villarreal pada 2006, itu merupakan gol yang sering ditanyakan kepada saya. Dan, ini juga yang membuat saya bangga," kata Ronaldinho.

"Xavi Hernandez mengumpan bola lambung kepada saya, dan saya menguasainya dengan dada, lalu saya melakukannya dengan overhead kick," dia menambahkan.

Banyak Pencetusnya

Ibarat sebuah lukisan maestro, banyak yang "berebut" mengklaim pemilik dari tendangan salto tersebut. Tapi, dalam hal ini, sang penendang di masa silam tidak pernah mengklaim.

Seiring waktu, hanya publik, media, dan tentu pemerhati sepak bola, serta fans yang berebut menyatakan bahwa si A, atau si B yang kali pertama memperkenalkan tendangan salto tersebut.

Banyak sumber yang mengisahkan tentang asalmuasal dari tendangan salto ini. Salah satu sosok yang diyakini merupakan pemain pertama (penemu) tendangan salto adalah Ramon Unzaga.

Pria kelahiran Bilbao (Spanyol) ini bermigrasi dengan orangtuanya ke Cile, tepatnya ke Talcahuano saat dirinya berusia 14 tahun pada 1906.

Ramon Unzaga kemudian bermain untuk Club Atletico y de Futbol Estrella de Mar dari Talcahuano.

Ramon Unzaga melakukan tendangan salto kali pertama pada 1914 saat timnya tampil di El Morro.

Aksi tersebut kemudian menarik perhatian fans dan pers. Seorang pers asal Argentina, menyebut tendangan tersebut kemudin dengan La Chilena.

Pada 15 Mei 2014, pemerintah wilayah Talcahuano membangun sebuah patung atau monumen Ramon Unzaga tengah melakukan tendangan salto.

Namun, Ramon Unzaga ternyata bukanlah satu-satunya yang diyakini sebagai pencetus dari tendangan salto.

Di Peru, publik sepak bola negeri ini meyakini bahwa bicycle kick berasal dari negeri mereka. Bermula sejak 1892 di Callao, kota pelabuhan terbesar di Peru oleh orang lokal yang dipercaya bernama Chalaco.

Chalaco melakukan tendangan tersebut saat melawan para pelaut Inggris dan orang-orang yang menyaksikan tendangan tersebut menyebutnya dengan nama La Chalaca.

Selain Cile dan Peru, Brasil juga mengakui bahwa bicycle kick itu berasal dari Negeri Samba.

Leonidas da Silva dipercaya sebagai orang pertama yang mengembangkan bicycle kick itu. Publik sepak bola Brasil menyebut tendangan akrobatik itu dengan nama Bicicleta.

Setelah itu, muncul nama-nama pemain yang memperlihatkan tendangan salto, termasuk di ajang besar dalam sepak bola.

Pele contohnya, yang kemudian menghidupkan kembali tendangan salto yang sempat terlupakan.

Aksi Pele itu membuat namanya melambung. Momen itu juga yang membuat kepercayaan diri Pele semain besar dan kemudian menjadi bintang pasa masanya, hingga saat ini.

Nama Diego Maradona juga melukan tendangan salto dan menjadikan pemain asal Argentina ini idola di negerinya dan juga dunia. Lalu ada penyerang Meksiko, Hugo Sánchez menjadi pemain terkenal.

Juan Carlos Oblitas (Peru), yang mencetak gol tendangan salto ini d ajang Copa America 1975 saat lawan Cile.

Lalu, penyerang Wales yaitu Mark Hughes, mencetak gol dari tendangan salto di laga kualifikasi Piala Dunia pada 1985.

Amerika Selatan

Dari sejumlah uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa negeri asal dari tendangan salto adalah di Amerika Selatan (Amerika Latin).

Dalam sejarahnya, banyak orang Inggris yang memang bermigrasi ke Amerika Selatan karena faktor atau daya tarik ekonomi.

Brasil, Peru, Argentina, merupakan negeri-negeri yang memang memiliki kekayaan alam seperti kopi, kulit, dan daging hewan.

Pada 1800-an inilah disebutkan bahwa Inggris memperkenalkan sepak bola atau mungkin lebih tepatnya membawa sepak bola. Namun, sepak bola yang mereka bawa ini memiliki "kultur" Eropa.

Dalam hal ini, sepak bola yang dimainkan dengan cara cepat, kuat, dan mengutamakan umpan atau permainan passing yang cepat dan kasar.

Nah, pada situasi ini pula, para pemain asal Amerika Selatan justru lebih tertarik dengan teknik individu atau inovasinya, seperti seperti menggiring bola, tendangan bebas, dan juga tentu saja tendangan salto.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa orang pertama yang memperkenalkan tendangan salto masih menjadi perdebatan atau pencarian sejarah. Hanya, pencarian tersebut bisa diperkecil lagi di wilayah Amerika Selatan.

Demikianlah tentang tendangan salto. Keindahan tendangan ini sama indahnya dengan kisah sejarah yang masih menjadi misteri dari mana tendangan ini bermula.

Berita Skorpedia Lainnya:

Skorpedia: Mengenal 5 Jenis Penalti dalam Peraturan Balap MotoGP

Skorpedia: Sejarah dan Keindahan Teknik Penalti Panenka yang Menggoda

Skorpedia: Poros Halang, Istilah Posisi Pemain Bertahan dari Sepak Bola Indonesia

Skorpedia: Galatama, Kompetisi Semipro Pertama di Indonesia dengan Inisiator Wartawan

Source: WikipediaOnefootball

RELATED STORIES

Alasan Lionel Messi Tak Masuk Nominasi Ballon d'Or Terungkap

Alasan Lionel Messi Tak Masuk Nominasi Ballon d'Or Terungkap

Dia tersisih salah satunya karena periode penilaian tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Skor 7: Pemberi Assist Terbanyak sejak 2018-2019

Skor 7: Pemberi Assist Terbanyak sejak 2018-2019

Deretan pemberi assist terbanyak sejak 2018-2019

Marco Reus Lebih Tertarik Nonton Liga Inggris ketimbang Bundesliga

Marco Reus Lebih Tertarik Nonton Liga Inggris ketimbang Bundesliga

Marco Reus mengaku lebih menikmati Liga Inggris dan Liga Spanyol ketimbang Liga Jerman.

Skorpedia: Mengenal Counter-Attack ala Herbert Chapman

Skorpedia: Mengenal Counter-Attack ala Herbert Chapman

Berikut ini tentang strategi serangan balik dalam sepak bola yang diperkenakan Herbert Chapman.

Eks Striker AC Milan Cetak Gol Salto, Fans Empoli Bandingkan dengan Lionel Messi

Mattia Destro mencetak gol salto yang mengingatkan fans kepada gol Lionel Messi.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Cristiano Ronaldo bangga terhadap anaknya yang debut bersama Timnas U-15 Portugal. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

World

Pesan Haru Cristiano Ronaldo untuk Anaknya yang Debut di Timnas U-15 Portugal

Cristiano Ronaldo Jr menjalani debutnya saat Timnas U-15 Portugal menghadapi Jepang, Selasa (13/5/2025).

Rais Adnan | 14 May, 08:10

Ruben Amorim sudah resmi sebagai pelatih Manchester United pada 1 November 2024 lalu. (Jovi Arnanda/Skor.id).

World

Ruben Amorim Biayai 30 Staf Manchester United dan Keluarga Mereka Hadiri Final Liga Europa 2024-2025

Ruben Amorim turun tangan untuk membiayai tiket perjalanan staf pelatih dan keluarga mereka untuk hadiri final Liga Europa 2024-2025.

Rais Adnan | 14 May, 07:56

cover headwear atau topi pada olahraga dan fashion. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Fashion

59Fifty Day 2025, New Era Luncurkan 156 Koleksi Topi Baru Klub MLB hingga NBA

New Era merayakan 71 tahun siluet topi olahraganya, 59Fifty, dengan meluncurkam koleksi spesial yakni series Eksklusif dan Styles.

Taufani Rahmanda | 14 May, 07:47

Liga TopSkor U-17 Greater Jakarta 2025.

Liga TopSkor

Penyerang Timnas U-17 Indonesia Asah Ketajaman Gol di Liga TopSkor U-17 Greater Jakarta

Mierza Firjatullah mengaku kompetisi Liga TopSkor Greater Jakarta 2025 sangat membantu dirinya untuk meningkatkan performa.

Nizar Galang | 14 May, 07:17

Timnas MLBB Putri Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

Bermain Game sebagai Pro Player Kini Sudah Jadi Cita-cita Anak Muda

Sejumlah pencapaian mendorong anak-anak muda untuk bercita-cita menjadi pro player dan memiliki karier yang gemilang di scene esports.

Gangga Basudewa | 14 May, 07:06

ONIC Kayess dalam balutan jaket varcity koleksi fashion ONIC Esports

Esports

Fenomena Pro Player Jadi Public Figure dan Idola Baru Anak Muda

Keberhasilan ONIC, RRQ, dan EVOS mengukir prestasi di ajang nasional dan internasional menjadikan pemainnya sebagai figur publik baru.

Gangga Basudewa | 14 May, 07:05

Free Fire. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

2025 Saatnya Free Fire Indonesia Kembali Berjaya di Internasional

Indonesia telah lama menjadi salah satu kekuatan utama yang diperhitungkan di dunia esports Free Fire.

Gangga Basudewa | 14 May, 06:53

Indonesia Kings Laga Spring 2025 atau IKL Spring 2025. (Honor of Kings)

Esports

Rekap Pekan Kelima IKL Spring 2025, Tiga Tim Pastikan Tiket Playoff

Sementara itu ONIC memiliki kans untuk melangkah ke babak playoff setelah menyudahi hasil buruk.

Gangga Basudewa | 14 May, 06:43

Pelatih Timnas futsal putri Indonesia, Luis Estrela didampingi asistennya, Citra Adisti. (Foto: FFI/Grafis: Hendy Andika/Skor.id)

Futsal

Gagal ke Semifinal, Pelatih Timnas Futsal Putri Indonesia Sebut Timnya Kehilangan Momentum

Pelatih Timnas Futsal Putri Indonesia, Luis Estrela, tetap mengapresiasi para pemainnya meski kalah dari Cina.

Rais Adnan | 14 May, 04:07

Share akun game online. (Istimewa)

Esports

Game Corner: Risiko Berbagi Akun Game Online

Hanya 5 persen pemain yang menganggap akun game mereka memerlukan perlindungan kata sandi yang kuat.

Gangga Basudewa | 14 May, 03:33

Load More Articles