- Karate berkembang di Indonesia berkat alumni mahasiswa Tanah Air yang belajar di Jepang.
- Dojo karate pertama berdiri di Jakarta pada tahun 1963.
- Indonesia bertekad mengirim wakil dalam debut karate di Olimpiade Tokyo, Juli mendatang.
SKOR.id - Buat para penggemar manga atau anime Jepang Detective Conan dan mengenal tokoh Ran Mori, tentu tak akan asing dengan olahraga beladiri karate.
Sama seperti Ran Mori, olahraga karate juga berasal dari Negeri Sakura. Tepatnya di Pulau Okinawa, bagian selatan Jepang.
Karate muncul untuk kali pertama, sekitar 1876 atau era Kerajaan Ryukyu. Lalu, mulai berkembang ke seluruh Jepang, awal abad ke-20.
Di Indonesia, karate mulai diperkenalkan oleh mahasiswa Tanah Air yang baru selesai menuntut ilmu di Negeri Sakura pada tahun 1963.
Saat itu, Baud A.D. Adikusumo yang juga mendalami karate dan mendapat sabuk hitam di Jepang, mengajak beberapa rekannya.
Sebut saja, Mochtar Ruskan, Karianto Djojonegoro, dan Ottoman Noh, untuk mendirikan sebuah dojo alias tempat latihan.
Dengan bahu-membahu, akhirnya dojo karate pertama Indonesia berdiri di Jakarta, masih di tahun yang sama.
Setahun kemudian, tepatnya 10 Maret 1964, Adikusumo dan kawan-kawan yang membawa aliran karate Shotokan mendirikan induk karate nasional, Persatuan Olahraga Karate (PORKI).
Bala bantuan dari para alumni Tanah Air yang mencari ilmu di Jepang kemudian berdatangan di tahun-tahun awal pembentukan PORKI.
Adalah Setyo Harsono (pendiri dojo Gojukai), Anton Lesiangi, Sabeth Mukhsin, dan Chairul Taman yang turut mengembangkan karate hingga aliran nusantara makin beragam.
Para karateka, sebutan untuk atlet karate, asli Jepang pun kemudian berbondong-bondong melakukan misi menyebarkan lebih banyak lagi aliran dojo.
Seperti Matsusaki (Kyushin Ryu, 1966), Ishi (Goju Ryu, 1969), Hayashi (Shito Ryu, 1971) dan Masutatsu Oyama (Kyokushinkai, 1967).
Sayang, semakin beragamnya aliran karate yang berkembang, perpecahan di dalam tubuh PORKI pun muncul.
Ketidakcocokan antara PORKI dengan para pengurus dojo membuat kemunculan induk olahraga tandingan.
PORKI kembali bersatu pada 1972 dengan nama anyar, yaitu FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia) dan bertahan hingga saat ini.
Setengah abad berkembang di Indonesia, karate mencetak banyak karateka berprestasi di berbagai ajang nasional maupun internasional.
View this post on Instagram
Misalnya, Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang, Rifki Ardiansyah Arrosyiid merebut medali emas untuk nomor kumite 60 kg putra.
Terbaru, FORKI akan mengirim lima karateka untuk mengikuti kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 yang akan berlangsung pada 23 Juli s.d. 8 Agustus mendatang.
Kelima karateka tersebut akan tampil dalam Karate Premier League di Rabat, Maroko, dan World Olympic Qualification Tournament di Paris, Prancis.
FORKI bertekad untuk meloloskan wakilnya ke Jepang sebagai saksi sejarah debut karate di level Olimpiade.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Makna Batik Parang, Corak Khas Surakarta yang Kini Hiasi Motor Balap Moto3 https://t.co/upOSX6ia5E— SKOR Indonesia (@skorindonesia) February 18, 2021
Berita Skorpedia Lainnya:
Skorpedia: Mengenal Olimpiade Musim Dingin
Skorpedia: 5 Fakta Australia Open, Turnamen Grand Slam Termuda