Skorpedia: Mengenal Padel, Cabor Perpaduan Tenis dan Skuas yang Kian Populer

Doddy Wiratama

Editor:

  • Padel adalah salah satu olahraga yang belakangan sedang naik daun karena banyak orang yang memainkan.
  • Secara kasat mata, padel memadukan antara tenis dan skuas sehingga tak heran ada beberapa aturan, cara main, hingga alat yang menyerupai.
  • Padel yang awalnya merupakan olahraga rekreasi kini sudah lebih serius dengan adanya kompetisi dan ranking dunia yang digelar.

SKOR.id - Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas padel terus meningkat seiring dengan makin banyaknya orang yang memainkan olahraga ini.

Padel yang sekilas memadukan antara tenis dan skuas ini awalnya dikenal sebagai olahraga rekreasi sebelum berkembang jadi makin "serius".

Saat ini, padel sudah dimainkan hampir di seluruh penjuru bumi, memiliki induk organisasi, hingga kejuaraan dunia.

Skorpedia kali ini bakal sedikit membahas tentang padel mulai dari sejarah singkat, cara memainkan, dan pemain elite yang ada di dunia.

Sejarah Singkat Padel

Dikutip dari padel.ac, olahraga ini pertama kali ditemukan oleh Enrique Corcuera di Acapulco, Meksiko pada 1969.

Saat itu, Enrique Corcuera yang memiliki lapangan di rumahnya "mengutak-atik" permainan skuas dengan memadukan elemen tenis. Lalu lahirlah Paddle Corcuera.

Ia kemudian mengajak teman-temannya untuk menjajal padel di rumahnya dan salah satu yang datang adalah Alfonso of Hohenlohe-Langenburg asal Spanyol.

Pada 1974, Alfonso kemudian membawa temuan sahabatnya itu ke Spanyol lalu mendirikan dua lapangan padel di daerah Marbella dan melakukan modifikasi agar padel lebih kompetitif.

Dari Marbella, popularitas padel terus meningkat di Spanyol bahkan kian mendunia setelah banyak orang dari berbagai negara ikut mengimpornya.

Salah satunya adalah Julio Menditeguy asal Argentina yang mengimpor padel ke negaranya pada 1975 setelah memainkannya di klub tenis milik Alfonso di Marbella.

Perkembangan padel sebagai cabor memasuki babak baru pada 12 Juli 1991 saat Federacion Internacional de Padel (FIP) didirikan di Madrid, Spanyol.

Melalui FIP inilah, padel bertransformasi menjadi cabor yang lebih "serius". Kejuaraan internasional yang jadi cikal bakal Padel Pro Tour pun mulai digulirkan.

Padel kini telah memasuki era profesional dengan terselenggaranya World Padel Series pada 2013. Bahkan padel sudah memiliki peringkat dunia seperti halnya tenis maupun skuas.

Cara Memainkan Padel

Seperti yang sudah disebutkan di atas, padel merupakan perpaduan tenis dan skuas. Wajar jika ada aturan, alat, hingga cara main padel yang mirip dengan dua cabor yang diadaptasi.

Padel dimainkan di atas lapangan persegi panjang dengan ukuran 10x20 meter atau sekitar 25 persen lebih kecil dari lapangan tenis.

Pertandingan ganda bakal menggunakan seluruh permukaan lapangan sedangkan laga tunggal hanya menggunakan sekitar separuhnya, yakni 6x20 meter.

Lapangan padel dikelilingi "tembok" panel kaca dengan tinggi bervariasi yang bisa digunakan untuk memantulkan bola layaknya permainan skuas.

Bedanya, pemain padel bakal saling berhadapan dan dipisahkan net dengan tinggi maksimal 88 cm di bagian tengah.

Sama seperti tenis maupun skuas, permainan padel juga menggunakan raket dan bola.

Raket yang digunakan untuk padel tidak menggunakan senar sehingga lebih mirip dengan bet tenis meja tetapi dengan ukuran yang lebih besar dan lubang-lubang kecil di permukaan.

Sedangkan bola yang dipakai untuk padel juga memiliki ketentuan khusus meski bentuk dan warnanya sangat mirip dengan bola tenis.

Sistem skor padel juga mirip dengan tenis mulai dari poin yang dipakai (0-15-30,40 termasuk sistem deuce).

Ketentuan game (berlomba menuju angka enam dan melalui tie break jika imbang 6-6) hingga ketentuan set (butuh dua set untuk memenangi laga) pun sama persis.

Sedangkan untuk cara bermain, intinya adalah pemain harus mengembalikan bola ke area lawan dengan syarat bola tak boleh memantul dua kali ke permukaan lapangan sendiri.

Video di bawah ini bisa membantu Skorer untuk lebih memahami dasar-dasar permainan padel yang sesuai aturan.

Pemain Padel Elite Dunia

Saat ini, padel melalui FIP sudah memiliki sistem pemeringkatan dunia dengan empat kategori berbeda.

Kategori pertama adalah ranking untuk nomor putra. Per 20 Juli 2022, peringkat satu dunia diduduki oleh Alejandro Galan Romo dan Juan Lebron Chincoa yang berasal dari Spanyol.

Sedangkan dari kategori putri ada Alejandra Salazar Bengoechea dan Gemma Triay Pons yang menduduki ranking 1 dunia per 10 Agustus 2022.

Dominasi Spanyol juga tercermin dalam kategori tim di mana mereka menduduki ranking pertama untuk National World Teams, National Veterans World Teams, dan National Junior Teams (putra maupun putri).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Alejandro Galán???????????? (@alegalanpadel)

Sedangkan untuk ranking kategori junior, hingga saat ini baru ada pemeringkatan untuk para pemain Eropa.

Hasilnya, Spanyol juga mendominasi untuk ranking kelompok umur di bawah 14 tahun dan 16 tahun untuk putra dan putri.

Sementara untuk kelompok umur di bawah 18 tahun, Belanda muncul ke permukaan dengan menempatkan pemainnya duduk di peringkat satu Eropa untuk putra maupun putri.

Skorpedia Lainnya:

Skorpedia: Sejarah Tendangan Salto yang Banyak Pemiliknya

Skorpedia: Mengenal 5 Jenis Penalti dalam Peraturan Balap MotoGP

Source: padel.ac

RELATED STORIES

Skorpedia: Mengenal Counter-Attack ala Herbert Chapman

Skorpedia: Mengenal Counter-Attack ala Herbert Chapman

Berikut ini tentang strategi serangan balik dalam sepak bola yang diperkenakan Herbert Chapman.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Tontowi Ahmad. (Foto: Dok. PBSI/Grafis: Skor.id)

Badminton

Tontowi Ahmad Ingatkan Pebulu Tangkis yang tidak Punya Motivasi Lebih Baik Mundur

Tontowi mengatakan, jadi atlet itu harus konsisten, latihan keras tiap hari.

Republika | 08 Jul, 13:48

Ricky Soebagdja, Kabid Binpres PBSI

Badminton

PBSI Janjikan Perbaikan dan Benahi Fasilitas di Cipayung, Minta BL Bersabar Tunggu Prestasi

PBSI ingin merenovasi total Pelatnas Cipayung.

Republika | 08 Jul, 13:47

Taufik Hidayat

Badminton

Taufik Hidayat Gugah Penghuni Cipayung: Yang Dibutuhkan Masyarakat Juara, Bukan Ranking Dunia

Jika tak juara, mau ranking berapa pun, tidak akan berpengaruh bagi badminton lovers.

Republika | 08 Jul, 13:45

Pebulu tangkis muda Indonesia Alwi Farhan

Badminton

Pelatnas Cipayung Kesulitan Poles Pemain Berbakat Jadi Juara, Minim Jam Terbang Salah Satu Sebabnya

Indonesia tak pernah kekurangan pebulu tangkis berbakat.

Republika | 08 Jul, 13:44

Logo PBSI

Badminton

Menggugat Pelatnas PBSI Cipayung, Masih Mampukah Telurkan Para Juara Bulu Tangkis Dunia?

Indonesia baru meraih dua gelar juara turnamen BWF Super 300 sepanjang 2025.

Republika | 08 Jul, 13:44

Honor of Kings (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Honor of Kings World Cup 2025: Hasil, Jadwal, Klasemen

Honor of Kings World Cup 2025 sedang digelar di Esports World Cup 2025. Berikut hasil, jadwal, dan klasemen lengkapnya.

Thoriq Az Zuhri | 08 Jul, 13:01

Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI)

Liga 1

APPI: Mayoritas Pemain Liga 1 Keberatan Kuota Pemain Asing Ditambah

APPI berharap regulasi soal penambahan kuota pemain asing bisa ditinjau kembali.

Rais Adnan | 08 Jul, 11:28

Turnamen pramusim Piala Presiden 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Piala Presiden 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Presiden 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 08 Jul, 10:37

Liga Indonesia All Star vs Arema FC dalam Grup A Piala Presiden 2025 pada 8 Juli 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Piala Presiden 2025: Dua Gol Penalti Buat Liga Indonesia All Star Imbangi Arema

Sempat unggul dua gol terlebih dahulu, Arema harus puas cuma meraih hasil imbang pada laga perdana mereka di Piala Presiden 2025.

Rais Adnan | 08 Jul, 10:35

cristian gonzales

National

Beri Coaching Clinic buat Anak-anak, Cristian Gonzales Tekankan Pentingnya Bangun Mental

Eks striker Timnas Indonesia, Cristian Gonzales, berbagi ilmu kepada pesepak bola cilik di event Hisense Coaching Clinic, Selasa (8/7/2025).

Teguh Kurniawan | 08 Jul, 10:21

Load More Articles