- Hubungan pemain dan pelatih acap berubah menjadi persahabatan.
- Loyalitas menjadi dasar hubungan istimewa antara pelatih dan pemain.
- Ada tujuh pelatih dan pemain yang dikenal bersahabat di dunia sepak bola.
SKOR.id - Sepak bola tidak melulu urusan hasil dan strategi, banyak hubungan di luar itu yang membuat seorang pemain dan pelatih memiliki ikatan khusus.
Para pelatih dan pemain ini membangun hubungan istimewa yang berawal dari loyalitas dan menjadikan mereka sahabat.
Beberapa pelatih bahkan selalu berusaha mendatangkan pemain yang jadi sahabatnya saat pindah ke klub baru.
Sebut saja Maurizio Sarri yang berusaha mendatangkan Mateo Vecino, mantan anak buahnya di Empoli, untuk ikut ke Lazio musim panas ini.
Pelatih 62 tahun itu juga dikenal sangat dekat dengan Jorginho dan Gonzalo Higuain, pemain yang berhasil ia olah menjadi bintang.
Sebelum mereka, ada Jose Mourinho dengan Ricardo Carvalho, Luciano Spalletti dengan Radja Nainggolan atau Alberto Zaccheroni bersama Oliver Bierhoff.
Dilansir dari Sky Italia, berikut tujuh pelatih dan pemain yang dikenal hingga saat ini bersahabat.
Erik ten Hag - Lisandro Martinez
Sukses Manchester United memboyong Lisandro Martinez seharga 60 juta euro tak lepas dari faktor Erik ten Hag.
Pelatih Belanda yang membimbing Martinez selama tiga tahun di Ajax hingga menjadi bek tengah tangguh.
Martinez menjadi salah satu elemen kunci de Godenzonen mencapai semifinal Liga Champions 2018-2019, sebelum dihentikan Tottenham.
Bersama Ten Hag, bek Uruguay itu mengumpulkan 160 pertandingan di Ajax. Selain Martinez ada juga Frenkie de Jong, yang saat ini terus dipepet MU.
Roberto Mancini - Mario Balotelli
Bukan rahasia lagi jika Mario Balotelli adalah anak emas Roberto Mancini. Ia yang mempromosikan penyerang bengal itu di Inter Milan sejak usia muda.
Pelatih Italia itu dikenal tahu bagamana menangani bakat besar Balotelli dan juga perilakunya yang sulit diatur.
Di Inter mereka memenangkan Scudetto 2007-2008, begitu juga saat Mancini memboyong Balotelli di Manchester City (gelar Premier League 2011-2012).
Jose Mourinho - Nemanja Matic
Kisah persahabatan Mourinho dan Matic dimulai di Chelsea pada 2014, saat sang gelandang bertahan itu diboyong dari Benfica.
Di Stamford Bridge, Matic langsung mendapat kepercayaan The Special One. Selama dua musim, pemain Serbia itu mengumpulkan 90 laga.
Saat pelatih Portugal itu hijrah ke Man United pada 2016, setahun kemudian ia pun memboyong Matic ke Old Trafford.
Matic kembali ikut Mourinho, ketika juru taktik 59 tahun itu mengasuh AS Roma. Dia dibeli secara gratis musim panas ini.
Namun, Matic bukan satu-satunya pemain istimewa di mata Mourinho. Seperti disebutkan di atas, Carvalho juga sangat loyal dengan pelatih asal Portugal itu.
Antonio Conte-Arturo Vidal
Conte dan Vidal tiba bersamaan di Juventus pada 2011. Pelatih Italia dan gelandang Cile itu pun langsung selaras, memahami satu sama lain.
Vidal tak tergantikan di lapangan dan punya peran besar dalam sukses Nyonya Tua asuhan Conte meraih scudetto beruntun (2011-2012, 2012-2013, 2013-2014).
Setelah berpetualang di Liga Inggris bersama Chelsea, Conte kembali ke Italia dan menukangi Inter Milan pada 2020.
Vidal pun diajak bereuni di Inter, setelah lima musim ia memperkuat Bayern Munchen (2015 hingga 2017) dan Barcelona (2018 hingga 2020).
Kerja sama Conte dan Vidal kembali menghadirkan scudetto untuk Inter, setelah 11 tahun lamanya.
Fabio Capello - Christian Panucci
Kolaborasi Capello dan Panucci di AC Milan pada tahun 1990-an menjadi awal karier spektakuler mereka.
Bersama I Rossoneri, mereka merebut dua gelar Scudetto (1993-1994 dan 1995-1996).
Capello dan Panucci kembali meraih gelar liga ketika sama-sama membela Real Madrid di La Liga pada 1996-1997.
Namun, saat keduanya bereuni di AS Roma pada 2001, mereka gagal mempersembahkan scudetto.
Panucci kembali mengikuti Capello saat pelatih berjulukan Don Fabio itu membesut tim nasional Rusia pada 2012.
Maurizio Sarri - Jorginho
Persahabatan Sarri dan Jorginho mulai terjalin saat pelatih itu tiba di Napoli pada 2015.
Jorginho yang memperkuat Napoli sejak 2014 pun langsung didapuk Sarri sebagai jenderal lapangan tengah.
Sarri menjadi kunci perkembangan kualitasnya, menempatkannya dalam peran lini tengah yang dalam sehingga dia bisa mendikte permainan lewaat umpan-umpannya.
Begitu, Sarri ditunjuk melatih Chelsea pada 2018, Jorginho pun ikut dengannya, ia menjadi elemen kunci dalam sepak bola "Sarri-Ball" di Negeri Elizabeth.
Alberto Zaccheroni - Thomas Helveg - Oliver Bierhoff
Di Udinese pada 1995, Zac bertemu Bierhoff dan Helveg dan membawa dua pemain ini ke AC Milan, di mana ia memenangkan Scudetto 1999.
Helveg, full-back Denmark yang tangguh sementara Bierhoff, penyerang Jerman dikenal dengan kekuatan sundulannya.
Saat Zac menukangi Inter Milan pada 2003, Helveg ikut serta sementara Bierhoff tetap berseragam Chievo.
Berita Skor 7 lainnya:
Skor 7: Pemain Berusia 18 Tahun yang Dimainkan sampai Pekan Keenam Liga 1 2022-2023
Skor 7: Juara sebagai Pelatih dan Pemain di Liga Champions